Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Alternatif Pembelajaran Daring 2020/2021 Disiapkan

Faustinus Nua
29/12/2020 02:30
Alternatif Pembelajaran Daring 2020/2021 Disiapkan
Ilustrasi Belajar dari Rumah(Dok. Kemendikbud)

UNTUK mendukung pendidikan jarak jauh (PJJ) serta sebagai alternatif pembelajaran di masa pandemi pada semester genap tahun ajaran 2020/2021, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyiapkan program Belajar dari Rumah (BDR) yang ditayangkan di Televisi Republik Indonesia (TVRI) untuk jenjang pendidikan PAUD dan sekolah dasar (SD).

Tayangan tersebut akan dimulai dari Januari hingga Maret 2021 pada Senin-Jumat, pukul 08.00 sampai 11.30 WIB.

“Tayangan untuk SD mengikuti modul pembelajaran sesuai kurikulum (darurat) dengan mengutamakan pemenuhan kompetensi literasi, numerasi, dan penguatan karakter,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Jumeri, melalui keterangan resmi, kemarin.

Selain melalui TVRI, lanjutnya, Kemendikbud juga menyediakan kanal pembelajaran secara daring yang dapat diakses melalui akun pembelajaran dengan domain belajar.id. Akun elektronik tersebut dapat digunakan oleh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk mengakses layanan pembelajaran berbasis elektronik. Tayangan pembelajaran juga dapat disaksikan TV Edukasi dan Radio Edukasi.

Jumeri menambahkan pihaknya mengingatkan kembali pemerintah daerah agar memperhatikan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai prioritas utama dalam menentukan pola pembelajaran baik secara tatap muka maupun jarak jauh.

“Kami mengingatkan kembali agar kebijakan pembelajaran tatap muka tetap dilakukan secara berjenjang, mulai dari penentuan pemberian izin oleh pemerintah daerah/kanwil/kantor Kemenag, pemenuhan daftar periksa oleh satuan pendidikan, serta kesiapan menjalankan pembelajaran tatap muka,” jelasnya.

Secara terpisah, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, mengatakan hasil survei KPAI menunjukkan 78% peserta didik menyetujui pembelajaran tatap muka dilakukan pada Januari 2021.

“Tujuan survei untuk mendengarkan suara anak-anak Indonesia. Aplikasi yang digunakan ialah Google form. Penyebaran kuisioner melalui Whatsapp dan Facebook dengan dibantu oleh penggiat pendidikan dan para guru dalam jaringan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI),” jelasnya.

Dari 62.448 responden, tambah Retno, mayoritas setuju sekolah tatap muka dibuka pada Januari 2021, yakni sebanyak 48.817 siswa atau 78% dari total responden. (Van/Ata/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya