Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KENDATI wabah virus korona atau Covid-19 tengah merebak, Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BDLHK) Bogor, Jawa Barat, bersama para penyuluh kehutanan, dan masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH), tetap bekerja secara produktif.
Mereka melakukan kegiatan tumpangsari yang memadukan tanaman kehutanan, tanaman MPTS, tanaman sela (sereh wangi), serta budidaya tanaman di bawah tegakan berupa jagung, kacang tanah, umbi-umbian, dan empon-empon.
Dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/4), Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BP2SDM) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Helmi Basalamah mengatakan selain menyelenggarakan pelatihan kepada aparatur dan non-aparatur, BDLHK Bogor juga peduli terhadap masyarakat sekitar, melalui kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat dalam pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Diklat Rumpin
“Jadi mereka tetap bekerja produktif dengan tetap waspada mengikuti kebijakan dan arahan dari Pemerintah,” tutur Helmi.
Kepedulian ini digambarkan dengan kegiatan pemberdayaan masyakat melalui pembentukan KTH mitra BDLHK Bogor yaitu KTH Babakan Setu beranggotakan 25 orang, KTH Lio Maju beranggotakan 24 orang, KTH Lebak Sawo beranggotakan 25 orang, dan KTH Barokah Hijau beranggotakan 45 orang. Keempat KTH ini didampingi dua orang penyuluh kehutanan, dan tiga orang tenaga bakti rimbawan.
Hasil menggembirakan
Terkait produktivitas masyarakat, Helmi menyampaikan ada hal yang menggembirakan pada masa tanggap darurat virus Covid-19 ini. Walaupun areal KHDTK yang dimanfaatkan tidak begitu luas, dan KTH baru berusia 1 tahun, tetapi sudah mampu menghasilkan atau panen kacang tanah sebanyak 8,5 ton atau sekitar 4 ton sampai 4,5 ton setiap panen hasil 1 kali panen per 4 bulan.
“Kacang tanah dihargai pedagang sebesar Rp8.000 – Rp 10.000 per kg, sehingga dapat menghasilkan Rp32 juta –Rp 45 juta per panen,” tutur Helmi.
Untuk sereh wangi, sudah ada perusahaan yang menampung dengan pola mitra, di mana bibit sereh disediakan perusahaan. Panen sereh wangi menghasilkan 6 ton atau sekitar 3 ton sampai 4,5 ton per panen (1 kali panen per 3 bulan) dengan harga jual Rp500 per kg menghasilkan Rp1,5 juta-Rp2,25 juta tiap panen.
Belum lagi hasil panen pisang, jagung, umbi-umbian, lalap-lalapan, kunyit, jahe, lengkuas, dan tanaman pangan lainnya, yang menjadi sumber sebagian nutrisi (karbohidrat, protein, vitamin dan mineral) keluarga petani, dalam memenuhi kebutuhan pangan, terutama selama wabah virus Covid-19.
“Dengan pelibatan masyarakat, pengelolaan Hutan Diklat Rumpin melalui konsep Leuweung Hejo Masyarakat Ngejo dapat terwujud. Hutan Diklat menjadi terjaga dari pengrusakan dan penyerobotan lahan,” pungkasnya. (OL-09)
Masyarakat diberikan hak untuk mengelola kawasan hutan sebagaimana perizinan yang diberikan kepada swasta.
Inisiatif itu merupakan bagian dari program menjaga kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui skema perhutanan sosial
FESTIVAL Kopi Media Indonesia tahun ini mengangkat kopi konservasi Nusantara. Salah satu yang hadir adalah Kopi Jago Jalanan (Kojal) yang mengangkat kopi liberika dari Kabupaten Kayong Utara
Pada 2019, Desa Tuwung, Kabupaten Pulang Pisau, Desa Karang Bengkirai, Kota Palangkaraya, mendapatkan persetujuan pengelolaan perhutanan sosial dengan skema Hutan desa.
Secara keseluruhan, hingga September 2023 SK Hutan Sosial yang telah dibagikan, yakni seluas 6,37 juta hektare bagi 1,29 juta kepala keluarga dalam 9.642 kelompok/gabungan kelompok.
MoU itu adalah langkah bersejarah dalam mendukung pengembangan program perhutanan sosial, sekaligus turut aktif dalam penanganan perubahan iklim di Indonesia.
SEKRETARIS Jenderal KLHK Bambang Hendroyono mendorong pemerintah secara kolaboratif menciptakan kebijakan yang mendukung pengelolaan hutan berkelanjutan.
Target KEM adalah untuk membuka pendanaan 200 juta USD bagi 100 usaha lestari yang terkoneksi dengan 100 kabupaten yang berkomitmen menjadi lestari.
Penanaman serentak dipimpin Menteri LHK, Siti Nurbaya, di Cianjur, Jawa Barat serta Kepala BRGM, Hartono, di Desa Lukit, Pulau Padang, Kepulauan Meranti, Riau
Peran masyarakat perlu didorong oleh regulator untuk lebih aktif. Pasalnya banyak elemen masyarakat dari pemuda yang konsen terhadap lingkungan dan alam.
Pulau Jawa memiliki kekhusunan dibandingkan dengan pulau lainnya, karena kondisi vegetasi, kondisi tutupan lahan, daya dukung dan daya tampung, kepadatan penduduk.
Para ilmuwan mengatakan burung pemangsa berukuran besar yang mengalami penurunan populasi ini menghadapi "bahaya ganda"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved