Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
BONUS demografi akan berhasil membawa Indonesia pada kemajuan apabila memenuhi prasyarat yang diperlukan. Yaitu, remaja yang sehat dan berkualitas, sehingga pada saatnya remaja mampu berkontribusi sebagai generasi yang produktif.
Namun untuk memanfaatkan bonus demografi terdapat sejumlah tantangan dari berbagai aspek. Mulai dari pendidikan masyarakat, tingkat kesehatan, dan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja yang masih rendah. BKKBN sebagai salah satu instansi yang berpartisipasi aktif dalam pembinaan remaja berupaya memaksimalkan bonus demografi dengan cara mengembangkan kualitas pribadi remaja.
"Ada 5 transisi remaja yg kita harus kita tampung yaitu melanjutkan sekolah, mencari pekerjaan, memulai kehidupan berkeluarga, menjadi anggota masyarakat, dan mempraktekkan hidup sehat," kata Sekretaris Utama BKKBN, Nofrijal di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (26/10).
Ia mengungkapkan, langkah konkret BKKBN untuk memanfaatkan bonus demografi yaitu menciptakan program Generasi Berencana (GenRe). Program tersebut dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan, berkarir, kerja, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.
"GenRe menyiapkan pribadi yang matang dalam membangun keluarga yang harmonis, memantapkan perencanaan dalam menata kehidupan untuk keharmonisan keluarga, melalui Pendewasaan Usia Perkawian (PUP), 21 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria," ujarnya.
Adapun, sosialisasi GenRe dilakukan lewat Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) yang ada di lembaga pendidikan.
Untuk memperingati Hari Santri, BKKBN juga menyelenggarakan sosialisasi GenRe dalam acara Gebyar Aksi Akademi Kreatif Santri di Lombok Timur. Dalam acara tersebut, BKKBN mensosialisasikan Kesehatan Reproduksi Remaja, pendewasaan usia perkawinan, TRIAD KRR (Tidak Menikah Dini, Tidak Seks Pra Nikah, Tidak NAPZA), persiapan kehidupan berkeluarga, keterampilan hidup (life skill), penanaman nilai 8 fungsi keluarga, dan kependudukan serta bonus demografi.
baca juga: Balai Arkeologi Papua Temukan Situs Yope di Kampung Dondai
Asisten 1 Sekretaris Daerah Provinsi NTB Baiq Eva Nurcahyaningsih mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi inisiatif BKKBN untuk mendorong kualitas pribadi remaja dengan mengadakan program tersebut.
"Tepat sekali kalau kegiatan ini dilakukan, apalagi di Lombok Timur yang penduduknya paling banyak. Kasusnya juga paling tinggi. Jadi pas juga pemilihan lokasi di pondok pesantren yang ada di Lombok. Jika Lombok Timur selesai maka 1/4 masalah NTB sudah bisa terselesaikan hanya dari Lombok Timur," ujarnya. (OL-3)
MASIH ingat postingan viral tentang ratusan pelamar kerja warung seblak di Ciamis? Isu sempitnya lapangan kerja dibanding jumlah pencari kerja bukanlah hal baru.
Anemia pada anak dapat mengganggu tumbuh kembangnya baik secara kognitif, fisik, maupun sosial. Anemia disebabkan oleh sejumlah faktor, antara lain kekurangan zat besi.
WAKIL Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan saat ini banyak masyarakat mulai masuk ke masa aging population yang artinya populasi dan strukturnya mulai menua.
Usman Kansong mengatakan anak yang terpapar judi online bisa dikategorikan dalam dua golongan yaitu anak dengan orangtua yang gemar berjudi secara online sehingga dikatakan sebagai korban,
Indonesia Future Network (IFN) Future Talent mengumpulkan 24 tokoh muda pendidikan untuk membahas terobosan-terobosan aksi demi menyukseskan bonus demografi Indonesia.
Di sisi lain, Indonesia cukup baik pada variabel pasar tenaga kerja lantaran banyaknya angkatan kerja dan didukung bonus demografi.
Ratusan warga nampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024
Meskipun dalam keadaan ekonomi yang tergolong miskin, masyarakat Indonesia merasa tetap bahagia.
PEMERINTAH Kabupaten Lamongan berhasil membawa pulang penghargaan IBangga (Indeks pembangunan keluarga) award 2024 dari penilaian kegiatan tahun 2023.
INDEKS Pembangunan Keluarga (iBangga) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut kebahagiaan keluarga Indonesia berada pada level tangguh dengan skor 71,86.
Berdasarkan data, sekarang telah memasuki bonus demografi, dan berbagai persiapan perlu dilakukan agar saat generasi penerus ini bisa menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Berdasarkan Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga), ketentraman memiliki skor 59,79 (berkembang), kemandirian 52,49 (berkembang), dan kebahagiaan 71,86 (tangguh).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved