Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MELALUI program Renaissance of Indonesian Cinema, Busan International Film Festival 2023 akan memutar judul film dan serial dari Indonesia.
Karya para sineas Indonesia itu di antaranya adalah film 24 Jam bersama Gaspar karya sutradara Yosep Anggi Noen yang terpilih dalam Asian Project Market 2022, Perempuan Tanah Jahanam karya Joko Anwar, Posesif karya Edwin, Ziarah karya BW Purba Negara, What They Don’t Talk About When They Talk About Love karya Mouly Surya, Sara kaya Ismail Basbeth, dan serial Gadis Kretek karya Kamila Andini.
Untuk film Gaspar, Sara, dan serial Gadis Kretek, Busan menjadi tempat tayang perdana (world premiere) mereka. Selain film panjang dan serial, beberapa judul film pendek Indonesia juga akan ditayangkan di festival film yang tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-28 tersebut.
Baca juga : Film Barbie Kontroversial di Berbagai Kawasan Negara Konservatif
Film-film pendek tersebut adalah Basri & Salma in a Never-Ending Story (Khozy Rizal), Dancing Colors (M. Reza Fahriansyah), Laut Bercerita (Tumpal Tampubolon), Vania on Lima Street (Bayu Prihantoro Filemon), dan Where the Wild Frangipanis Grow (Nirarta Bhas Diwangkara). Untuk judul terakhir, film tersebut tayang perdana (world premiere) di Busan.
“Indonesia baru-baru ini mendapatkan momentum dalam memproduksi banyak film yang mengagumkan. Sejak abad ke-21, perfilman Indonesia, khususnya di ranah film independen, mengalami kebangkitan luar biasa. Film-film ini telah menemukan jalannya ke festival film bergengsi, serta mendapatkan pengakuan melalui penghargaan penting. Saat ini, pasar domestik di Indonesia—yang merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat—sedang mengalami ekspansi karena peningkatan jumlah layar, terutama multipleks, dengan produksi lokal yang menguasai sebagian besar pangsa pasar,” bunyi pernyataan festival mengenai program Renaissance of Indonesian Cinema dikutip dalam siaran pers mereka, Selasa, (22/8).
Baca juga : Film Mappacci Promosikan Budaya dan Destinasi Wisata Makassar
Salah satu alasan festival tersebut mempersembahkan program ini juga Indonesia dipandang sebagai salah satu negara yang industri filmnya mengalami pemulihan tercepat dari pandemi.
“Berfokus pada industri film Indonesia yang berkembang pesat, Special Program in Focus memperkenalkan tujuh film feature dan lima film pendek, termasuk serial yang akan ditayangkan di Netflix. Sorotan juga akan tertuju pada pembuat film pemula yang baru-baru ini mulai menarik perhatian.”
Busan International Film Festival 2023 akan berlangsung pada 4-13 Oktober. (Z-5)
Selain menulis novel, Ratih Kumala juga menulis skenario film dan drama televisi.
Dian Sastrowardoyo ingin mengubah paradigma bahwa kebaya bukan pakaian yang menunjukkan status dan hanya dipakai untuk bermewah-mewahan.
NasDem memandang sudah saatnya industri perfilman menggambarkan perempuan secara ‘adil’. Tak melulu soal parasnya, tetapi juga bagaimana pikiran dan daya juangnya
Dian menambahkan, selama ia berkarier, serial Gadis Kretek menjadi serial yang paling berkesan untuknya.
PLATFORM streaming Netflix mengumumkan enam judul baru konten orisinal Indonesia yang terdiri dari film dan serial. Keenam judul tersebut, terdiri dari empat film dan dua serial.
Nadin Amizah terpilih menyanyikan Kala Sang Surya Tenggelam, yang pertama kali muncul di album Sabda Alam (1978) milik musisi legendaris Chrisye sebagai lagu tema Gadis Kretek.
Setelah tayang di Busan International Film Festival 2022, film Look At Me, Touch Me, Kiss Me akhirnya bisa ditonton secara umum melalui Bioskop Online mulai 19 Februari 2024.
Drama korea Moving berhasil memenangkan beberapa penghargaan di Asia Contents Awards & Global OTT Awards dalam Busan International Film Festival (BIFF) 2023 yang digelar Minggu (8/10).
Di Busan International Film Festival tahun ini, festival memberikan program khusus untuk sinema Indonesia lewat program Renaissance of Indonesian Cinema
Dalam menggarap Ali Topan, Sidharta Tata sebenarnya sempat merasa beban karena ini diadaptasi dari kekayaan intelektual (IP) populer lawas yang sudah dikenal publik luas.
Film ini terpilih sebagai salah satu film pendek yang akan ditayangkan dalam program khusus berjudul Renaissance of Indonesia Cinema.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved