Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Stunting, Kemiskinan Ekstrem dan Vokasi, Tiga Masalah Pembangunan Manusia di Indonesia

Zubaedah Hanum
10/10/2022 10:20
Stunting, Kemiskinan Ekstrem dan Vokasi, Tiga Masalah Pembangunan Manusia di Indonesia
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.(Antara)

ADA tiga masalah yang dihadapi pemerintah saat ini, yaitu stunting, kemiskinan ekstrem, dan pendidikan vokasi. Menko Pembangunan Manusia dan KebudayaanMuhadjir Effendy mengatakan ketiga hal itu menjadi masalah yang berdampak besar pada pembangunan manusia di Indonesia.

"Terdapat tiga persoalan yang dihadapi oleh pemerintah saat ini yaitu berkaitan dengan penanganan stunting, penghapusan kemiskinan ekstrem, dan merevitalisasi pendidikan vokasi," jelasnya dilansir dari laman Kemenko PMK.

Berkaitan dengan permasalahan stunting, Menko Muhadjir berharap baik itu pemerintah pusat dan daerah dapat mengalokasikan anggarannya untuk penanganan stunting termasuk anggaran dana desa.

Karena menurutnya, yang tahu persis berapa jumlah ibu hamil dan berapa jumlah bayi dibawah umur dua tahun adalah kepala desa (kades) itu sendiri.

"Karena itu saya minta kepala desa baik pak kades maupun bu kades harus tahu persis berapa jumlah warganya yang hamil dan berapa jumlah warga yang memiliki anak bayi di bawah dua tahun, dan itu harus betul-betul diberikan asupan gizi yang memadai sesuai petunjuk yang sudah dibuat oleh kementerian kesehatan maupun oleh pemerintah daerah setempat," Sebutnya.

Selanjutnya berkaitan dengan penanganan kemiskinan ekstrem pemerintah mulai melakukan pendataan terhadap keluarga-keluarga yang masuk kedalam miskin ekstrem sehingga nantinya program bantuan pemerintah dapat tepat sasaran.

Untuk mengejar target  penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia pada tahun 2024, pemerintah telah menyediakan data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

"Dengan data by name by address, dan data per desa, maka diharapkan tidak ada lagi salah sasaran dan tidak ada lagi anggaran dana desa yang meleset serta diluar sasaran," Ucapnya.

Kemudian persoalan yang tidak kalah pentingnya yaitu revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia. Menurut Mantan Mendikbud, pendidikan vokasi perlu diperbanyak karena dapat menghasilkan sumber daya manusia yang siap kerja.

"Revitalisasi pendidikan vokasi ini sejalan dengan bonus demografi yang akan dihadapi oleh Indonesia. Karena itu, kita tidak ada pilihan lain lagi selain kita memanfaatkan bonus demografi ini dengan sebaik mungkin demi mewujudkan Indonesia emas 2045," tuturnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya