Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KETUA Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI, Dr Muzal Kadim mengatakan hepatitis akut misterius yang menjangkiti Indonesia saat ini memiliki kemiripan gejala dan cara penularan dengan hepatitis A.
"Hepatitis A yang paling mendekati dengan Hepatitis Akut atau Hepatitis unknow baik gejalanya hingga cara penularan yang melalui saluran pencernaan. Masuk ke sirklus enterohepatik dan masuk ke dalam hati. Dia hanya menyerang hati. Timbul peradangan kemudian kembali ke saluran pencernaan dan keluar lagi sebagai penularan," kata Muzal dalam webinar bertajuk Mengenal Lebih Jauh: Hepatitis Akut Misterius Jumat (1/7).
Hepatitis sendiri suatu implamasi di hati atau peradangan di hari yang disebabkan oleh berbagai sebab. Infeksi juga bisa karena infeksi virus, kecanduan minuman beralkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, dan infeksi cacing hati.
DIjelaskannya, ada dua virus penyebab hepatitis, yakni virus hepatotropik adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Sedangkan nonhepatotropik sebenarnya tidak khusus menyerang hati tetapi menyerang sistemik hingga berdampak pada hati.
"Hepatotropik, virus ini hanya menyerang hati saja dan tidak menyerang organ lainnya. Ini yang paling sering," sebutnya.
Dia menambahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengharuskan pada kasus probably yang bukan Hepatitis A,B,C,D, dan E. Sebabnya, yang terbanyak A,B,C,D, dan E.
"Kalau ada anak yang menyerang anak, tenyata bukan A,B, C,D dan E itu berarti misterius. Apa itu? Itu yang disebut Hepatitis unknown sekarang,"
Tingkatkan kewaspadaan
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi menyebut Hepatitis Akut berat yang belum diketahui penyebabnya, seperti gejala awal yakni mual, muntah, diare berat hingga demam ringan
Gejala lanjut yakni air kencing berwarna pekat, warna mata dan kulit menguning, gangguan pembekuan darah, kejang, dan kesadaran menurun.
"Sosialisasi telah dilakukan IDAI kepada seluruh dokter anak, untuk bisa mengenal dan menangani hepatitis, sehingga pada level rumah sakit kabupaten kota menjadi rujukan untuk Hepatitis Akut ini," ujarnya.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan CDC dan pemerintah Inggris yang pertama kali melaporkan kasus untuk perkembangan lebih lanjut.
"Tentunya juga meningkatkan kewaspadaan publik, deteksi dan terapeutik," jelasnya.
Sebelumnya, Hepatitis di Indonesia saat ini terdata sebanyak 16 kasus probable. Diketahui patogen paling banyak ditemukan adalah Cytomegalovirus (CMV).
Secara kumulatif, kasus hepatitis di Indonesia sampai saat ini ada 70 kasus yang tersebar di 21 provinsi. Dari 70 kasus itu ada 16 probable, 14 pending, dan 40 discarded.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril menjelaskan discarded artinya kasus yang disingkirkan karena penyebabnya sudah diketahui dan bukan dari kelompok hepatitis. Gejala terbanyak dialami pasien adalah demam, mual, muntah, dan kuning.
“Dari pemeriksaan PCR dan metagenomik terhadap 16 probable telah diketahui patogen paling banyak ditemukan pada pasien portable adalah cytomegalovirus (CMV) yakni 4 dari 15 pasien yang diperiksa,” terangnya.
Kemudian 9 dari 16 pasien probable yang telah diperiksa PCR dan metagenomik terdeteksi virus dari famili herpesviridae yakni CMV, HSV1, HHV- 6A, HHV1, EBV. Selanjutnya 1 pasien positif enterovirus dan 1 pasien positif adenovirus.
Sampai saat ini definisi hepatitis belum ada dari WHO. Syahril melanjutkan masih menunggu definisi seperti halnya PCR positif untuk Covid-19, tapi untuk hepatitis ini masih belum ada yang disebut dengan konfirmasi. (H-2)
Pada 15 April 2022, WHO menyatakan kejadian ini sebagai (KLB) hepatitis, kejadian ini terus bertambah dengan adanya laporan-laporan dari berbagai negara.
Apa sebenarnya penyebab penyakit hepatitis? Berikut penjelasan penyebab, gejala, dan bagaiamana kita mencegahnya.
Indonesia masuk dalam 20 negara dengan beban penularan Hepatitis yang besar di dunia
Adapun definisi dari kasus probable ialah hepatitis akut namun virusnya bukan termasuk hepatitis A-E dan SGOT atau SGPT > 500 IU/L.
Tema nasional dari Hari Hepatitis Sedunia tahun ini adalah “Mendekatkan Akses Pengobatan Hepatitis karena Hepatitis Tidak dapat Menunggu”,
Gejala Hepatitis sangat penting dipahami oleh orangtua untuk menjaga buah hati agar mengetahui penanganan yang tepat bagi buah hati.
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyelenggarakan program residensi dokter spesialis ini bekerja sama dengan Accreditation Council of Graduate Medical Education (ACGME).
Kementerian Kesehatan mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 adalah momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap anak-anak Indonesia, terutama dari stunting dan polio.
Ikatan Dokter Indonesia mengeluhkan target Satuan Kredit Profesi (SKP) yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Ada sebanyak 25 portable X-Ray yang akan ditempatkan di 15 kabupaten/kota di 9 provinsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved