Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
WAKIL Direktur Pasca-Sarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Andi Aderus mengungkapkan bahwa sejatinya secara historis pesantren telah memberikan andil besar kepada bangsa ini baik melalui perjuangan fisik pada masa merebut kemerdekaan maupun dalam pencerdasan anak bangsa (pendidikan).
"Pesantren saat zaman perjuangan kemerdekaan, sudah berperan penting baik dalam pembelaan Tanah Air, baik secara fisik maupun dalam memperkuat bangsa melalui dunia pendidikan," ujar Andi Aderus seperti dilansir Antara di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (3/2).
Ia melanjutkan pada masa perjuangan kemerdekaan tidak banyak atau bahkan hampir tidak ada dana dari pemerintah untuk membangun sekolah maupun institusi pendidikan, sehingga banyak pesantren yang secara swadaya didirikan oleh masyarakat.
"Sejak dahulu, selain mengajarkan tentang keagamaan, akhlak, dan berkehidupan. Nasionalisme juga selalu diajarkan, dan pesantren selalu hadir ketika ada ancaman yang datang di Tanah Air kita," jelasnya.
Dia mengatakan para ulama dan kiai serta para santri memahami bahwa sejatinya mempertahankan Tanah Air adalah bagian daripada keimanan. Tidak hanya itu, Aderus juga mengungkapkan bagaimana pesantren berasimilasi dengan budaya lokal yang ada di negeri ini.
"Ponpes saat itu juga mempengaruhi islamisasi budaya lokal. Bukan dengan menjustifikasi kebudayaan agama lain itu salah, tetapi tetap melestarikan budayanya dengan konten yang berbeda, dengan nilai keislaman," jelasnya.
Pria yang juga menjabat sebagai pimpinan Pondok Pesantren Darud Dakwah Wal-Irsyad (DDI) ini juga mengungkapkan, di Indonesia dengan jumlah pesantren yang sangat besar, maka keberagaman corak, khas, dan budaya dari masing-masing pesantren menjadi hal yang sangat istimewa.
"Dengan keragaman ini justru memberikan banyak alternatif kepada anak bangsa untuk menimba ilmu pengetahuan," ungkapnya.
Andi menggarisbawahi, disamping banyaknya jenis dan kekhasan pesantren, seperti pesantren tahfiz, darul hadis, dan pesantren modern, penting untuk mengetahui mana ponpes yang belajar tentang moderasi beragama dan mana ponpes yang jauh dari nilai moderasi beragama.
Baca juga: 198 Pesantren Terafiliasi Jaringan Teroris, BNPT Perlu Libatkan Asosiasi Pesantren
"Jadi, saya kira memang ini sangat penting bagi orangtua atau wali untuk melihat track record dari sebuah ponpes, perlu dilihat juga bagaimana ponpesnya, alumninya, pengajar seperti apa, hingga kurikulum atau pengajarannya juga dilihat," ujarnya.
Terkait moderasi beragama, ia menuturkan bahwa beberapa ponpes yang sudah mulai surut pendidikan kebangsaannya dan bahkan nilai moderasinya. Sehingga ia menilai penting untuk cermat memilih ponpes yang memiliki latar belakang yang baik dan masih gencar mengajarkan moderasi beragama.
"Misalnya NU (Nahdlatul Ulama) dengan ribuan ponpes, ada Darud Dakwah Wal Irsyad ini memang ponpes yang mengajarkan moderasi beragama, serta Nahdlatul Wathan, dan sebagainya yang sudah kita ketahui bersama track record-nya dan pastinya mengajarkan moderasi beragama," tuturnya.
Dia menilai, tentunya menjadi hal penting bagi Kementerian Agama untuk dapat melihat legalitas dari pesantren, latar belakang, serta kurikulum pembelajarannya. Hal ini sebagai upaya untuk mewaspadai ponpes yang didirikan oleh kelompok yang mengajarkan ideologi transnasional.
"Tapi ponpes yang lahir dan didirikan dari ormas yang ikut berjuang terhadap kemerdekaan bangsa, tentunya menurut saya itu tidak perlu diragukan lagi," ujarnya.
Pria yang juga Ketua Ikatan Cendekiawan Alumni Timur Tengah (ICATT) ini juga menyinggung terkait narasi islamofobia yang dilayangkan beberapa kelompok atas indikasi adanya pesantren yang terafiliasi dengan kelompok teroris. Aderus menilai harus ada kebijaksanaan dan keterbukaan baik dari tim riset dan pondok pesantren itu sendiri.
"Kita harus membangun keterbukaan. Ponpesnya jangan sampai eksklusif, tetapi harus welcome terhadap siapa saja yang ingin masuk, bukan hanya komunitas atau orang tertentu yang boleh masuk. Begitu juga dengan tim peneliti, harus ada keterbukaan," ucapnya.
Untuk itu, Aderus mengimbau kepada semua pihak terutama ormas keagamaan, ulama, dan tokoh pesantren untuk menanamkan dan bahkan mengakarkan kepada umat tentang pentingnya nasionalisme sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW dalam Piagam Madinah.
"Ini kadang lepas dari pembacaan kawan-kawan yang suka berpikir bahwa tidak ada nasionalisme dalam Islam. Jadi saya kira ormas, maupun organisasi yang ada perlu dan wajib mengakarkan kepada umat bahwa kita wajib menjaga bangsa ini," katanya. (RO/S-2)
Catatan UNESCO 58 juta anak di seluruh dunia tidak mengenyam bangku pendidikan.
Sekolah Citra Kasih, Citra Garden Jakarta menggelar kegiatan open house
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023 menunjukkan bahwa angka anak tidak sekolah meningkat seiring bertambahnya usia.
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya,"
Rumah Cita-cita ingin berkontribusi membantu anak-anak yang berada di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Rusia.
MARCELLA Zalianty, yang telah absen dari dunia akting, kini aktif memajukan teater di Indonesia. Pada 2023, ia sukses memproduksi teater tentang pahlawan wanita Laksamana Malahayati,
Anies mengenang pidato Bung Karno pada sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945 silam.
PUTRI Indonesia Pariwisata 2020 Jihane Almira Chedid tertarik mengambil peran karakter Nare di film OOTD (Outfit Of The Designer) karena sebuah alasan personal.
Pasangan Ganjar-Mahfud hanya bisa mendapatkan ceruk pemilih dari partai pengusungnya PDIP
Lagu yang digubah oleh kibordis Tanah Air Project, Ezekiel Angga itu, mengandung ajakan semangat persatuan dalam kemajemukan serta keberagaman yang ada di dalam negeri ini,
CALON wakil presiden (cawapres) Mahfud MD melakukan kampanye pertama sebagai calon wakil presiden (cawapres) nomor 3 di wilayah Sabang, Aceh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved