Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KOMISARIS Utama PT Pertamina Persero sekaligus Founder Jangkau Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok menceritakan pengalamannya mendirikan aplikasi Jangkau yang didapat saat 'sekolah' di Rumah Tahanan Mako Brimob, Depok.
Arti sekolah yang dimaksud Ahok ialah saat masih mendekam di Rutan Mako Brimob karena tersangkut kasus penodaan agama beberapa waktu lalu.
"Kebetulan waktu saya di Mako Brimob bukan jadi polisi masih sekolah itu jangan salah paham," kata Ahok dalam talkshow virtual Launching Kolaborasi Blibli x Jangkau, Senin (21/12).
Baca juga : Ahok Cabut Laporan Terhadap Tersangka Pencemar Nama Baiknya
Aplikasi Jangkau sendiri merupakan aplikasi bantuan sosial pertama di Indonesia yang menggabungkan fitur donasi dan e-commerce yang memungkinkan masyarakat untuk berbelanja dan berdonasi barang jadi secara langsung kepada para penerima donasi
Ahok mengungkapkan aplikasi itu juga dibuat karena masih banyak ditemukan masyarakat yang ingin berdonasi tetapi bingung tujuan donasi. Sehingga aplikasi ini dibuat untuk mempertemukan langsung pemberi dengan penerima donasi.
"Jangkau kita temukan dalam realita hidup tidak banyak sekali orang yang miskin dan yang membutuhkan pertolongan sementara ada juga orang yang ingin membantu," ungkapnya.
Baca juga : Ahok: Pak Saefullah Sosok yang Rajin dan Cepat dalam Bekerja
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menceritakan ketika masih di Mako Brimob dirinya dikirim surat oleh anak muda yang kini juga menjadi Co-Founder Jangkau, Demos Oktovianus.
Setelah mendapatkan surat, Ahok meminta untuk berdiskusi dengan Demos terkait aplikasi sosial yang bisa membantu masyarakat.
"Saya tidak ngerti secara teknologi tapi saya ingin sekali ada satu media e-commerce yang mempertemukan orang meminta bantuan, orang yang mau membantu orang itu di satu platform," pungkasnya. (OL-8)
Baca juga : Andre Rosiade Minta Ahok Dicopot karena Buka Borok Pertamina
Rematch Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama di Pilkada DKI Jakarta diibaratkan seperti pertarungan di ring tinju antara Evander Holyfield lawan Mike Tyson.
Anies Baswedan unggul jauh dari dua pesaingnya dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 dalam survei Indikator Politik Indonesia.
PDI Perjuangan merespons peluang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menjadi lawan Anies Baswedan di Pemilihan Gubernur Pilgub DKI Jakarta 2024.
Pak Ahok dan Pak Anies kalau dipertandingkan sepak bola, itu semacam El Clasico. Bukan sekedar rematch tetapi El Clasico. Ditunggu-tunggu banyak orang.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah menjawab tingginya elektabilitas Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja (Ahok) Purnama di Pilgub DKI Jakarta
PKB memprediksi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 hanya diikuti dua pasangan calon (paslon). PKB menunggu survei pamungkas untuk mengumumkan rekomendasi kepada Anies Baswedan.
Berkas tersangka sekaligus Kepala BTP Jabagteng Putu Sumarjaya sudah rampung dan siap diadili.
KPK membenarkan salah satu yang ditangkap saat OTT di Semarang ialah Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Semarang Putu Sumarjaya.
Saefullah tutup usia pada Rabu (16/9) pukul 12.55 WIB di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Menurut Andre, Ahok hanya membuat gaduh setelah beberapa waktu lalu membuka beberapa praktik kotor di pertamina.
Sejak 2014 Ahok memberangkatkan marbot umrah. Ini sebagai bentuk apresiasi atas kerja mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved