Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TRANSPLANTASI atau cangkok organ menjadi solusi untuk mengatasi penyakit tertentu seperti gagal ginjal serta kerusakan hati dan kornea mata. Saat ini, sudah banyak kemajuan di bidang transplantasi organ di Indonesia. Namun, sejumlah tantangan masih menghadang, termasuk kurangnya donor.
Hal itu diungkapkan dokter spesialis urologi, dr. Gerhard Reinaldi Situmorang, Sp.U(K), pada acara Transplant Fest 2024 bertema Give a Hope, Give a Life, di Jakarta, Minggu (9/6). Kegiatan itu merupakan puncak dari rangkaian peringatan World Transplant Day 2024.
Dokter Gerhard yang juga Ketua Transplant Fest 2024 menjelaskan, kemajuan ditandai dengan makin bertambahnya jenis transplantasi yang dapat dilakukan, yang sebelumnya hanya transplantasi organ, seperti ginjal dan hati, saat ini transplantasi sel dan jaringan pun dapat dilakukan. Selain itu, transplantasi ginjal yang sebelumnya hanya dapat dilakukan pada pasien dewasa juga dapat dilakukan pada anak, sedangkan transplantasi hati yang pada awalnya hanya dilakukan pada anak kemudian dapat dilakukan pada pasien dewasa.
Baca juga : Pasien Gagal Ginjal Kerap Acuhkan Perawatan Pascatransplantasi
“Secara teknis, untuk donor, masa rawat pascaoperasi lebih singkat karena menggunakan teknik terbaru, pemantauan resipien (penerima organ) pascaoperasi juga dilakukan lebih intensif, tingkat komplikasi untuk resipien dan donor jauh lebih rendah. Transplantasi dari donor yang berbeda golongan darah atau ABO incompatible, kini bisa dilakukan,” terang dr. Gerhard.
Namun demikian, lanjutnya, masih banyak tantangan yang perlu diatasi. Misalnya, ketersediaan layanan yang masih terpusat di kota-kota besar, birokrasi yang panjang dalam persiapan transplantasi, serta keterbatasan pilihan obat karena harganya masih relatif mahal.
“Tantangan lainnya adalah keterbatasan donor, khususnya donor hidup, karena donor untuk organ padat hanya dari donor hidup. Oleh sebab itu, lewat Transplant Fest 2024 ini, kami sangat berharap banyak masyarakat yang bisa mengetahui betapa transplantasi mampu menyelamatkan banyak nyawa. Kami juga ingin membuka mata masyarakat bahwa teknologi transplantasi tersedia di Indonesia, dengan angka kesintasan atau harapan hidup yang tinggi untuk donor dan resipien. Kami harap masyarakat makin terbuka dan tertarik untuk menjadi donor dan juga tidak takut menjalani transplantasi bila memang diindikasikan,” tambahnya.
Baca juga : Transplantasi Berikan Harapan Baru bagi Pasien dengan Kegagalan Organ
Terkait Transplant Fest 2024, acara yang diselenggarakan di area car free day Sudirman Jakarta ini digelar Indonesian Transplant Society (InaTS) bersama komunitas, pemerintah, serta rumah sakit (RS) pengampuan nasional (RS vertikal Kemenkes dan RS daerah), serta RS pemerhati transplantasi. Komunitas yang turut memeriahkan acara ini antara lain Katahati, Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia, Yayasan Komunitas Cangkok Ginjal Indonesia, Pejuang Hati, dan Sobat Transplan.
Ketua InaTS dr. Maruhum Bonar H. Marbun, SpPD-KGH menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan awareness terkait pentingnya transplantasi untuk menyelamatkan banyak nyawa. Transplantasi memberikan harapan baru bagi para pasien yang mengalami kegagalan organ sehingga dapat tetap produktif, memiliki kualitas hidup yang baik, dan dapat menjalankan rutinitas sehari-hari tanpa ketergantungan terhadap fasilitas RS/mesin/alat tertentu.
“Dengan tema Give a Hope, Give a Life, InaTS mengajak kita semua untuk menyebarkan pesan harapan, meningkatkan kesadaran tentang transplantasi, dan mengingatkan kemampuan luar biasa manusia untuk bisa beradaptasi dan sembuh,” ujarnya.
InaTS juga memberikan usaha maksimal dalam pengembangan transplantasi di Indonesia melalui pembuatan big data transplantasi. Tujuannya, menyediakan data transplantasi yang mudah diakses bagi masyarakat, para akademisi, dan praktisi kesehatan Indonesia. (B-1)
Transplantasi memberikan harapan baru bagi pasien yang mengalami kegagalan organ untuk bisa memiliki kualitas hidup yang baik dan bisa beraktivitas normal
Bekerja sama dengan Hiroshima University Hospital, RS Hermina tengah mengembangkan layanan transplantasi ginjal.
Edelweiss Hospital dan Artemis Hospital berkomitmen untuk menyediakan layanan transplantasi hati dan ginjal berkualitas tinggi
Metode perawatan kesehatan dalam bidang urologi dan nefrologi terus berkembang baik secara global maupun nasional.
Pasien yang abai biasanya karena merasa kondisi kesehatannya telah membaik pascatransplantasi sehingga tidak melakukan pengobatan secara teratur.
TIM peneliti dari UGM menyebut buah jenitri (Elaeocarpus sphaericus), komoditas tanaman buah yang ada di daerah Kebumen, Jawa Tengah punya khasiat untuk mencegah penyakit gagal ginjal.
PEMERINTAH diminta getol mengedukasi masyarakat perihal pola makanan sehat bagi anak untuk menghindari diabetes, obesitas, dan gagal ginjal pada anak yang semakin meningkat angkanya.
Batas seseorang dapat mengonsumsi garam adalah lima gram atau sekitar satu sendok teh per hari bila melihat anjuran dari Kementerian Kesehatan.
Ruang Hemodialisa ini menggunakan Dana BLUD RSUD Palangka Raya Tahun Anggaran 2024.
Gagal ginjal akut adalah kondisi yang baru terjadi dan berlangsung dengan proses yang cepat. Sedangkan gagal ginjal kronis berlangsung secara perlahan dan lama seperti masalah stunting.Â
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved