Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) menyatakann kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia mencapai 17.820 per 11 Maret. Provinsi Lampung menempati urutan pertama dalam peningkatan laju kasus DBD.
"Di Lampung jumlah kasusnya sampai 3.431 kasus lalu di susul dengan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sampai 2.732 kasus," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, di Jakarta, Rabu (11/3).
Posisi teratas selanjutnya ialah Jawa Timur dengan total kasus 1.761 kasus dan Jawa Barat dengan 1.420 kasus. Kemudian, Jambi sebanyak 703 kasus, Jawa Tengah sebanyak 638 kasus, Riau sebanyak 603 kasus, Sumatera Selatan sebanyak 593 kasus dan DKI Jakarta sebanyak 583 kasus.
Sedangkan di NTB terdapat 558 kasus. Adapun Sumatera Barat memiliki total 490 kasus, Kalimantan Selatan sebanyak 425 kasus, Sulawesi Utara dengan 424 kasus, Kalimantan Barat sebanyak 412 kasus, Sumatera Utara sebanyak kasus 399 kasus, Bangka Belitung dengan 379 kasus, Kalimantan Timur sebanyak 285 kasus, Kepulauan Riau dengan 283 kasus, Yogyakarta sebanyak 272 kasus dan Kalimantan Tengah dengan 246 kasus.
Lebih lanjut, Siti memaparkan di Bengkulu terdapat 205 kasus, kemudian Sulawesi Utara dengan 188 kasus. Sementara itu, Aceh sebanyak 179 kasus, Sulawesi Barat dengan 177 kasus dan Banten 128 kasus. Adapun tiga daerah dengan kasus DBD paling kecil, yaitu Sulawesi Tengah sebanyak 108 kasus, Sulawesi Selatan sebanyak 98 kasus dan Maluku Utara sebanyak 91 kasus.
"Sementara, beberapa provinsi di tersebut sampai sekarang belum melaporkan adanya kasus demam berdarah. Tapi, bukan berarti tidak ada kasus demam berdarah di daerah tersebut. Karena yang dilaporkan ke kami adalah kasus demam berdarah saja. Kalau demam dengue itu ada di sistem kewaspadaan dini," jelas Siti.
Dia menegaskan perbedaan jumlah kasus disebabkan perbedaan iklim di setiap daerah. Pasalnya, iklim memengaruhi populasi nyamuk aedes aegypti, yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah.(OL-11)
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyelenggarakan program residensi dokter spesialis ini bekerja sama dengan Accreditation Council of Graduate Medical Education (ACGME).
Kementerian Kesehatan mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 adalah momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap anak-anak Indonesia, terutama dari stunting dan polio.
Ikatan Dokter Indonesia mengeluhkan target Satuan Kredit Profesi (SKP) yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Ada sebanyak 25 portable X-Ray yang akan ditempatkan di 15 kabupaten/kota di 9 provinsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved