Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SINAR ultraviolet (UV) dari matahari menjadi salah satu faktor utama perusak kulit. Sinar UV bukan hanya menimbulkan noda gelap dan kerutan yang mengganggu penampilan. Lebih dari itu, sinar UV bisa memicu kanker kulit.
Karena itu, Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan kelamin Indonesia (Perdoski) menganjurkan kita untuk memakai sunscreen (tabir surya) setiap hari, meski kita berada dalam ruangan. Terlebih, Indonesia berada di garis khatulistiwa yang mendapat pancaran matahari kuat.
“Hampir semua daerah di Indonesia memiliki UV Index 11, artinya paparan UV-nya kuat. Dengan UV Index yang tinggi ini, kita wajib pakai sunscreen,” ujar dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Arini Astasari Widodo Sp.KK dalam virtual launching sunscreen Anessa, baru-baru ini.
Ia menjelaskan, ketika kulit terpapar UV, timbul molekul radikal bebas. Radikal bebas inilah yang merusak sel-sel kulit. Kerusakan yang terjadi bersifat kumulatif. Artinya, makin lama makin banyak hingga kemudian muncul gejala penuaan dini. Seperti, pigmentasi (timbul noda gelap), kerutan, rusaknya jaringan kolagen sehingga kulit kendur dan kusam. Bahkan, yang terparah, bisa timbul kanker kulit.
Tak hanya itu, sinar UV diketahui melipat gandakan efek polusi pada kulit. Jadi, ketika kulit terkena zat polutan, misal dari udara, ditambah dengan UV, efek kerusakan yang ditimbulkan polutan itu makin meningkat.
“Ada dua sinar UV yang merusak kulit, UV A dan B. UV A lebih banyak menyebabkan noda gelap dan kerutan. UV B menyebabkan sunburn yang ditandai kemerahan, iritasi di kulit. Menurut penelitian, ketika kulit mengalami sunburn 5 kali saja, risiko terkena kanker kulit meningkat dua kali lipat,” papar dr Arini.
Karena itu, lanjutnya, Perdoski menyarankan kita memakai sunscreen setiap hari, baik di luar maupun dalam ruangan. Sebab, sinar matahari bisa masuk ruangan, bahkan UV A bisa menembus kaca. Ada dua jenis sunscreen, physical dan chemical. Physical sunscreen bekerja dengan memantulkan sinar matahari.
Adapun chemical sunscreen bekerja dengan menyerap sinar matahari, mengubahnya jadi energi panas dan melepaskannya. Keduanya bisa kita gunakan.
Bagaimana memilih sunscreen yang tepat? Mengingat kita berada di negara tropis dengan pancaran matahari kuat, dr Arini menyarankan memilih sunscreen berspektum luas, yakni dengan SPF minimal 30 dan PA tinggi.
SPF menandakan daya lindung sunscreen terhadap UV B. SPF 30 artinya, sunscreen membantu menahan terjadinya sunburn 30 kali lebih lama dibandingkan tanpa sunscreen. Adapun PA melindungi dari UV A. Biasanya kekuatan PA ditandai dengan +. Sunscreen bertanda PA++++ lebih kuat daripada PA+++ dan PA++.
Agar fungsinya maksimal, sunscreen harus diaplikasikan berulang setiap dua jam. Jumlahnya pun harus memadai, yakni 1 mg per centimeter persegi atau untuk wajah sekitar satu koin. “Karena sunscreen wajib digunakan setiap hari, pilih yang nyaman di kulit ya,” sarannya.
Pada kesempatan sama, Presiden Direktur PT Shiseido Cosmetics Indonesia, Jun Kinumaki, mengungkapkan Shiseido Group memiliki misi mewujudkan dunia yang lebih baik melalui inovasi kecantikan. Berangkat dari misi itu, Shiseido Group menciptakan sunscreen Anessa, hasil dari penelitian sinar UV selama lebih dari 100 tahun dengan tujuan agar perempuan memiliki hubungan positif dengan matahari, namun kulit tetap sehat.
Ada tiga inovasi yang tercakup dalam Anessa yakni thermo booster technology, aqua booster EX technology, dan super waterproof. Dengan inovasi itu, ketika produk Anessa dioleh ke kulit, kekuatan perlindungannya terhadap UV justru makin kuat ketika terpapar sinar matahari, air, dan keringat.
Anessa mengandung SPF 50+ dan PA++++. Teksturnya ringan, tidak lengket. Selain itu, 50 persen kandungan Anessa adalah skincare, antara lain terdiri dari asam hyaluronat, kolagen, ekstrak tormentilla/yellow flower, teh hijau Kyoto Uji, dan edelweis.
Brand Manager Anessa Indonesia, Maharani Anindita, menambahkan, kesadaran masyarakat Indonesia untuk melindungi kulit dari paparan sinar sinar UV masih rendah.
“Untuk menghindari paparan sinar matahari, orang Indonesia cenderung memakai payung, berjalan di tempat teduh, menutupi wajah dan memakai baju tertutup. Kami ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan sunscreen sehingga masyarakat Indonesia dapat bersahabat dengan matahari dan kulit tetap sehat,” pungkas Dita. (Nik/OL-09)
Tablet penambah darah tidak hanya ampuh mengatasi anemia, efek lainnya adalah dapat membuat kulit nampak lebih cerah
Berbeda dengan facelift yang dilakukan dengan operasi untuk mengangkat dan mengencangkan wajah kendur, liquid facelift dilakukan tanpa pembedahan.
Tidak hanya yang legendaris, sejumlah merek skincare yang terhitung muda juga membuka sistem maklun bagi merek lain.
Lebih dari 100 merek produk kecantikan dan fesyen mengikuti kegiatan. Be On Fest yang digelar tiga hari pada 26-28 Juli di Trans Convention Center Bandung
Sejak didirikan pada 2009, ZAP telah menjadi klinik kecantikan berbasis laser terbesar di Tanah Air dengan memiliki lebih dari 100 outlet di seluruh Indonesia.
Fat Filler inovasi perawatan kecantikan terbaru untuk perempuan Indonesia.
Lidocaine membuat pasien merasa lebih nyaman selama perawatan. Ini memberikan efek hidrasi yang lebih baik serta meningkatkan kenyamanan pasien dan mengoptimalkan pengalaman injeksi.
MASYARAKAT semakin peduli dengan perawatan kulit. Ini tentu wajib diimbangi dengan edukasi kepada pasar.
AI menganalisis kulit secara komprehensif, termasuk usia kulit, skin redness, pigmentasi, garis-garis halus (wrinkle) dan pori-pori kulit, sebum dan jerawat.
Model dan aktris Alisia Rininta adalah salah satu yang sangat pemilih untuk penggunaan produk-produk perawatan kulit wajahnya. Pasalnya, kulitnya tergolong cukup sensitif.
Kulit sehat juga dapat dilihat dari tidak adanya kemerahan, flek hitam, dan warna merata yang sesuai dengan kulit asli masing-masing individu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved