Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENERAPAN protokol kesehatan seperti mengenakan masker dengan benar hingga mencuci tangan bisa membantu mencegah anak-anak terkena hepatitis. Hal itu diungkapkan Dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Annisa Rahmania Yulman.
"Karena beberapa virus bisa menular melalui udara (seperti penyebab covid-19), jadi pencegahan seperti pada virus yang menular melalui udara seperti menghindari kerumunan, pakai masker dengan benar terutama di daerah-daerah tertutup, cuci tangan juga tetap dikerjakan," ujar dia dikutip dari siaran Instagram Live RSUI, Kamis (12/5).
Annisa mengatakan, saluran cerna juga menjadi sarana penularan hepatitis sehingga mencuci tangan dengan air dan sabun, memastikan makanan yang dimakan matang dan bersih, serta menggunakan alat makan sendiri-sendiri termasuk strategi pencegahan yang perlu orang-orang lakukan.
Baca juga : Disiplin Prokes dan Menjaga Kebersihan Kunci Mencegah Hepatitis Akut
"Penularan ke saluran cerna itu dimulai dari mulut, apa yang dimakan. Usahakan makan makanan matang, bersih. Untuk alat makan, usahakan menggunakan alat sendiri," kata dia.
Dia juga menyarankan orang-orang tidak membuang popok bekas pakai anak ke sembarang tempat agar virus penyebab hepatitis, yang mungkin ada di dalam feses, tidak menyebar.
Hepatitis merupakan peradangan pada hati sehingga menimbulkan kerusakan sel-sel hati yang berfungsi untuk metabolisme tubuh, detoks racun dan lainnya. Sel-sel hati yang rusak dapat berakibat tidak lagi berfungsi dan normal.
Baca juga : Dokter Laporkan Perburukan Gejala Hepatitis Akut Berat Berlangsung Cepat
Berbicara penyebab, umumnya hepatitis disebabkan virus hepatitis A, B, C, D, hingga E, kemudian obat-obatan tertentu dan penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan peradangan hati.
Namun, pada kasus hepatitis akut dan berat yang ditemukan pada anak-anak di beberapa ,negara termasuk Inggris, Irlandia Utara, Spanyol, Amerika Serikat (AS), dan Indonesia, penyebab-penyebab ini tidak ditemukan.
Hipotesis awal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni adenovirus atau sekelompok virus umum yang menyebar pada orang-orang dan menyebabkan gejala pernapasan, muntah, dan diare pada anak-anak.
Baca juga : Orangtua Diminta tidak Panik Jika Anak Tunjukkan Gejala Awal Hepatitis
Di sisi lain, faktor-faktor seperti peningkatan kerentanan di kalangan anak kecil setelah tingkat sirkulasi adenovirus yang lebih rendah selama pandemi covid-19, potensi munculnya adenovirus baru, serta koinfeksi SARS-CoV-2 saat ini masih diselidiki lebih lanjut apakah juga termasuk sebagai penyebab oleh WHO.
Menurut WHO, walau bukan penyakit umum, tetapi orang-orang, terutama yang memiliki anak, perlu mewaspadai gejala hepatitis seperti diare akut, muntah, sakit perut, dan penyakit kuning (kulit dan bagian putih mata menjadi kuning).
Langkah-langkah seperti mencuci tangan rutin, menerapkan etika batuk dan bersin yang benar dikatakan dapat membantu mengurangi penyebaran hepatitis. (Ant/OL-1)
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Namun, kabar baiknya ialah ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah demensia.
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Salah satu upaya mengatasi kanker yaitu PET sebagai pemeriksaan noninvasif yang membantu menggambarkan fungsi metabolisme molekuler tubuh pasien secara tiga dimensi.
Gejala hepatitis pada anak tidak selalu ditandai dengan ciri mata kuning tapi justru dimulai dengan gejala yang mirip flu atau flu like syndrome.
Orang tua harus mengenali gejala awal hepatitis pada anak. Hal ini berguna untuk mencegah dampak kronis dan efek jangka panjang.
Hepatitis A bisa menjadi normal kembali karena dia biasanya menyerap inflamasi di sekitar hati.
PM Inggris Rishi Sunak meminta maaf atas hasil penyelidikan yang mengungkapkan 30 ribu orang terinfeksi HIV dan Hepatitis setelah mendapatkan transfusi darah yang terkontaminasi.
Transplantasi hati ialah satu-satunya pilihan bagi pasien dengan gagal hati yang tidak responsif terhadap pengobatan dan intervensi bedah alternatif.
Arnold berpesan agar orangtua tidak panik jika anak mereka mengalami gejala hepatitis. Sebagian besar hepatitis bisa sembuh dengan sendirinya, yaitu fungsi hati akan kembali normal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved