Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRAKIRAAN pemerintah soal defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang melebar di tahun ini menggambarkan alat fiskal negara berada dalam tekanan yang berat. Namun itu juga jangan sampai dijadikan alasan bagi pengambil kebijakan untuk menaikkan harga-harga yang diatur oleh pemerintah.
"Jangan dijadikan pembenaran untuk menaikkan harga-harga yang diatur pemerintah, sehingga bisa menciptakan inflasi umum atau administered price yang lebih tinggi ke depan," ujar Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, Senin (8/7).
Prakiraan defisit anggaran yang melebar juga dapat diartikan sebagai alarm bagi pemerintahan baru ke depan untuk berhati-hati mengelola APBN. Pasalnya, warisan alat fiskal negara tidak banyak memiliki keistimewaan untuk melakukan ekspansi belanja.
Baca juga : Defisit APBN 2024 Diperkirakan Lampaui Target
Karenanya, pemerintahan sekarang, maupun yang baru nantinya harus bisa melakukan rasionalisasi belanja negara. Program-program yang tak memiliki dampak ekonomi besar dapat ditekan pengeluarannya.
"Termasuk anggaran MBG (Makan Bergizi Gratis) yang Rp71 triliun, mungkin bisa lebih turun lagi, lalu IKN juga harus dilakukan rasionalisasi anggaran, sehingga kredibilitas fiskal tetap terjaga," kata Bhima.
"Karena proyeksi defisit melebar sangat jauh dari asumsi awal, kalau 2,70% dengan batas maksimal 3%. Artinya ini APBN dalam kondisi yang bisa dikatakan cukup berat. Ini belum termasuk program Prabowo yang baru ke depan," lanjutnya.
Baca juga : Pemerintah Pastikan Kesiapan APBN untuk Respons Kenaikan BI Rate
Kondisi APBN yang berat itu sedianya tercermin dari penerimaan pajak yang terbilang tak setinggi tahun lalu. Itu karena fenomena boom commodity tak lagi terjadi. Belum lagi penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Badan mengalami penurunan.
Bhima mengatakan, sedianya pemerintah memang telah menggenjot penerimaan pajak melalui penyesuaian tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10% menjadi 11% dan kembali naik menjadi 12% di tahun depan. Akan tetapi, upaya mendorong penerimaan pajak itu turut membebani masyarakat sebagai konsumen.
"Itu menjadi beban berat bagi konsumen, khususnya kelas menengah, juga tekanan ekonomi dari sisi inflasi bahan makanan masih menghantui, indikator kendaraan bermotor penjualannya juga turun," imbuh Bhima.
"Jadi ini adalah situasi global, makro ekonomi, dan domestik yang cukup menantang. Ini jadi pelajaran kalau tahun depan harusnya bisa tetap di bawah angka 2,7%, APBN dijaga," pungkasnya.
(Z-9)
Alangkah baiknya jika pengaturan pembelian BBM subsidi juga dilaksanakan segera sehingga volume BBM subsidi bisa berkurang dan masyarakat dari kalangan mampu akan membeli BBM nonsubsidi.
pemerintah harus segera menambah kuota Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 2024.
PRESIDEN Joko Widodo melalui Kementerian Kesehatan memberikan lampu hijau kepada Kementerian Keuangan untuk mengenakan cukai atas pangan olahan, termasuk pangan olahan cepat saji.
Program makan bergizi gratis yang diusung Presiden terpilih Prabowo Subianto masuk dalam pos belanja kesehatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
PEMERINTAH diminta untuk memikirkan kembali wacana penaikan gaji ASN di tahun depan. Pasalnya itu akan menjadi beban tambahan bagi APBN yang sudah berada dalam kondisi berat.
WACANA penaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) di tahun depan dinilai menambah kompleksitas pengelolaan APBN. Karena itu kenaikannya diharap tidak lebih dari 8%.
PADA penghujung semester pertama tahun anggaran 2024, informasi kinerja keuangan negara yang dipublikasi menyajikan kinerja APBN 2024 yang kurang mengembirakan.
KOMISI XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) mendorong agar pemerintahan baru dengan serius mempertimbangkan ketahanan fiskal yang sehat dan kredibel.
PEMERINTAH memastikan pelebaran defisit yang diperkirakan 2,70% dari PDB di tahun ini tak turut memperlebar rentang defisit tahun depan yang telah ditargetkan 2,29% - 2,82% terhadap PDB.
Panja memberikan ruang yang lebar bagi Pemerintahan baru nantinya untuk menjalankan setiap program unggulan
Sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) Indonesia menunjukkan tanda-tanda akan mengalami kenaikan produksi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved