Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Jumlah Pasien Dirawat Tetap Stabil, Kemenkes Genjot 3T dan Vaksinasi

Ferdian Ananda Majni
12/2/2022 08:25
Jumlah Pasien Dirawat Tetap Stabil, Kemenkes Genjot 3T dan Vaksinasi
Vaksinasi covid-19 untuk anak-anak(ANTARA FOTO/Buci Candra S)

PEMERINTAH terus berupaya menekan angka penularan kasus covid-19 yang didominasi varian omikron. Hal ini termasuk melakukan beragam upaya pencegahan dan mendorong laju vaksinasi.

Apalagi strategi ini efektif menekan jumlah pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Hingga Jumat (11/2) pukul 17.00 WIB, pasien yang dirawat di rumah sakit mencapai 29% dari total kapasitas tempat tidur dan isolasi yang disediakan untuk pasien covid-19 secara nasional. Sebagian besar pasien yang masuk rumah sakit juga memiliki gejala ringan dan tanpa gejala (OTG).

Selain mengimbau masyarakat yang tidak bergejala dan gejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri atau terpadu, pemerintah juga terus meningkatkan testing. Pada Kamis (10/2), pemerintah sudah melakukan 416.065 spesimen yang dites tiap harinya.

"Kenaikan angka perawatan pasien ini memang harus dikontrol agar layanan kesehatan masyarakat tidak terpengaruh secara berarti. Dengan begitu, skema mendorong masyarakat yang bergejala ringan atau tanpa gejala (OTG) untuk isolasi di rumah menjadi strategi pilihan agar pasien yang lebih membutuhkan, termasuk mereka yang bergejala berat dan kritis, dapat memperoleh perawatan intensif,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi dilansir lama resmi Kemenkes, Sabtu (12/2).

Nadia menyebut selain mengalokasikan rumah sakit bagi mereka yang lebih membutuhkan layanan intensif, pemerintah juga terus mendorong program vaksinasi nasional. Hingga 9 Februari 2022, Indonesia telah memiliki lebih dari 500 juta vaksin dan hingga 11 Februari 2022 pukul 12.00 WIB, total 187,9 juta (90,23%) jumlah masyarakat Indonesia telah divaksinasi dosis 1 dan 134,6 juta (64,64%) telah divaksinasi dosis 2.

Baca juga: Kemenkes Pastikan Pengantaran Obat untuk Pasien Isoman Lebih Cepat, Bisa 1x24 Jam

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk mengikuti program vaksinasi pemerintah karena vaksinasi telah terbukti secara ilmiah mampu mengurangi risiko terburuk akibat terinfeksi covid-19.

Data Kemenkes periode 21 Januari hingga 8 Februari 2022 menunjukkan dari 487 pasien covid-19 yang meninggal, 66% di antaranya belum divaksinasi lengkap.

"Kami terus mendorong masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi yang telah disediakan secara gratis oleh pemerintah, termasuk vaksinasi booster, terutama bagi mereka yang lansia," tuturnya.

Penelitian terbaru Kemenkes, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Indonesia menunjukkan mereka yang sudah mendapatkan vaksin Sinovac dua dosis, pemberian vaksin booster setengah dosis mampu meningkatkan antibodi yang sebanding dengan dosis penuh.

Dia menambahkan jarak waktu terbaik untuk mendapatkan booster covid-19 adalah minimal 6 bulan setelah menerima vaksinasi kedua. Kemudian, apabila apabila seseorang mendapatkan booster di bulan ke 6-9, maka antibodi yang diproduksi bisa sampai 12,5 – 88,9 kali lipat, tergantung merek vaksin booster yang digunakan.

Meski begitu, vaksinasi bukan satu-satunya cara untuk mampu mengurangi dampak terburuk covid-19. Pemerintah selalu mengimbau, cara terbaik adalah melengkapi vaksinasi bersama protokol kesehatan yang disiplin seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

"Lewat semua cara pencegahan yang bisa dilakukan baik oleh pemerintah dan masyarakat, diharapkan penularan covid-19 yang didominasi Omikron bisa segera dilalui dan dikendalikan secepatnya," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya