Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Stok Vaksin Gotong Royong baru Ada 420 Ribu dari Komitmen 30 Juta

Insi Nantika Jelita
19/5/2021 11:05
Stok Vaksin Gotong Royong baru Ada 420 Ribu dari Komitmen 30 Juta
Presiden Joko Widodo meninjau vaksinasi Gotong Royong di Kawasan Industri Jababeka Cikarang, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021).(Biro Pers Setpres)

PRESIDEN Joko Widodo menyampaikan pemerintah baru menyediakan 420 ribu dosis vaksin covid-19 Gotong Royong untuk tahap pertama, dari total komitmen 30 juta dosis vaksin. Dengan kata lain baru 1,4%-nya. Pengusaha pun meminta perlu adanya prioritas dalam penyaluran vaksin tersebut.

"Vaksin Gotong Royong sampai saat ini dari komitmen 30 juta (dosis vaksin), baru mendapatkan 420 ribu. Beruntung kita sudah mendapatkan vaksin yang pertama, karena ini menjadi rebutan 215 negara," kata Jokowi disiarkan di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/5).

Dengan adanya keterbatasan tersebut, Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, pemerintah harus membuat skala prioritas untuk itu. Karena kedatangan vaksin masih terbatas dan bertahap, tapi di sisi lain jumlah pemesan sudah mencapai 17 ribu pengusaha dengan jumlah tenaga kerja mencapai 8 juta orang

"Harus ditetapkan segera sektor usaha yang menjadi skala prioritas dan strategis yang menerima vaksin, seperti sektor padat karya, energi, industri makanan dan minuman serta pelayanan publik lainnya," jelas Sarman kepada Media Indonesia.

Sebab, sektor-sektor usaha tersebut lebih rentan terpapar covid-19 dengan intensitas kerja dan pertemuan dengan banyak orang.

Perihal harga vaksin mandiri sebesar Rp321.660 per dosis ditambah Rp117.910 untuk sekali penyuntikan. Sehingga, total untuk dua kali suntik sebesar Rp879.140 per orang, dianggap wajar oleh Sarman. Terlebih, ucapnya, pengusaha bisa lebih irit lagi jika memiliki fasilitas klinik yang memiliki standar kesehatan sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya vaksinasi/penyuntikan.

"Memang pernah kita usulkan agar biaya jangan terlalu mahal, harus terjangkau dan sesuai daya beli/kemampuan dunia usaha dikisaran Rp250 ribu sampai Rp500 ribu. Dengan harga yg ditetapkan pemerintah ini menurut hemat kami sudah ideal," tandas Sarman. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya