Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Warga yang Terkonfirmasi Covid-19 Tanpa Gejala segera Isolasi Mandiri di Rumah 

Ferdian Ananda Majni
31/1/2022 20:57
Warga yang Terkonfirmasi Covid-19 Tanpa Gejala segera Isolasi Mandiri di Rumah 
Ilustrasi isolasi mandiri di rumah(Antara/Mohammad Ayudha)

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau kepada masyarakat yang terkonfirmasi covid-19 namun tanpa gejala, dengan gejala ringan, atau sedang, untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. 

“Sehingga Bapak-Ibu tidak usah khawatir kalau misalnya terkena tanpa gejela atau ada batuk, pilek sedikit, demam sedikit tapi saturasinya masih di atas 94-95 persen, dirawat saja di rumah. Biar rumah sakit diberikan untuk orang-orang yang memang membutuhkannya,” kata Budi dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara virtual, Senin (31/1) 

Pasalnya, lanjut Menkes, puncak gelombang Omikron di Indonesia yang diperkirakan terjadi di akhir Februari 2022 akan lebih besar dua sampai tiga kali daripada puncak gelombang varian Delta. 

“Jadi kalau puncaknya kita dulu pernah 57 ribu (kasus) per hari kita mesti siap-siap dan hati-hati dan waspada, tidak perlu kaget kalau melihat di negara-negara lain itu bisa dua kali sampai tiga kali di atas puncak Delta,” ujarnya. 

Menkes menjelaskan, di beberapa negara yang juga tengah menghadapi gelombang Omikron mencatat persentase kasus aktif di bawah varian Delta namun secara nominal jumlah orang yang masuk rumah sakit lebih tinggi dari varian Delta. 

Baca juga : Indikator Level PPKM Berubah, Cakupan Vaksin Dosis Lengkap

Ia menambahkan, bagi pasien covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumah dan membutuhkan obat-obatan, dapat melalui apotek atau melalui aplikasi telemedisin. 

“Kalau memang dibutuhkan obat-obatan anti virusnya kita sudah siapkan lebih dari 20 juta dosis Favipiravir atau Avigan dan Molnupiravir, dua itu obat antivirus yang disetujui oleh organisasi profesi,” ujarnya. 

Terkait dengan vaksinasi, Menkes mengatakan, pihaknya akan memprioritaskan pemberian vaksinasi kepada masyarakat yang belum menerima vaksin, terutama lansia dan anak-anak. 

“Enam puluh persen yang meninggal belum divaksin atau belum vaksin lengkap, 63% yang sedang dan berat adalah belum divaksin atau divaksin lengkap, termasuk anak-anak,” pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya