Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DI tengah kesibukannya sebagai publik figur, Nikita Willy tetap menerapkan pola asuh yang mengedepankan rutinitas agar anak mandiri dan memudahkan ibu tetap merawat diri.
"Rutinitas yang konsisten itu sangat baik untuk melatih anak mandiri dan tahu apa yang harus dia lakukan, jadi bahasanya lebih gampang diaturnya," kata Nikita, dikutip Minggu (11/2).
Ia mengatakan, awalnya, sempat merasa takut saat punya anak dengan banyaknya aktivitas yang dimilikinya. Namun, seiring berjalannya waktu, Nikita memahami kunci dari pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.
Baca juga : Miranda Kerr Sebut Jadi Publik Figur Sekaligus Ibu Sulit
Dengan rutinitas, anak menjadi lebih mandiri, dan ibu bisa mengetahui kegiatan apa saja yang akan dilakukan di hari itu. Sehingga bisa menyempatkan waktu untuk merawat diri dan menghabiskan waktu bersama suami di waktu yang tepat.
Nikita mengatakan dengan hal tersebut bisa menjauhkan ibu dari stres akibat kegiatan mengasuh anak yang monoton dan bisa memberikan yang terbaik kepada anak.
"Kalaupun ibu bekerja juga bisa mengatur pekerjaannya dengan baik dari rutinitas itu, tentunya sebagai seorang ibu pasti memberikan yang terbaik untuk anaknya," kata ibu dari Issa Xander Djokosoetono itu.
Baca juga : Mahfud MD: Dosa Besar jika Lahirkan Anak tidak Beretika dan Berakhlak
Salah satu rutinitas yang sering dilakukan Nikita bersama suaminya yaitu membacakan buku setiap hari dan bermain permainan sederhana bersama-sama.
Ia mengatakan meluangkan waktu minimal 30 menit bisa memenuhi kebutuhan anak akan bermain dan stimulasi yang bisa jadi satu rutinitas yang bermanfaat bagi perkembangan anak.
Nikita juga kerap mengomunikasikan rutinitas sehari-hari yang dilakukan bersama anak kepada pengasuh lain seperti orangtuanya agar bisa membantu mengasuh anaknya ketika ia sedang ada pekerjaan.
Baca juga : Pentingnya Kecukupan Cairan yang Ideal bagi Anak-anak
"Support sistem diperlukan banget jadi jangan takut untuk minta bantuan dari orang-orang yang kita percayakan," pungkas Nikita. (Ant/Z-1)
Nikita Willy yang rajin berbagi pengalaman sebagai ibu dari si kecil Issa Xander diajak berkolaborasi menyebarluaskan informasi edukatif tentang tumbuh kembang anak.
Nikita menuturkan anak pertamanya, Isa, sempat mengalami trauma makan usai melakukan perjalanan panjang bersama kakek dan neneknya di Jepang.
NIKITA Willy, artis ternama Tanah Air, mengungkapkan pengalamannya sebagai seorang ibu di era digital yang penuh tantangan. Menurutnya, menjadi ibu bukanlah perkara mudah.
Sejumlah tokoh terkenal ini memiliki peliharaan anjing corgi. Siapa saja mereka?
Nikita Willy mengatakan ada kalanya bersikap keras dan marah kepada sang putra semata wayangnya, Issa Xander Djokosoetono.
Tempat yang paling aku senangi itu kloset dan shower karena sejak jadi ibu, waktu mandi itu jadi ajang me time yang menyenangkan karena anak nggak ikut.
POLA asuh yang diterapkan oleh orangtua bisa memengaruhi kebiasaan makan anak, termasuk mendorong anak untuk memilih-milih makanan.
Anak-anak mungkin membenci sebuah lelucon yang basi, namun lelucon buruk yang sama mungkin menjadi kunci untuk membuat mereka selamanya mencintai Anda
DEPUTI Bidang Koordinasi Peningkatan Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum menjelaskan kehadiran ayah dalam pengasuhan menjadi penting.
Studi terbaru dari Health Collaborative Center mengungkap tingginya kejadian mom shaming di Indonesia. Sebagian besar pelaku justru berasal dari keluarga dan orang-orang sekitar.
KELUARGA merupakan unit terkecil dari komponen bangsa Indonesia. Namun demikian, masih banyak permasalahan yang meliputi keluarga, seperti stunting hingga masalah kekerasan.
Pola asuh positif pada bayi usia tersebut mampu menurunkan hingga 52% kemungkinan anak berperilaku agresif dan untuk melakukan tindakan penganiayaan pada kemudian hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved