Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Mentan Amran Mengajak Vietnam Investasi di Peternakan Sapi Perah Indonesia

Gana Buana
26/7/2024 16:35
Mentan Amran Mengajak Vietnam Investasi di Peternakan Sapi Perah Indonesia
Kunjungan Mentan Amran ke Hanoi, Vietnam(Dok. Kementan)

MENTERI Pertanian RI Andi Amran Sulaiman berhasil menarik minat Vietnam untuk berinvestasi di sektor peternakan sapi perah di Indonesia.

Dalam kunjungan resminya ke Vietnam pada Rabu, 25 Juli 2024, Amran bertemu dengan Wakil Menteri Pertanian Vietnam dan sejumlah pengusaha untuk membahas peluang kerjasama ini.

Saat ini, pemerintah Indonesia sedang berupaya keras untuk meningkatkan produksi dan produktivitas ternak sapi. Upaya ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi program pemerintah berikutnya, yaitu penyediaan makan siang bergizi dan minum susu gratis bagi anak sekolah.

Baca juga : Mentan Mewakili Presiden RI Ucapkan Belasungkawa Pada Rakyat Vietnam

“Kami bekerja secara intensif untuk meningkatkan produksi daging sapi dan susu domestik melalui pengembangan industri perbibitan sapi dan meningkatkan kapasitas peternak,” sebut Amran.

Amran juga menyebutkan bahwa Indonesia dan Vietnam telah memiliki Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama bidang pertanian yang ditandatangani pada 19 Mei lalu. Salah satu fokus utama dari MoU ini adalah promosi investasi dan perdagangan di sektor pertanian antara kedua negara.

“Saya meyakini bahwa pemerintah kedua negara akan mendorong dan memfasilitasi kerjasama investasi dan perdagangan Indonesia – Vietnam,” ungkap Amran.

Baca juga : Menteri Pertanian Kurban 88 Ekor Sapi, Jaga Ketulusan dan Keharmonisan

Amran pun mengungkapkan bahwa Indonesia bercita-cita menjadi pemasok pangan global pada tahun 2033. Untuk mencapai tujuan tersebut, peningkatan produksi pangan sangat penting.

“Kami berusaha keras untuk mengurangi kebutuhan impor yang sempat meningkat akibat fenomena El Nino. Indonesia akan segera kembali mencapai swasembada pangan demi kebutuhan 278 juta penduduk Indonesia,” tegas Amran.

Wakil Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam, Phung Dec Tien, menyambut baik kedatangan Amran ke Vietnam. Ia menghargai perhatian besar pemerintah Indonesia terhadap sektor pertanian, termasuk upaya penyediaan kebutuhan susu dari dalam negeri.

Baca juga : Dialog Kebangsaan Diklat Polri, Mentan Amran: Semua Turun Tangan Urus Pangan

“Tapi dengan pengembangan industri perbibitan dan penggunaan teknologi yang tepat, pengembangan peternakan sapi perah kami bisa berkembang dengan baik,” sebut Phung Dec.

Dia optimistis bahwa kerjasama antara Indonesia dan Vietnam di sektor peternakan sapi perah akan berdampak positif pada produksi dan konsumsi susu di Indonesia.

“Susu sangat baik bagi nutrisi anak-anak sehingga fisik mereka pun akan bisa berkembang dengan baik,” tutur Phung Dec.

Baca juga : Mentan Amran Dampingi Presiden Tinjau Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Salah satu pengusaha yang ditemui oleh Amran adalah Pendiri dan Ketua TH Group, Madam Thai Huong. Pengusaha berpengaruh di Vietnam tersebut menunjukkan ketertarikannya untuk berinvestasi di Indonesia.

Madam Thai Huong menyampaikan apresiasinya kepada Presiden RI terpilih yang telah memberikan perhatian besar terhadap kesehatan dan kebutuhan nutrisi anak-anak di Indonesia.

“Saya merasa sangat tersentuh. Saya sudah sampaikan kepada Duta Besar, bahwa kita harus membantu pemerintah Indonesia dalam mewujudkan program tersebut,” jelasnya.

Madam Thai Huong menekankan pentingnya target usia yang tepat dalam Program Susu Sekolah agar berhasil. "Dari hasil penelitian yang kami pelajari, target untuk program ini sebaiknya anak-anak usia 2 – 12 tahun," jelasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa Indonesia sangat beruntung karena pemerintah memberikan perhatian besar dan menyediakan anggaran khusus untuk program makan siang gratis bagi murid sekolah. Sementara di Vietnam, diperlukan kerja sama dengan orang tua ataupun pemanfaatan dana dari perusahaan swasta sehingga program makan bergizi dan susu bagi anak-anak sekolah bisa berjalan.

“Dengan model seperti itu, kami menghadapi banyak tantangan di lapangan dalam mewujudkan program ini,” ungkapnya.

Dengan semangat kerjasama dan inovasi, Madam Thai Huong dan TH Group pun menyatakan siap mendukung upaya peningkatan kesehatan dan gizi anak-anak di Indonesia.

“Kami akan secepatnya berkunjung ke Indonesia dan mengajak tim kami untuk melakukan survei lokasi,” pungkasnya.

Kerjasama ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi sektor peternakan sapi perah di Indonesia dan mendukung program pemerintah dalam menyediakan makanan dan minuman bergizi bagi anak-anak sekolah. #MIA (RO/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya