Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kemenkes Sudah Belanjakan Rp637,3 Miliar untuk Pengadaan Vaksin

Humaniora
07/12/2020 13:00
Kemenkes Sudah Belanjakan Rp637,3 Miliar untuk Pengadaan Vaksin
VAKSIN MERAH PUTIH: Menristek Bambang Brodjonegoro (kiri) membahas perkembangan vaksin Merah Putih yang ditarget produksi pada 2021(ANTARA/ Puspa Perwitasari)

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) tahun ini telah membelanjakan anggaran sebesar Rp637,3 miliar untuk pengadaan vaksin covid-19 baik produksi Sinovac maupun Cansino. "Untuk 2020, Kemenkes telah membelanjakan Rp637,3 miliar untuk pengadaan vaksin untuk tiga juta dosis Sinovac dan 100 ribu dosis Cansino," Menkeu Sri Mulyani dalam video conference di Jakarta, Senin (7/`12)

Sri Mulyani menambahkan pemerintah juga mendukung anggaran untuk pengadaan alat pendukung vaksinasi. Sebab vaksin covid-19 membutuhkan perlakuan (treatment) khusus sehingga dibutuhkan alat pendukung yang tidak sedikit.
"Kita juga mendukung dari APBN dari sisi alat pendukung. Saat ini sudah dibelanjakan mulai jarum suntik, alkhohol swab, dan safety box Rp277,45 miliar," jelas dia.

Kemenkes juga membelanjakan berbagai perlengkapan seperti vaksin refrigerator sebanyak 249 unit, cold box 249 unit, alat pemantau suhu 249 unit, vaccine carry 489 unit dan Alat Pelindung Diri (APD) Total keseluruhan anggaran yang dibelanjakan mencapai Rp190 miliar.

"Untuk persiapan dan pelatihan Kemenkes dengan target Rp3 juta dosis vaksin untuk 2020. Ini seluruh biaya operasional telah menggunakan anggaran yang sudah dialokasikan di Kemenkes," ungkapnya.

Tak hanya di Kemenkes, pemerintah juga mengalokasikan anggaran melalui transfer ke daerah. Apalagi pelaksanaan vaksinasi nantinya akan menyangkut seluruh jaringan kesehatan mulai 10.134 puskesmas, 2.877 rumah sakit, dan 49 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

Sementara itu, pengembangan vaksin covid-19 produksi dalam negeri (vaksin Merah Putih) terus berlanjut. Vaksin Merah Putih dikembangkan beberapa lembaga, yakni Lembaga Biomolekular Eijkman, LIPI, Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Pengembangan vaksin merah putih ini merupakan bagian dari usaha pemerintah dalam memenuhi kebutuhan vaksin covid-19 di Tanah Air. “Update dari yang Eijkman, saat ini sebenarnya masih on track dengan harapan bulan ini barangkali sudah mulai menuju uji hewan, animal test,” kata Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, Kamis (3/12)

Dia menjelaskan, uji praklinis kepada hewan ini untuk memastikan keamanan dan efektivitas desain vaksin Covid-19 sebelum masuk pada tahap uji klinis kepada manusia. Jika tahapan uji praklinis ini menunjukkan hasil menggembirakan, pada Februari atau Maret 2021 bibit vaksin dari pengembangan Eijkman bisa diserahkan kepada Bio Farma.

Selain Eijkman, kata Bambang, ada dua lagi pengembangan vaksin merah putih dari tim Unair dan UI yang juga relatif cepat. Bahkan time table-nya hampir sama dengan Eijkman.(Medcom.id/H-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya