Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

OJK Giatkan Edukasi pada Bulan Inklusi Keuangan

Budi Ernanto
02/10/2023 11:16
OJK Giatkan Edukasi pada Bulan Inklusi Keuangan
Petugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah memberi penjelasan tentang literasi keuangan kepada masyarakat.(MI/USMAN ISKANDAR)

OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) Surakarta berupaya menggiatkan edukasi pada Bulan Inklusi Keuangan sepanjang Oktober 2023.

Kepala OJK Surakarta Eko Yunianto di Solo, Jawa Tengah, Senin (2/10) mengatakan terus berupaya meningkatkan pemahaman atau literasi masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan.
  
"Selain itu, kami juga mendorong inklusi keuangan melalui penambahan jumlah rekening maupun penggunaan produk dan layanan jasa keuangan," kata Eko seperti dilansir dari Antara.

Baca juga: OJK Persiapkan Sektor Keuangan untuk Penuhi Komitmen Hijau Indonesia

Terkait hal itu, pihaknya menyelenggarakan kegiatan literasi keuangan, seperti sosialisasi, webinar, bank goes to school/campus, kegiatan pembukaan rekening, serta polis dan produk keuangan lainnya.   

"Ke depan, kami bersama dengan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Solo Raya akan terus berupaya meningkatkan sinergi dan kolaborasi," katanya.

Eko mengatakan melalui program penguatan literasi dan inklusi keuangan yang digelar secara rutin akan mendorong terwujudnya masyarakat Solo Raya yang well literate dan financially well-being.

Baca juga: PNM Ajak Perempuan Melek Inklusi Keuangan

Sementara itu, hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,80 persen. Angka ini naik dibandingkan servei di 2019 yang tercatat masih 38,03 persen.

Sedangkan untuk indeks inklusi keuangan mencapai 85,10 persen. Angka ini meningkat dari sebelumnya yang sebesar 76,19 persen.

Eko berharap melalui rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan mampu memberikan dampak positif terhadap literasi maupun inklusi keuangan mengingat berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 menunjukkan bahwa literasi keuangan masyarakat masih perlu ditingkatkan.

"Dengan demikian dapat mendorong penggunaan produk dan layanan jasa keuangan," kata Eko. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya