Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Setelah tayang di Busan International Film Festival (BIFF) 2022 dan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2023, film Look At Me, Touch Me, Kiss Me akhirnya bisa ditonton secara umum melalui Bioskop Online mulai 19 Februari 2024. Film tersebut terbilang unik karena merupakan film omnibus yang dikerjakan tiga sineas dari tiga negara berbeda yakni Malaysia (Look At Me), Indonesia (Touch Me) dan Korea Selatan (Kiss Me).
Look At Me disutradarai Ho Yuhang, Touch Me disutradarai oleh Djenar Maesa Ayu, dan Kiss Me disutradarai oleh Kim Taisik. Secara garis besar, film itu berkisah tentang kehidupan manusia di masa pandemi. Meski dalam situasi sulit, cinta akan selalu hidup dan ada.
"Film Look at Me dari Malaysia ceritanya di kisaran awal pandemi. Sementara film Indonesia, Touch Me kisaran waktunya saat pandemi sedang hebat-hebatnya. Sedangkan film Kiss Me dari Korea Selatan menunjukkan bagaimana manusia berhasil melampaui pandemi," tutur Vera Lasut selaku produser Look At Me, Touch Me, Kiss Me dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Minggu, (18/2).
Baca juga : Produser Korsel ini Ikut Membantu Pengembangan Proyek Film Dokumenter Asia Tenggara
Di film itu, diceritakan tiga pertemuan di tiap-tiap negara. Pertama, eorang telemarketer untuk perusahaan pinjaman dan pemilik arena gokart. Kedua, pemilik pub dan perempuan dengan sejarah yang rumit. Terakhir, operator forklift yang belum pernah dicium sebelumnya dan manajer bisnis kiss-for-sale. Dengan membawa tiga latar belakang budaya berbeda, film tersebut ingin menampilkan hasrat yang sama dari setiap orang atas cinta.
“Dari tiga negara itu, benang merahnya adalah semua orang di dunia, dari belahan negara manapun, mempunyai mimpi yang sama, yaitu mimpi untuk mencari cinta dan dicintai,” tambah Vera.
Latar film omnibus ini juga mewakili fase manusia melalui pandemi covid-19 dari berbagai belahan dunia. "Film ini juga membuktikan walaupun dalam keadaan pandemi, kolaborasi tiga negara tetap bisa berjalan dengan baik dengan bantuan teknologi dan era digital serta dapat menjadi peluang bagus bagi Indonesia untuk menembus pasar internasional, serta harus selalu optimis dalam segala situasi untuk tetap berkarya demi perfilman nasional,” lanjut Vera.
Baca juga : Ini Pesan yang Ingin Disampaikan dari Film Pemandi Jenazah
Sutradara Djenar Maesa Ayu berharap film Look At Me, Touch Me, Kiss Me bisa diterima penonton. “Penayangan di Bioskop Online memberikan kesempatan kepada penonton di manapun berada untuk mengakses film Look At Me, Touch Me, Kiss Me. Semoga film ini memberi semangat cinta pada penontonnya,” harapnya.
Sebagai pemain Touch Me, Sha Ine Febriyanti dan Marthino Lio juga punya harapan yang sama. “Setiap orang butuh cinta, dan film ini tayang di bulan penuh cinta. Selamat menikmati,” pesan Sha Ine Febriyanti. (Z-11)
Baca juga : Iqbaal Ramadhan Jadi Pemeran dan Produser di Film Perayaan Mati Rasa
Ini adalah pertama kalinya Korut berada di podium Olimpiade sejak 2016, lantaran mereka tidak mengirimkan atlet ke Olimpiade Tokyo pada 2021 karena pandemi covid-19.
Aktor Ahn Hyo Seop melalui postingan pada akun Instagram pribadinya @imhyoseop membagikan momen ia berada di Jakarta.
Grup boyband asal Korea Selatan, Stray Kids, kembali mencetak prestasi gemilang dengan berhasil masuk ke dalam Billboard 200.
KOREA Selatan memiliki persoalan pada negara yang cukup serius yaitu mengenai jumlah populasi warganya. Jumlah penduduk Korsel mengalami penyusutan tajam akibat menurunnya angka kelahiran
Perusahan multinasional maupun nasional di Korsel terapkan budaya kerja yang cepat
Kesalahan tersebut terjadi saat delegasi Korea Selatan diperkenalkan sebagai berasal dari Korea Utara dalam siaran langsung upacara yang berlangsung di Sungai Seine.
Drama korea Moving berhasil memenangkan beberapa penghargaan di Asia Contents Awards & Global OTT Awards dalam Busan International Film Festival (BIFF) 2023 yang digelar Minggu (8/10).
Di Busan International Film Festival tahun ini, festival memberikan program khusus untuk sinema Indonesia lewat program Renaissance of Indonesian Cinema
Dalam menggarap Ali Topan, Sidharta Tata sebenarnya sempat merasa beban karena ini diadaptasi dari kekayaan intelektual (IP) populer lawas yang sudah dikenal publik luas.
Film ini terpilih sebagai salah satu film pendek yang akan ditayangkan dalam program khusus berjudul Renaissance of Indonesia Cinema.
Untuk film Gaspar, Sara, dan serial Gadis Kretek, Busan menjadi tempat tayang perdana (world premiere) mereka
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved