Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) berhasil masuk ke dalam indeks 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan paling likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu indeks LQ45. Pencapaian ini mencerminkan pertumbuhan perusahaan yang stabil dengan didukung oleh fundamental yang kuat.
Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Nelwin Aldriansyah menyatakan masuknya PGEO dalam indeks ini disambut positif oleh pelaku pasar.
"Keberhasilan PGEO masuk dalam Indeks LQ45 menandai pencapaian luar biasa. Bahkan, di sesi perdagangan pertama, saham PGEO sempat melonjak dan hampir mencapai 6%. LQ45 mempertegas posisi PGEO sebagai entitas yang signifikan di pasar modal," jelas Nelwin dikutip dari siaran pers, Minggu (28/1).
Baca juga: Dua Hal Menarik dari Bisnis Energi Terbarukan PGEO
Pada Kamis (25/2), BEI mengumumkan hasil evaluasi mayor terhadap konstituen indeks LQ45. Dalam penyesuaian kali ini, ada empat emiten baru yang masuk ke Indeks LQ45, termasuk PGEO. Penerapan indeks baru ini akan berlaku pada 1 Februari 2024 hingga 31 Juli 2024.
Indeks LQ45 merupakan salah satu indikator penting dalam dunia investasi saham di Indonesia. Seleksi yang dilakukan oleh Indeks LQ45 didasarkan pada faktor-faktor seperti tingkat likuiditas yang tinggi, kapitalisasi pasar, fundamental perusahaan, serta prospek pertumbuhan.
Dengan nilai pasar saham atau weight PGEO sekitar 0,29% dari total nilai Indeks LQ45, keberadaan PGEO memberikan kontribusi yang signifikan terhadap dinamika indeks tersebut.
Kehadiran saham PGEO di Indeks LQ45 memperkuat fokus pasar modal terhadap investasi berkelanjutan. "Hal ini menandakan bahwa ketertarikan investor pada emiten-emiten sektor EBT sangat tinggi dan ini menjadi sinyal positif yang patut disyukuri," kata Nelwin.
Baca juga: Ekspansi Prioritas Utama PGEO hingga Dua Tahun Mendatang
Masuknya saham PGEO dalam Indeks LQ45 menandai dorongan positif terhadap transisi energi di Indonesia sekaligus membuka peluang baru bagi PGEO untuk terus memberikan dampak positif dalam sektor EBT.
Selain Indeks LQ45, PGEO juga terdaftar dalam Indeks IDX30, IDX80, serta KOMPAS100. Dengan pencapaian itu, kata Nelwin, PGE memandang masa depan dengan optimisme sebagai motor penggerak utama dalam perubahan menuju energi berkelanjutan di Indonesia.
"Ke depan, kami akan terus berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi operasional, demi memastikan keberlanjutan pertumbuhan positif serta memberikan nilai yang berkelanjutan bagi semua pemangku kepentingan," pungkasnya. (Z-6)
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
PGE Area Lahendong dinilai sebagai salah satu contoh praktik terbaik (best practice) internasional dalam pengelolaan dampak lingkungan.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) memastikan seluruh elemen tetap mengedepankan kinerja operasi dan aspek health, safety, security & environment (HSSE) di seluruh area operasi.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menyampaikan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dikeluarkan di tahun ini sebesar US$547 juta atau setara Rp8,5 triliun.
Ada dua hal yang menarik dari bisnis PGEO. Pertama, secara fundamental kinerja perusahaan. Kedua, dari sudut pandang pelaku pasar atau investor terhadap prospek yang dimiliki saham itu.
Memasuki tahun ke-17 beroperasi, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE atau IDX: PGEO) terus menunjukkan resiliensi serta komitmennya dalam mengembangkan potensi panas bumi di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved