Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DALAM setiap aktivitas ekonomi, peran penting permintaan atau demand tidak dapat diabaikan. Permintaan konsumen terhadap suatu produk atau barang dapat menciptakan landasan utama dalam dinamika pasar.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang hukum permintaan dan mengupas jenis, faktor, hingga kurva permintaan. Mari kita telusuri bersama hukum-hukum dan peran yang memerintah dalam dunia permintaan.
Dalam ranah ekonomi, permintaan yang merujuk pada keinginan dan kemampuan untuk membeli barang dan jasa pada berbagai tingkat harga memiliki peran sentral dalam membentuk dinamika pasar. Para ahli ekonomi termasuk M Suparmoko dan Rahardja menyebutkan bahwa permintaan tidak hanya berkaitan dengan jumlah yang diminta, tetapi juga kemampuan untuk membeli dan dalam satuan waktu tertentu.
Baca juga: Mau Mulai Jadi Pebisnis? Ini Faktor Eksternal yang Bisa Dimanfaatkan Jadi Peluang Usaha
Secara umum, permintaan melibatkan keinginan konsumen untuk membeli barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Hukum permintaan sebagai konsep mendasar ekonomi menjelaskan hubungan negatif antara harga dan jumlah barang yang diminta.
Pada tingkat harga yang lebih tinggi, konsumen cenderung meminta jumlah barang yang lebih rendah dan sebaliknya. Prinsip ini menciptakan landasan bagi alokasi sumber daya dan penentuan harga barang dan jasa dalam pasar.
Baca juga: Pengertian Fungsi Permintaan, Rumus, dan Contoh Soal
Oleh karena itu, memahami hukum permintaan penting untuk membaca dinamika ekonomi. Konsumen cenderung memprioritaskan kebutuhan mendesak dan mengatur pemakaian sarana terbatas sesuai dengan tingkat kepentingannya.
Berikut beberapa penjelasan mengenai hukum permintaan menurut beberapa ahli:
1. Riwayati dan Markonah.
Menurut Riwayanti dan Markonah (2008), hukum permintaan melibatkan hubungan antara harga suatu komoditas dan jumlah yang diminta atau dibeli dengan asumsi bahwa variabel lain tetap konstan (ceteris paribus).
2. Gaspersz.
Dalam karyanya, Gaspersz (2011) menjelaskan bahwa hukum permintaan menyatakan bahwa kuantitas produk yang diminta oleh konsumen berkaitan secara terbalik atau negatif dengan harga produk. Asumsinya ialah seluruh variabel permintaan dianggap konstan.
Sebagaimana penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa bunyi hukum permintaan ialah bila harga menurun, jumlah pembeli cenderung meningkat. Sebaliknya, jika harga meningkat, penawaran akan cenderung berkurang.
Fenomena ini terjadi karena setiap individu berusaha mencapai keuntungan maksimal dari harga yang berlaku. Jika harga terlalu tinggi, pembeli kemungkinan melakukan pembelian terbatas karena keterbatasan dana yang dimiliki.
Di sisi lain, para penjual akan berupaya meningkatkan produksi atau persediaan barang saat harga tinggi dengan tujuan memperoleh keuntungan maksimal. Harga yang tinggi juga dapat mendorong konsumen untuk mencari alternatif produk yang lebih terjangkau sebagai pengganti barang yang harganya tinggi.
Selain itu untuk mengetahui lebih lanjut, hukum permintaan punya tiga jenis yang didasari oleh jumlah dan daya beli. Berikut penjelasannya.
Berdasarkan daya beli masyarakat, permintaan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yakni permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.
a. Permintaan absolut.
Permintaan absolut merujuk pada keinginan masyarakat terhadap barang atau jasa tanpa didukung oleh kemampuan finansial untuk melakukan pembelian. Dalam kata lain, meskipun ada keinginan memiliki suatu produk, masyarakat tidak memiliki dana yang cukup. Sebagai contoh Ani sangat menginginkan smartphone terbaru yang harganya Rp8 juta tetapi ia hanya memiliki uang Rp2 juta.
b. Permintaan potensial.
Permintaan potensial terjadi ketika masyarakat memiliki kemampuan daya beli untuk suatu barang atau jasa, tetapi keputusan pembelian masih berupa rencana dan pertimbangan. Sebagai contoh, Budi berencana membeli kamera yang harganya Rp7 juta tetapi ia masih mempertimbangkan merek dan fitur yang paling sesuai sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli.
c. Permintaan efektif.
Permintaan efektif terjadi saat masyarakat melakukan pembelian sesuai dengan kemampuan daya beli yang dimiliki. Contohnya, Adi berniat untuk membeli laptop dengan anggaran Rp10 juta dan akhirnya ia memilih dan membeli laptop dengan harga Rp9 juta.
Selain berdasarkan daya beli, permintaan juga dapat diklasifikasikan berdasarkan subjek pendukungnya, yaitu permintaan individu dan permintaan kolektif/pasar. Berikut penjelasannya.
a. Permintaan individu.
Permintaan individu terjadi ketika seorang pembeli melakukan permintaan terhadap barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Misalnya, Tini ingin membeli buku sebagai bahan bacaan pribadinya.
b. Permintaan kolektif atau pasar.
Permintaan kolektif atau pasar terjadi ketika seluruh konsumen di pasar melakukan permintaan terhadap suatu barang atau jasa secara keseluruhan. Contohnya, seluruh masyarakat di suatu kota membutuhkan pasokan air bersih.
Hukum permintaan tidak terjadi secara spontan, melainkan dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan.
1. Selera konsumen.
2. Pendapatan konsumen.
3. Perkiraan harga di masa yang akan datang.
4. Ketersediaan serta harga barang sejenis, barang pengganti, dan barang pelengkap.
5. Banyaknya atau intensitas kebutuhan konsumen.
6. Waktu yang tersedia.
7. Permintaan puncak atau peak of peak.
Kurva permintaan mencerminkan hukum permintaan yang menunjukkan bahwa jumlah permintaan suatu barang akan meningkat ketika harganya turun. Penggambaran grafis dari hukum permintaan ini dikenal sebagai kurva permintaan. Kurva ini memiliki gradien atau kemiringan negatif yang menunjukkan hubungan berbanding terbalik antara harga dan jumlah barang yang diminta.
1. Harga barang.
Contohnya jika harga pakaian merek X turun 30% karena diskon, hal tersebut dapat mengakibatkan peningkatan permintaan. Sebaliknya kenaikan harga dapat mengakibatkan penurunan permintaan.
2. Kualitas barang.
Kualitas barang memengaruhi permintaan, semakin baik kualitasnya. Permintaan akan meningkat dan sebaliknya.
3. Pendapatan konsumen.
Peningkatan pendapatan konsumen dapat menyebabkan kenaikan permintaan suatu barang sementara penurunan pendapatan akan menyebabkan penurunan permintaan.
4. Harga barang lain.
Ketika harga sabun merek A naik, konsumen dapat beralih ke sabun merek B yang harganya stabil. Hal ini menyebabkan peningkatan permintaan untuk merek B dan penurunan untuk merek A.
5. Jumlah penduduk.
Jumlah penduduk yang lebih banyak dalam suatu negara akan meningkatkan permintaan barang.
6. Selera konsumen.
Peningkatan selera masyarakat terhadap suatu barang akan meningkatkan permintaan.
7. Prediksi masa depan.
Prediksi konsumen tentang kenaikan harga sayuran dalam tiga bulan mendatang dapat mendorong pembelian dalam jumlah besar sebelum harga naik.
Kurva permintaan dapat direpresentasikan dalam bentuk fungsi matematika seperti Q = a - bP. Q adalah jumlah permintaan barang, a adalah konstanta, b adalah kemiringan atau gradien, dan P adalah harga barang.
Perubahan dalam kurva permintaan dapat terjadi karena perubahan harga barang dan faktor ceteris paribus, seperti pendapatan pembeli atau selera pasar. Jika terjadi perubahan faktor ceteris paribus, kurva akan mengalami pergeseran sejajar ke kanan jika pendapatan meningkat dan sejajar ke kiri jika pendapatan menurun. Karenanya, setiap faktor pengaruh terhadap permintaan berkontribusi pada pergerakan atau pergeseran kurva permintaan.
Kurva penawaran mencerminkan keinginan produsen atau penjual untuk menyediakan barang dan jasa pada berbagai tingkat harga dan dalam rentang waktu tertentu. Dalam prinsip-prinsip hukum penawaran, jika harga suatu produk naik, jumlah penawaran akan meningkat.
Sebaliknya jika harga turun, jumlah penawaran juga akan mengalami penurunan. Modul 10 Permintaan Penawaran Pasar dan Harga menjelaskan bahwa kurva penawaran ialah grafik yang menggambarkan hubungan antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan pada waktu dan tempat tertentu.
Grafik tersebut mengukur harga produk pada sumbu vertikal dan menampilkan jumlah produk pada sumbu horizontal. Hubungan antara harga dan penawaran bersifat proporsional. Kenaikan harga akan diikuti oleh peningkatan penawaran dan sebaliknya penurunan harga akan diikuti oleh penurunan penawaran.
1. Harga.
Harga barang memiliki dampak langsung terhadap jumlah barang yang ditawarkan. Kenaikan harga akan mendorong peningkatan penawaran sedangkan penurunan harga akan menyebabkan penurunan penawaran.
2. Biaya produksi.
Biaya produksi yang melibatkan pengeluaran untuk menciptakan atau membuat produk juga memainkan peran penting. Kenaikan biaya produksi dapat mengurangi kemampuan perusahaan untuk menawarkan barang atau jasa sehingga penawaran akan berkurang dan sebaliknya.
Misalkan kita mengamati pasar telepon seluler. Jika harga telepon seluler naik secara signifikan, produsen telepon mungkin akan lebih tertarik untuk meningkatkan produksi telepon seluler daripada produk lain, seperti laptop.
Dalam hal ini peningkatan harga telepon seluler akan mendorong produsen untuk meningkatkan kuantitas produksi telepon seluler. Kemudian akan meningkatkan total pasokan di pasar.
Elastisitas penawaran atau elastisitas harga penawaran dapat diilustrasikan dengan contoh berikut.
Jika kenaikan harga telepon seluler sebesar 30% menyebabkan jumlah telepon seluler yang diproduksi meningkat sebesar 30%, elastisitas penawaran telepon seluler sebesar satu. Namun, jika kenaikan harga telepon seluler sebesar 30% hanya mengakibatkan peningkatan kuantitas yang ditawarkan sebesar 10%, elastisitas penawaran telepon seluler ialah 0,33.
Dalam hal ini, kurva penawaran telepon seluler cenderung lebih dangkal untuk produk dengan penawaran yang lebih elastis dan lebih curam untuk produk dengan penawaran yang kurang elastis. (Z-2)
Dalam ilmu ekonomi, ketersediaan dan harga barang sangat dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan barang oleh produsen dan konsumen.
SAHIRA Hotels Group meluncurkan penawaran spesial ULIN KA BOGOR dalam rangka Hari Jadi Kota Bogor yang ke-542. Ulin ka Bogor merupakan bahasa sunda yang berarti main ke Bogor,
IBID menyediakan berbagai objek lelang yang beragam mulai dari produk otomotif seperti mobil dan motor, maupun non-otomotif.
Dalam program bertajuk "Kejar Diskon", hotel ini menawarkan kesempatan emas bagi para pelancong untuk menikmati penginapan yang nyaman dengan harga yang lebih hemat.
Ciptakan momen Ramadan penuh kebahagiaan dengan Gratis Ongkir Rp0, Shopee Barokah THR 10M, dan Termurah di Shopee Ekstra Voucher 50% hingga 11 April 2024
Perseroan akan melakukan penghimpunan dana lewat pasar modal melalui IPO sebanyak-banyaknya 410 juta saham atau 20% dari modal.
Realisasi investasi seolah hanya klaim sepihak dari pemerintah.
Prabowo Subianto menghadiri acara pertemuan bersama dengan para pimpinan perusahaan-perusahaan besar yang bernaung di bawah Kadin Paris.
KETUA Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah Azrul Tanjung mengakui bahwa pihaknya menerima tawaran untuk mengelola tambang dari pemerintah.
Setiap anak berhak tumbuh dengan kebahagiaan dan mencapai perkembangan yang optimal. Dalam proses ini, peran utama orang tua sangat penting untuk memenuhi kebutuhan anak dengan tepat.
Staf Ahli Menteri Bidang Inovasi dan Kreativitas Kemenparekraf RI, Restog Krisna Kisuma mengatakan F8 dapat memacu ekonomi dan pariwisata di Indonesia.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (22/7) ditutup melemah di tengah pasar tunggu kabinet tim ekonomi pemerintahan baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved