Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 14 - 15 Januari 2022.
Plt Deputi Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Urip Haryoko menyebut pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Utara - Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 8 - 30 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Laut Jawa bagian timur, Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Flores, Samudra Pasifik Utara Halmahera, perairan Kep. Talaud - Sangihe, perairan selatan NTT, Laut Sawu, Samudra Hindia Selatan NTT," kata Urip dalam keterangannya Jumat (14/1)
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1.25 - 2.50 meter yang berpeluang terjadi di sejumlah perairan seperti *Selat Malaka, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeulue - Kep. Mentawai, perairan Bengkulu - Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten - P. Sumbawa, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan.
Sementara Selat Sumba, Laut Sawu bagian utara, perairan Kupang, Samudra Hindia selatan Banten - Jawa Barat, perairan selatan Kep. Anambas, perairan selatan Kep. Natuna, Laut Natuna, perairan Kep. Bintan - Kep. Lingga, Selat Karimata, perairan Bangka Belitung, perairan utara Jawa, Laut Jawa bagian barat dan Tengah, Laut Bali, Teluk Bone, perairan barat Sulawesi Selatan, perairan utara Bali - Flores, perairan Baubau - Wakatobi, Laut Sulawesi bagian tengah, perairan selatan Sulawesi Utara, perairan utara Sulawesi Utara, Laut Maluku bagian selatan, perairan utara Kep. Sula, perairan timur Halmahera, Samudra Pasifik utara Papua Barat - Papua, Laut Banda, perairan P. Buru - P. Ambon, perairan Kep. Sermata - Kep. Tanimbar, perairan barat Kep. Kai, Laut Arafuru bagian barat dan tengah.
Pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2.50 - 4.0 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna utara, perairan utara Kep. Natuna - Anambas, perairan Subi - Serasan, Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sumbawa, perairan Kep. Sabalana - Kep. Selayar, Laut Flores, perairan selatan Sumba, perairan P. Sawu, perairan selatan Rote, Laut Sawu bagian selatan, Samudra Hindia Jawa Tengah - Bali, Laut Sulawesi bagian timur, perairan selatan Kep. Talaud, perairan Kep. Sitaro, perairan Bitung - Likupang, Laut Maluku bagian utara, perairan utara dan barat Halmahera, Laut Halmahera.
"Pada gelombang yang tertinggi di kisaran 4.0 - 6.0 meter berpeluang terjadi di perairan utara Kep. Sangihe, perairan Kep. Talaud, Samudra Pasifik utara Halmahera, Samudra Hindia Selatan NTB - NTT," sebutnya
"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," tambahnya.
Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter), Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter).
Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter).
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," pungkasnya. (H-2)
Pindah ke Pulau Jawa, di wilayah Yogyakarta diprakirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan.
STASIUN Meteorologi Maritim Belawan, Sumatra Utara (Sumut), menyebutkan gelombang setinggi 2,0 meter hingga 2,5 meter diprakirakan berpeluang terjadi perairan Sumatra.
Suhu udara umumnya berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celcius dan kelembaban berkisar antara 47% hingga 99%.
Dalam tiga hari ke depan, mulai Rabu (31/7), tinggi gelombang laut terutama di perairan selatan Bali berpotensi mencapai 3 meter.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Banjir yang melanda Provinsi Nangarhar, Kunar, Badakhshan dan Panjshir di Afghanistan menyebabkan 40 orang meninggal dunia.
BPJN sangat merespon bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Maluku, terutama di beberapa wilayah seperti di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Seram Bagian Timur (SBT).
Cuaca ekstrem potensial terjadi karena dipicu beberapa faktor. Di antaranya adalah aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia.
CUACA buruk seperti angin kencang dan gelombang tinggi masih melanda di kawasan perairan laut Selat Malaka, Provinsi Aceh.
Hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir berpotensi terjadi di kawasan pegunungan bagian tengah di enam daerah di Jawa Tengah.
Sekitar 83% jemaah haji yang meninggal selama musim haji 2024 adalah tidak resmi atau yang menggunakan visa nonhaji.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved