Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BANYAK orang masih belum menyadari bahaya hipertensi atau penyakit darah tinggi.
Untuk memperingati Hari Hipertensi Sedunia yang tahun ini bertemakan “Cegah dan Kendalikan Hipertensi dengan Tepat untuk Hidup Sehat Lebih Lama”.
Terkait Hari Hipertensi Sedunia, PT Omron Healthcare Indonesia, perusahaan monitor kesehatan di rumah dan teknologi kesehatan, mengadakan media briefing virtual untuk mendorong masyarakatmencegah dan mengendalikan hipertensi melalui pemantauan tekanan darah secara mandiri.
Hipertensi, yang juga disebut the silent killer, sering terjadi tanpa keluhan dan baru diketahuisetelah terjadi komplikasi.
“Prevalensi hipertensi selama ini dianggap hanya terjadi dikalangan pasien berusia 60 tahun ke atas,” ujar Tomoaki Watanabe, Director, Omron Healthcare Indonesia dalam keterangan pers Jumat (4/6).
“Namun beberapa tahun terakhir, penyakit yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner itu sering ditemui pada usia yang relatif lebih muda,” kata Tomoaki.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi hipertensi pada kelompokusia 25-34 tahun mencapai 20% dan pada kelompok usia 35-44 tahun mencapai 34%.
Menurut Yayasan Jantung Indonesia (YJI), hipertensi adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner.
Kondisi ini tidak hanya menyerang mereka yang sudah lanjut usia tapi jugamilenial, yakni generasi yang lahir antara tahun 1981 dan 1996.
Kenaikan prevalensi hipertensi pada milenial ini berhubungan erat dengan pola hidup tidaksehat, stres, dan kemajuan teknologi yang mengurangi aktivitas fisik.
Stres dipicu oleh banyakfaktor seperti tuntutan pekerjaan, selain juga pandemi Covid-19.
Studi Blue Cross Blue Shield Association menemukan bahwa 92% milenial menganggap Covid-19 telahberdampak negatif terhadap kesehatan mental mereka.
Tak hanya itu, hipertensi patut diwaspadai sebagai komorbid atau penyakit penyerta teratas yang mengikutipenderita Covid-19.
Menurut data yang dihimpun oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per 1 Juni 2021, tiga besar komorbid tertinggi yang ditemukan pada pasien Covid-19 adalah hipertensi (50 %), Diabetes Melitus (36.6 %), penyakit jantung (17,4%).
Jangan lupa, hipertensi adalah kontributor utama pada penyakit jantung, stroke dan penyakitginjal kronik.
Dalam media briefing virtual, Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia Esti Nurjadin juga menegaskan bahwa hipertensi merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner yang tidak hanya bisamenyerang mereka yang lanjut usia tetapi juga bisa menyerang generasi muda atau milenial.
“Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular seperti hipertensi dan penyakit jantung iniberhubungan erat dengan pola atau gaya hidup,” jelasnya.
“Pola hidup antara lain merokok, konsumsi minumanberalkohol, rendahnya aktivitas fisik, rendahnya konsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah, serta tingginya konsumsi gula garam dan lemak,” kata Esti .
“ Yang paling utama selain menghindaripola hidup tidak sehat adalah kita juga melalukan pengukuran tekanan darah secara rutinsehingga bisa mencegah atau setidaknya dan mengendalikan hipertensi,” tuturnya.
Di sisi lain, ahli jantung dan pemerhati pipertensi dr. Badai Bhatara Sp.JP, FIHA, MM, menambahkan bahwa hipertensi akan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner sampai dua kali, risiko gagal jantung satu setengah kali dan stroke dua koma enam kali lipat
“Kita harusmenumbuhkan kesadaran diri untuk melakukan cek kesehatan, melakukan pengukurantekanan darah secara rutin, dan mencegah serta mengendalikan hipertensi dengan memodifikasi gaya hidup seperti rajin berolahraga juga membatasi asupan garam,” ujar dr.Badai yang juga staf di divisi prevensi dan rehabilitasi, departemen kardiologi dan kedokteran vaskular, FK Unpad.
Pemantauan tekanan darah bisa dilakukan secara mandiri di rumah. Untuk memenuhi hal itu, Omron telah merancang berbagai monitor tekanan darah (blood pressure monitoring) yang sesuai untuk penggunaan di rumah dengan akurasi tinggi, nyaman digunakan.
Monitor tekanan darah memiliki fitur-fitur canggih seperti konektivitas Bluetooth untuk berbagi data secara real time dengan dokter,menjadikan perangkat ini sempurna untuk mengukur tekanan darah di rumah, bahkan oleh pengguna baru.
Namun Tomoaki menyarankan untuk berkonsultasi ke tenaga medis sebelum menggunakan perangkat monitor kesehatan apa pun. (Nik/OL-09)
Alarm berbunyi di dunia medis! Penelitian terbaru mengungkapkan lonjakan signifikan dalam kasus 17 jenis kanker di kalangan generasi milenial dan Gen X, menurut studi terbaru.
Hadirnya perlindungan kesehatan lengkap yang terjangkau menjadi semakin dibutuhkan, mengingat biaya medis yang terus meningkat.
KENYAMANAN dalam bekerja menjadi faktor penting yang diperhatikan generasi Z dan milenial. Jessica Casey Jaya dari Apiary Academy, ekosistem yang memfasilitasi pertumbuhan karier dan bisnis
Laporan Pinhome menyebut bahwa preferensi dan tingkat kemampuan finansial generasi milenial umumnya pada segmen harga rumah menengah ke bawah.
Secara umum, kebanyakan responden tidak memiliki kredit, didominasi oleh Generasi Z (70%) dan Generasi X (60%). Sementara itu, sebanyak 45% Milenial memiliki kredit seperti kartu kredit.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) bersama PT Mastercard Indonesia melakukan revamp Kartu Kredit BNI Mastercard Titanium dengan fokus pada segmen generasi milenial dan Z.
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved