Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DALAM gaya hidup kekinian yang mengarah semakin sehat, konsumsi kafein berlebihan semakin dikurangi. Kafein terkandung di minuman kopi, teh, maupun cokelat. Namun mana yang lebih sehat?
Kafein merupakan senyawa stimulan yang dapat dijumpai pada beberapa makanan dan minuman. Kandungan ini memiliki nama lain trimethylxanthine. Tidak jarang kafein disebut setara dengan amfetamin, kokain, hingga heroin. Hal ini karena kafein dan jenis obat-obatan tersebut bekerja dengan cara yang sama, yaitu menstimulasi kerja otak.
Sistem saraf manusia umumnya melihat kafein sebagai adenosin, sehingga senyawa ini akan berikatan dengan reseptor adenosin di otak. Hanya saja, kafein akan memanfaatkan seluruh reseptor adenosin pada otak, sehingga sel tubuh tidak dapat mendeteksi adenosin.
Hasilnya, sel tubuh akan menjadi lebih aktif karena tidak ada adenosin yang merilekskan. Akibatnya, otak menganggap hal ini sebagai pertanda bahaya bagi tubuh dan memicu reaksi adrenalin.
Baca juga: Sensitif Kafein? Anda Sebaiknya Pilih Teh
Maka dari itu, beberapa orang menggunakan manfaat dari kafein ini untuk tetap terjaga ketika merasa lesu atau mengantuk.
Sederet khasiat kafein yang bisa Anda peroleh, mulai dari meningkatkan konsentrasi hingga bantu menurunkan berat badan. Meski dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
Walaupun kafein memiliki manfaat bagi kesehatan, terlalu banyak mengonsumsinya tentu bisa menimbulkan berbagai efek samping. Ada pun beberapa efek samping ketika mendapatkan kafein terlalu banyak meliputi gelisah, insomnia, sakit kepala, pusing, detak jantung tidak normal, dehidrasi, dan ketergantungan.
Beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap efek kafein dibandingkan yang lainnya. Itu sebabnya, efek kafein mungkin akan berbeda pada setiap orang.
Guna menghindari masalah kesehatan akibat konsumsi kafein, ada beberapa kelompok yang perlu menghindari atau mengurangi senyawa stimulan ini, antara lain ibu hamil dan menyusui, penderita insomnia, mempunyai masalah pada lambung seperti GERD atau maag, memiliki gangguan kecemasan, mengalami migrain atau sakit kepala kronis lainnya, penyandang hipertensi, anak-anak dan remaja, serta pengguna obat atau suplemen tertentu, termasuk antibiotik atau obat jantung.
Baca juga: Meski tidak Mengancam Jiwa, GERD Berbahaya untuk Jangka Panjang
Lalu bagaimana jumlah kafein dalam kopi, teh, dan cokelat. Kandungan kafein dalam secangkir kopi (8 ons/ 237 ml) yang diseduh berkisar antara 95–200 miligram. Kandungan ini tentu berbeda dalam kopi instan.
Secangkir kopi instan (8 ons/ 237 ml) berkafein lebih sedikit, yaitu berkisar 27–173 miligram. Berbeda lagi dengan kopi bebas kafein. Walaupun namanya “bebas kafein”, tapi kopi ini tetap mengandung kafein (walaupun sangat sedikit), yaitu berkisar 2–12 miligram.
Dalam minuman teh, kandungan kafein lebih rendah daripada kopi. Kandungan kafein setiap jenis teh juga berbeda-beda. Secangkir teh hijau (24–45 mg) mengandung lebih sedikit kafein dibandingkan dengan teh hitam (14-70 mg). Selain mengandung kafein yang lebih sedikit, teh hijau juga dapat membantu Anda dalam penurunan berat badan.
Untuk mengurangi jumlah kafein dalam teh, cobalah untuk menyeduh teh dalam waktu singkat. Bagi Anda penyuka teh dalam kemasan, teh tersebut juga mengandung kafein sebesar 5–40 miligram per 237 mililiter.
Sedangkan pada minuman cokelat panas, laporan dari University New South Wales menunjukkan bahwa kandungan kafein dalam secangkir cokelat panas (150 ml) atau cocoa berkisar antara 10–70 milgram.
Baca juga: Penelitian ini Kukuhkan Manfaat Minum Teh untuk Kesehatan Mental
Ini tergantung dari jenis cokelat yang digunakan dan kekuatannya. Sedangkan, cokelat bar (30 gram) mengandung kafein sebanyak 20–60 miligram. Namun lagi-lagi, bergantung dengan jenisnya, setiap coklat juga memiliki kandungan kafein yang berbeda. Semakin banyak padatan biji kokoanya, maka kafeinnya akan semakin tinggi.
Dalam 100 gram penyajian cokelat yang mengandung 45–59% kokoa, kafeinnya diperkirakan berkisar pada angka 43 miligram. Sedangkan kafein dalam cokelat dengan kepadatan kokoa 60 -69% mencapai 86 miligram.
Anda mungkin bisa mendapatkan manfaat dari kandungan kafein dalam kopi. Namun, Anda juga perlu hati-hati. Terlalu banyak asupan kafein juga berdampak buruk bagi kesehatan Anda.
Anda bisa mengalami peningkatan denyut jantung, sakit kepala, kesulitan tidur, sampai dehidrasi jika terlalu banyak mengonsumsi minuman berkafein. Bila Anda sudah terbiasa minum kafein guna mengisi energi, cobalah untuk menguranginya secara perlahan. Misalnya dengan minum kopi setengah decaf dan teh herbal.
Atau, Anda bisa mencoba menjalani kebiasaan yang lebih sehat, seperti istirahat yang cukup serta tidur di jam yang teratur. (OL-7)
Kopi adalah minuman favorit banyak orang di seluruh dunia, terkenal dengan kemampuannya untuk memberikan energi dan meningkatkan konsentrasi.
Jateng Fair 2024 mempersembahkan tema "Sensational of Central Java Coffee", menampilkan berbagai produk kopi dari 20 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Indonesia, dengan kekayaan budaya dan alamnya, menawarkan berbagai kuliner lezat, termasuk minuman tradisional yang menggugah selera.
Akhir pekan ini, jalan-jalan ke Temu Bisnis Kemitraan Nasional Rantai Pasok (Kenarok) di Living World Alam Sutera, Tangerang Selatan, Banten, yuk!
Perjuangan Mikael untuk mendapatkan kemenangan tidak mudah banyak hal yang harus ia persiapkan dan tantangan yang harus dilewati.
Secret Bar: Soiree berhasil menghadirkan kembali budaya kopi yang baru. Mikael, yang baru saja memenangkan World Barista Championship Busan 2024, mempersembahkan tiga minuman kopi inovatif.
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved