Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pemerintah Santuni Korban Penjarahan Aksi 22 Mei

Sri Utami
27/5/2019 18:35
Pemerintah Santuni Korban Penjarahan Aksi 22 Mei
Korban kericuhan aksi 22 Mei, Usma, meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Jakarta, Senin (27/5).(Antara)

MENTERI Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menyerahkan bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan paket sembako bagi lima pedagang yang mengalami bencana sosial kerusuhan pada 22 Mei lalu.

"Atas dasar hasil assessment yang telah dilakukan Tim Kemensos, direkomendasikan agar mereka mendapat bantuan usaha agar bisa memulai usahanya kembali," tuturnya di Jakarta, Senin (27/5).

Baca juga: Fadli Geram Gerindra Difitnah Isu Ambulans Berisi Batu

Dia mengungkapkan kelima korban yang mengalami kerugian akibat penjarahan dan pembakaran oleh massa Aksi 22 Mei tersebut merupakan pedagang.

Mereka mendapat bantuan UEP senilai Rp5 juta. UEP diberikan untuk memberikan kemampuan usaha ekonomi, meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan penghasilan dan menciptakan kemitraan usaha yang saling menguntungkan.

Salah satu pedagang yang menjadi korban penjarahan Rini Yuliawati mengaku sangat terbantu dengan bantuan dari pemerintah. Bantuan tersebut akan digunakan untuk kembali membangun usaha kecilnya berjualan minuman dan es krim.

"Terima kasih banyak. Alhamdulillah. Saya sungguh tidak menyangka akan mendapat bantuan. Uang ini besok akan saya belanjakan barang dagangan lagi. Rencana untuk beli minuman dan es krim," tuturnya.

Pemilik warung di kawasan Petamburan itu mengatakan kejadian bermula pada jam 04.00 WIB. Pada saat itu dia dan anaknya yang berusia dua tahun menjaga warungnya yang buka 24 jam.

"Saya sama sekali tidak berpikir bahwa kerusuhan akan terjadi sampai di depan warung saya. Saat gas air mata ditembakkan, saya lari meninggalkan dagangan ke arah masjid. Sudah tidak ingat lagi untuk menutup warung yang penting anak dan saya selamat. Karena anak saya pingsan kena gas air mata," ungkapnya.

Dia kemudian melarikan diri ke masjid terdekat dan baru kembali melihat warungnya sekitar 30 menit kemudian yakni pukul 04.50 WIB. Kondisi warungnya saat itu sudah porak-poranda, semua dagangan raib, dan botol minuman pecah berantakan.

"Botol-botol minuman dilemparkan ke arah polisi, saya syok banget waktu itu. Saya tidak kenal pelaku-pelakunya, tapi saya lihat tidak ada warga Petamburan. Saya tidak tahu wajah-wajah mereka hanya saya lihat mereka memakai sorban," terangnya.

Menteri Sosial mengatakan selain memberikan bantuan usaha kepada pedagang yang menjadi korban bencana sosial kerusuhan, Tim Kemensos juga tengah mengkaji untuk memberikan santunan kepada ahli waris korban meninggal akibat kerusuhan 22 Mei lalu. (Sru/A-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya