Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini potensi gelombang tinggi untuk dua hari ke depan, yakni 18-19 Februari 2021, di sejumlah perairan Indonesia.
Hasil pantauan BMKG menunjukkan bahwa pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari barat laut-timur laut dengan kecepatan 5-25 knot. Sementara itu, di wilayah selatan Indonesia dari barat daya-barat laut dengan kecepatan 5-35 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Jawa, perairan Kepulauan Talaud, perairan Amamaper-Agats, Laut Arafuru," jelas Deputi bidang Klimatologi BMKG Herizal dalam keterangan resmi, Kamis (18/2).
Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan. Sepertim perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, Samudra Hindia barat Aceh-Kepulauan Mentawai, Laut Natuna dan perairan timur Kepulauan Bintan-Kepulauan Lingga.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Melanda, ESDM Pastikan tidak Ada Pemadaman Listrik
Lalu, Selat Karimata, perairan utara Jawa Dan Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, Selat Makassar, perairan barat Sulawesi Selatan dan perairan Kepulauan Selayar-Kepulauan Sabalana. Berikut, perairan Baubau-Wakatobi, Laut Flores, perairan P. Sawu-Kupang-P. Rotte, Laut Sawu dan Selat Ombai.
Begitu juga dengan Selat Sumba bagian barat, perairan Kalimantan utara, Laut Sulawesi, perairan Kep. Sitaro, perairan Likupang-Bitung dan Laut Maluku bagian selatan. Kemudian, perairan utara Kep. Banggai-Kepulauan Sula, perairan P. Buru-P. Seram, Laut Seram, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata-Kep. Babar, perairan Amamapere-Agats, serta perairan utara Sorong dan Jayapura.
Kemudian, gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di beberapa perairan Indonesia. Di antaranya, Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, Samudra Hindia barat Bengkulu-Lampung, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan dan perairan selatan Banten-P. Sumba.
Baca juga: Paradigma Sampah Hanya untuk Dibuang Harus Ditinggalkan
Lalu, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Banten-Ntt, Laut Natuna Utara, perairan Kep. Anambas-Kepulauan Natuna dan perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud. Berikut, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan Manokwari-Biak, Samudra Pasifik utara Biak-Jayapura, perairan Kepulauan Tanimbar, perairan Kep. Kei-Kep. Aru dan Laut Arafuru.
"Potensi gelombang sangat tinggi dengan kisaran 4-6 meter diperkirakan terjadi di Samudera Pasifik utara Halmahera-Papua Barat," papar Herizal.
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada. Terutama nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi, seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m) dan kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m).
Kemudian, kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), serta kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).(OL-11)
Pindah ke Pulau Jawa, di wilayah Yogyakarta diprakirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan.
STASIUN Meteorologi Maritim Belawan, Sumatra Utara (Sumut), menyebutkan gelombang setinggi 2,0 meter hingga 2,5 meter diprakirakan berpeluang terjadi perairan Sumatra.
Suhu udara umumnya berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celcius dan kelembaban berkisar antara 47% hingga 99%.
Dalam tiga hari ke depan, mulai Rabu (31/7), tinggi gelombang laut terutama di perairan selatan Bali berpotensi mencapai 3 meter.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved