Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Bencana Tanah Longsor Sumedang, 26 Warga belum Ditemukan

Zubaedah Hanum
12/1/2021 14:15
Bencana Tanah Longsor Sumedang, 26 Warga belum Ditemukan
Pencarian korban bencana tanah longsor Cihanjuang di Sumedang, Jawa Barat, berlanjut.(Antara)

SEBANYAK 26 warga Cihanjuang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dinyatakan hilang akibat bencana alam tanah longsor yang melanda pada Sabtu (9/1). Saat ini, tim gabungan masih melakukan evakuasi korban di lokasi bencana.

"Tim gabungan yang dipimpin oleh Basarnas telah mengevakuasi 13 warga yang tertimbun longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung,  Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Data ini diperoleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Senin (11/1), pukul 23.53 WIB," sebut Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (12/1).

Ia menyebutkan, korban luka-luka tercatat warga luka berat 3 orang, luka ringan 26 dan hilang 26. Sedangkan warga terdampak, mereka mengungsi secara tersebar di rumah penduduk.

Sedangkan kerugian materiil, BPBD Kabupaten Sumedang menginformasikan rumah rusak berat 14 unit dan tempat ibadah 11 unit. Dampak tersebut disebabkan oleh tanah longsor yang terjadi pada pukul 16.00 dan disusul longsoran berikutnya pada pukul 19.00. "Longsor pertama dipicu oleh intensitas hujan tinggi dan struktur tanah labil," kata Raditya.

Dari Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Tanah Longsor, didapat informasi bahwa proses evakuasi terkendala cuaca hujan di sekitar lokasi bencana. Hujan yang turun sangat berpengaruh pada kondisi tanah sehingga tim gabungan dengan cermat untuk memantau gerakan tanah.

"Proses evakuasi sempat dihentikan sementara karena kondisi hujan. Di samping itu, jalur evakuasi melalui mobil ambulans terkendala dengak akses jalan sempit dan pergerakan orang," jelas Raditya.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Sumedang telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor dan berlaku hingga 29 Januari 2021. Penetapan status ini dikeluarkan melalui SK Bupati Nomor 21 Tahun 2021 tentang penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Kecamatan Cimanggung dan Kecamatan Jatinagor, Kabupaten Sumedang.

"Dalam merespons kondisi darurat, BNPB memberikan bantuan logistik berupa masker dan makanan siap saji. Selain bantuan logistik, BNPB juga menyerahkan  bantuan dana siap pakai (DSP) pada Minggu (10/1). Sebelumnya, Kepala BNPB Doni Monardo menyerahkan kepada Bupati Sumedang bantuan DSP sebesar Rp1 miliar," pungkas Raditya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya