Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEPALA Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz mengatakan, dasar literasi adalah baca tulis, tetapi kemudian dikembangkan menjadi konsep yang lebih luas. Demi mengukuhkan kecakapan hidup, literasi bukan hanya berurusan dengan kemampuan mengenal huruf, angka, atau gambar, bahkan suara, melainkan juga terkait dengan kemampuan untuk menganalisis, menyintesis, menilai, dan mencipta.
“Kemampuan kreatif inilah yang kita semua harapkan bisa dimiliki oleh semua anak kita sebab kreativitas selalu tanpa batas,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (27/10).
Aminudin menyebut, budaya literasi di Indonesia masih tergolong rendah. Untuk itu, Kemendikbud-Ristek melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB) telah memulai program literasi sejak 2016 dengan meluncurkan berbagai program, salah satunya adalah Gerakan Literasi Nasional (GLN). Sasaran dari GLN ini adalah sekolah, masyarakat, dan keluarga.
Baca juga: Arah Pendidikan Indonesia Bangun Karakter di Tengah Perubahan
"Melalui GLN, tumbuh kesadaran dari kementerian/lembaga dan juga masyarakat bahwa literasi adalah kemampuan yang paling asasi dan hakiki yang wajib dimiliki oleh setiap orang agar mereka bisa menjalankan kehidupan dengan baik dan benar," imbuhnya.
Franka Makarim selaku Penasihat Darma Wanita Persatuan (DWP) Kemendikbud-Ristek menyampaikan bahwa membaca sangat penting bagi anak-anak. Membaca tidak hanya akan memberikan pengetahuan, tetapi juga dapat membangun karakter.
“Membangun kebiasaan membaca dalam keluarga itu, apalagi di tengah perkembangan media sosial yang begitu cepat saat ini, anak-anak seringkali lebih tertarik menggunakan gawai daripada membaca buku. Namun tidak menutup kemungkinan untuk membangun ekosistem yang kuat di keluarga dan kuncinya ada di diri kita sendiri sebagai orang tua,” ucap Franka.
Menurut Franka, ada dua hal penting untuk menumbuhkan kemampuan literasi pada anak. Pertama, menyediakan beragam pilihan bacaan di rumah dan membiarkan anak untuk memilih buku bacaan yang disukainya.
“Kita perlu memerdekakan anak-anak kita untuk menentukan pilihan, tapi dengan pengawasan kita. Sebab jika orang tua memaksakan buku-buku apa yang harus dibaca, rasa cinta tidak mungkin akan terbentuk dalam hati anak-anak kita,” jelasnya.
Ditambahkan Franka, mengajak anak-anak untuk membicarakan dan berdiskusi tentang buku yang sedang atau sudah dibaca dapat melatih kemampuan anak dalam mengolah informasi yang diperoleh dan mengutarakan pendapat.
Franka juga menggarisbawahi bahwa keluarga memiliki peran strategis dalam pencapaian literasi anak. Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama dan utama yang menanamkan pengetahuan untuk keberhasilan anak tidak hanya di sekolah tetapi dalam kehidupannya di masa depan.
Ketua Umum DWP, Erni Tjahyo Kumolo, mengatakan, dalam masa pandemi ini pada kenyataannya orang tua telah berperan lebih dibanding sebelum datangnya wabah. “Perlahan orang tua mulai mengetahui cara metode mengajar, serta lebih peduli kepada persoalan pendidikan lebih daripada sebelumnya,” ujar Erni.
Erni menambahkan, orang tua diharapkan lebih terlibat aktif dalam pendidikan anak sehingga terjalin kesamaan hak, terjaga kesejajaran, dan saling menghargai antara anak dan orang tua. Hal tersebut tentunya demi membangun semangat gotong royong serta memperkuat saling asah, asih, dan asuh dalam lingkungan keluarga.
“Semoga dapat tercipta anak-anak Indonesia yang tumbuh mencintai ilmu pengetahuan dan mampu untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif sebagaimana yang dibutuhkan dalam persaingan global pada masa kini dan mendatang,” harapnya.
Kasubdit Kepustakaan Islam Kemenag, Nur Rahmawati, menekankan peran strategis perpustakaan masjid dalam menyebarkan informasi dan edukasi terkait kebencanaan.
Kini banyak pekerjaan yang sudah menggunakan teknologi digital, sehingga perlu bagi masyarakat untuk mengikuti perkembangan digital.
Digitalisasi transaksi itu baik dan sangat memudahkan. Karena efisien dan justru bisa memudahkan para pelaku usaha maupun pembeli.
Literasi digital menjadi penting diterapkan oleh semua orang untuk masuk dalam dunia kerja.
Kurangnya literasi digital, dukungan struktural yang kurang memadai, serta terbatasnya akses kredit jadi tantangan para pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia.
PENINGKATAN literasi digital masyarakat dan pemerintah harus mendapat perhatian serius dalam upaya beradaptasi menghadapi sejumlah tantangan seiring perkembangan zaman.
Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menugaskan sejumlah tenaga fungsional penerjemah untuk menjadi juru bahasa
Lokakarya Konvensi Nasional Rancangan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (RKKNI) Bidang Penerjemahan diselenggarakan di Jakarta untuk menghasilkan naskah Bidang Penerjemahan.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) melaksanakan berbagai kegiatan sastra di berbagai daerah menyambut peringatan 100 tahun AA Navis.
Perpustakaan yang terletak di Keraton Yogyakarta merupakan perpustakaan khusus dan tidak dapat diakses secara bebas.
Badan Bahasa berkomitmen menggugah semangat membaca di kalangan masyarakat.
Upaya perlindungan bahasa daerah harus dilakukan. Ini penting dilakukan agar masyarakat yang berasal dari daerah, khususnya anak-anak, dapat mencintai bahasa daerah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved