Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEKRETARIS Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Hendroyono mengatakan kolaborasi dan keterlibatan masyarakat merupakan kunci keberhasilan pelestarian dan pengelolaan hutan secara berkelanjutan.
Meskipun dalam kurun waktu 20 terakhir, ujar Bambang, ada perubahan kebijakan sebagai bentuk koreksi pemerintah dengan memberikan masyarakat hak pengelolaan kawasan hutan seperti swasta. Tetapi, menurutnya pemerintah secara kolaboratif perlu menciptakan kebijakan serta peraturan perundang-undangan yang mendukung pengelolaan hutan berkelanjutan.
"Kebijakan ini harus melindungi hak-hak masyarakat lokal serta memberikan insentif bagi praktik-praktik terbaik yang berkelanjutan," ujarnya dikutip dari siaran pers KLHK, Minggu (16/6).
Baca juga : Sosialisasi FOLU Net Sink Sinkron Diharapkan Hingga Tingkat Tapak
Bambang menuturkan masyarakat memiliki posisi yang sangat penting dalam pengelolaan hutan, baik sebagai pemangku kepentingan, sumber pengetahuan lokal, pengguna sumber daya, pengawas, partisipan dalam pengambilan keputusan, maupun pengelola hutan.
Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan ekonomi berkelanjutan seperti ekowisata, agroforestry, dan usaha kecil menengah berbasis hasil hutan bukan kayu (HHBK) melalui perhutanan sosial diyakini memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat sekaligus menjaga kelestarian hutan.
Untuk itu, Bambang juga mengatakan kelembagaan usaha dan akses pasar untuk komoditas hasil hutan berbasis Integrated Area Development (IAD) harus diperluas dan dikembangkan agar tujuan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan, dapat meningkat.
Baca juga : Kolaborasi Inklusif Stakeholder dalam Bisnis Karbon di Indonesia Wujudkan Target NDC 2030
Hal lain yang tidak kalah penting, menurutnya kalah peningkatan kapabilitas dan kompetensi masyarakat mengenai praktik-praktik pengelolaan hutan yang berkelanjutan.
"Penggunaan kearifan lokal dalam pengelolaan hutan harus dihargai dan dipadukan dengan teknologi modern. Tradisi-tradisi lokal yang terbukti efektif dalam menjaga kelestarian hutan harus diintegrasikan dalam kebijakan pengelolaan hutan berkelanjutan,” imbuh Bambang.
(Z-9)
Kementerian Ketenagakerjaan kembali menyerukan kepada seluruh pemangku kepentingan berkolaborasi menghapus praktik kerja anak
Pendakwah Habib Jafar menyebut setiap kolaborasi yang dilakukan oleh para entitas bisnis lokal dapat memperkuat tali persaudaraan sebagai bangsa Indonesia.
Produser Dance for All Nala Amyrtha mengatakan pertunjukan ini bisa dinikmati seluruh kalangan dan sebuah ajakan menari untuk semua.
Dengan langkah bersama dan kolaborasi, anak muda bisa mewujudkan Indonesia yang lebih sehat, bumi yang lebih lestari.
kolaborasi dua Bank Pembangunan Daerah (BPD) diharapkan berdampak terhadap peningkatan daya saing dan kinerja
Women Engineers merupakan sebuah langkah progresif dalam memperluas meningkatkan partisipasi perempuan dalam industri STEM, khususnya di sektor pertambangan.
Target KEM adalah untuk membuka pendanaan 200 juta USD bagi 100 usaha lestari yang terkoneksi dengan 100 kabupaten yang berkomitmen menjadi lestari.
Penanaman serentak dipimpin Menteri LHK, Siti Nurbaya, di Cianjur, Jawa Barat serta Kepala BRGM, Hartono, di Desa Lukit, Pulau Padang, Kepulauan Meranti, Riau
Peran masyarakat perlu didorong oleh regulator untuk lebih aktif. Pasalnya banyak elemen masyarakat dari pemuda yang konsen terhadap lingkungan dan alam.
Pulau Jawa memiliki kekhusunan dibandingkan dengan pulau lainnya, karena kondisi vegetasi, kondisi tutupan lahan, daya dukung dan daya tampung, kepadatan penduduk.
Para ilmuwan mengatakan burung pemangsa berukuran besar yang mengalami penurunan populasi ini menghadapi "bahaya ganda"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved