Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEBUTUHAN masyarakat atas hunian masih tinggi, mengingat angka backlog sektor perumahan masih tinggi sekitar 9,7 juta unit hunian. Namun, keinginan Masyarakat untuk membeli hunian dengan skema Kredit Perumahan Rakyat (KPR) kadang terganjal sejumlah persoalan.
“Mencari KPR dengan rate yang sesuai dengan kemampuan bisa membantu masyarakat untuk segera memiliki hunian idaman di lokasi terpilih,” ungkap SVP Bank Mandiri Kanwil V - Jakarta 3, Lourentius Aris Budiyanto belum lama ini di Jakarta.
Aris mengatakan, saat ini Bank Mandiri memiliki lini produk KPR cukup menarik dengan rate yang kompetitif. Dengan fasilitas ini, masyarakat pun diharapkan bisa terbantu mewujudkan impian memiliki hunian di tengah kenaikan harga rumah tapak yang naik pada triwulan I-2024.
Baca juga : Rumah Tapak Primadona, The Kaia Grand Wisata Bekasi Menjawab
Berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia, dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan I-2024 secara tahunan sebesar 1,89% (yoy) dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 1,74%.
Walau demikian, penjualan rumah primer pada triwulan I-2024 meningkat 31,16% (yoy), sementara pada triwulan sebelumnya yaitu 3,37% (yoy).
Untuk memenuhi demand yang tinggi, pengembang properti nasional Citra Swarna Group (CSG) pun menjalin kerja sama dengan Bank Mandiri untuk memudahkan para calon konsumen memiliki hunian. Kerja sama ini dilakukan melalui dua unit usaha CSG, yaitu PT Bumi Arta Sedayu dan PT Graha Artha Kencana.
Baca juga : Mendorong Economic Engine Diharapkan Bantu Mengurangi 12,7 Juta Backlog Sektor Perumahan
Direktur Utama PT Bumi Arta Sedayu Victor Yap mengungkapkan dengan kerja sama tersebut, calon pembeli dapat menikmati berbagai manfaat, seperti suku bunga kompetitif, proses aplikasi lebih mudah dan cepat, serta tenor kredit yang lebih fleksibel.
Nantinya, Bank BUMN terbesar di Indonesia tersebut akan menyediakan fasilitas KPR masyarakat Kartika Residence Karawang, Citra Swarna Grande Karawang, dan Citra Swarna Tembong City, Serang, Banten.
“Kami sangat antusias dengan adanya kerja sama ini. Bank Mandiri memiliki reputasi kuat dan layanan yang handal. Kolaborasi ini dipastikan memberikan nilai tambah bagi konsumen, antara lain mereka akan lebih mudah mewujudkan impian memiliki rumah di proyek-proyek yang kami kembangkan,” ungkapnya.
Menurutnya, kerja sama antara Citra Swarna Group dengan perbankan sejalan dengan visi kedua perusahaan dalam mendukung program pemerintah, meningkatkan kepemilikan rumah bagi seuluruh kalangan masyarakat di Indonesia.
“Dengan begitu, melalui kolaborasi ini kami dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan sektor properti serta perekonomian nasional,” ucap Victor. (Z-10)
Menurut UUD RI Tahun 1945, pasal 28 H ayat 1, setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan menikmati lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Pemerintah sedang berupaya mendorong terbentuknya dana abadi perumahan untuk mengatasi backlog rumah yang saat ini mencapai 12,7 juta unit.
Pemerintah lewat Undang-Undang Cipta Kerja telah mengamanatkan pembentukan lembaga nonstruktural, Badan Percepatan Penyelenggaraan Perumahan (BP3).
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan bahwa masih ada waktu hingga tahun 2027 bagi semua pihak untuk memberikan masukan terkait pemberlakuan Tapera
Iuran ini adalah salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi kesenjangan kebutuhan rumah atau backlog yang saat ini tercatat masih sebanyak 9,7 juta unit.
Direktur Ekonomi Digital dari Pusat Studi Ekonomi dan Hukum (Celios) Nailul Huda berpendapat bahwa kontribusi iuran Tapera mungkin belum cukup efektif dalam mengatasi
pemerintah harus segera menambah kuota Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 2024.
Penyaluran kredit dan pembiayaan pada semester pertama 2024 tercatata sebesar Rp352,06 triliun
Jabodetabek, wilayah metropolitan terbesar di Asia Tenggara dan kedua di dunia dengan populasi lebih dari 30 juta jiwa, tetap menjadi magnet bagi pencari hunian.
Sebanyak 497 unit rumah subsidi berkualitas dibangun di wilayah Soreng Bandung untuk membantu program satu juta rumah milik pemerintah.
KREDIT perumahan rakyat (KPR) subsidi tumbuh cukup tinggi di tahun ini. Namun, kuota KPR subsidi diprediksi akan segera habis di Agustus nanti.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan aplikasi Livin' by Mandiri menghadirkan beragam fitur untuk memudahkan transaksi keuangan nasabah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved