Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Stunting Bisa Dicegah dengan Mengonsumsi Makanan Tambahan Bergizi

Basuki Eka Purnama
08/6/2022 11:15
Stunting Bisa Dicegah dengan Mengonsumsi Makanan Tambahan Bergizi
Petugas menunjukkan pertumbuhan anak saat Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Palu, Sulawesi Tengah.(ANTARA/Mohamad Hamzah)

GURU Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Ali Khomsan mengatakan pencegahan stunting harus dilakukan sedini mungkin, salah satunya dengan mengonsumsi makanan tambahan bergizi yang cukup.

"Melihat pola konsumsi di Indonesia, saat ini, masyarakat harus meningkatkan konsumsi protein hewani, kacang-kacangan, umbi-umbian, buah dan sayur, sedangkan yang harus diturunkan adalah konsumsi beras dan terigu," kata Ali dalam webinar Edukasi Gizi untuk Keluarga Berkualitas: Pemenuhan Gizi Seimbang Melalui Sarapan Untuk Mendukung Kualitas Gizi, dikutip dari siaran resmi, Rabu (8/6).

Dalam webinar yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) itu, Ali mengatakan menanam aneka tanaman seperti umbi juga memiliki keunggulan dalam budidaya, yakni mudah ditanam dan adaptif pada berbagai lingkungan dan terhadap perubahan iklim. 

Baca juga: Sumut Patok Penurunan Angka Stunting 3,9% per Tahun

Selain itu, ia menyarankan untuk mengonsumsi jus kacang hijau yang dapat meningkatkan  berat badan balita, sedangkan tempe meningkatkan berat badan pada balita umur 12-18 bulan.

Data Survei Status Gizi Balita Indonesia 2021 menunjukkan, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 24,4%; turun 3,3% dari 27,7% pada 2019. 

Momentum ini perlu terus dilanjutkan melalui kolaborasi antar ektor untuk mengurangi risiko kejadian stunting di masa yang akan datang.

Stunting dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, di mana di atas 70% kejadiannya disebabkan oleh pola hidup, seperti konsumsi pangan dan aktivitas fisik. 

Untuk mengatasi memenuhi gizi seimbang, konsumsi aneka ragam bahan pangan yang diolah jadi menu menarik bisa menjadi solusi memenuhi gizi keluarga.

Sarapan juga berkontribusi 30% dari kebutuhan gizi. Sarapan bergizi seimbang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, serta sayur dan buah dapat meningkatkan asupan gizi seimbang yang di kemudian hari mampu mendukung tumbuh kembang anak. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya