Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
WAKIL Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Lestari Moerdijat berharap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 mampu mengakselerasi pencapaian sejumlah target pembangunan dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
"Perhatian pada infrastruktur sebagai program utama yang menjangkau beberapa bidang prioritas mesti berimbang dengan sektor lainnya," ujarnya dalam diskusi daring bertema Postur RAPBN 2024 dan Visi Indonesia Menuju 2045 yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (27/9).
Menurut Lestari, sejatinya pemerintah telah menetapkan penguatan dukungan pendanaan pada bidang prioritas seperti pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, infrastruktur, dan ketahanan pangan dengan perkiraan pemulihan ekonomi global sampai dengan akhir tahun 2023 masih tertahan.
Baca juga: Imbal Hasil Tinggi AS Picu Potensi Penambahan Beban untuk Indonesia
Rerie, sapaan akrab Lestari berharap di tengah tantangan global itu, Indonesia mampu memanfaatkan bonus demografi dan siap menghadapi disrupsi teknologi agar sumber daya manusia Indonesia bisa produktif, inovatif, berdaya saing.
Ia berpendapat, bila APBN 2024 tidak mampu menjalankan fungsinya sebagai instrumen transformasi sejumlah sektor, dikhawatirkan sejumlah target pembangunan sulit tercapai.
Baca juga: Gaji ASN Naik di 2024, Pagu Anggaran Kemenkeu Naik Rp3,7 Triliun
Karenanya, Rerie berharap postur APBN 2024 mampu membangkitkan sejumlah potensi yang dimiliki bangsa untuk mendorong pertumbuhan sejumlah sektor prioritas pembangunan agar Visi Indonesia Emas 2045 bisa diwujudkan.
Di kesempatan yang sama, Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Wahyu Utomo mengungkapkan, kebijakan fiskal harus bisa merealisasikan olah pikir menjadi olah rasa, sehingga angka-angka pada APBN 2024 harus bermakna terhadap peningkatan pembangunan sosial ekonomi dan menjawab sejumlah tantangan.
APBN, lanjutnya, merupakan instrumen untuk mendukung berbagai agenda pembangunan. Karenanya, APBN 2024 harus mampu meredam ketidakpastian, sekaligus akselerator pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan.
Itu hanya dapat dilakukan jika APBN sehat, sehingga fungsi alokasi, distribusi dan stabilisasi dapat dijalankan dengan baik. "Kebijakan fiskal harus diselaraskan dengan siklus perekonomian, agar tidak terjadi overheating," tuturnya.
Wahyu menambahkan, terdapat empat tantangan utama yang dihadapi APBN 2024 adalah tensi geopolitik yang belum reda, perubahan iklim, potensi terulangnya pandemi dan digitalisasi. Namun, menurutnya, Indonesia telah berpengalaman dalam menghadapi sejumlah tantangan tersebut.
Sejak 2015 hingga 2022, pemerintah sudah mengalokasikan Rp3.492,8 triliun untuk anggaran pendidikan dalam upaya mewujudkan SDM unggul. Pada rentang waktu yang sama, jelas Wahyu, pemerintah juga mengalokasikan Rp2. 736,8 triliun untuk program perlindungan sosial untuk kesejahteraan. Dengan alokasi anggaran tersebut, tingkat kemiskinan dapat ditekan dari 11,25% pada 2014 menjadi 9,36% pada 2023.
"Pertumbuhan ekonomi harus diikuti peran kebijakan fiskal yang efektif," terang Wahyu.
Sementara itu, Kepala Tim Kebijakan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Elan Satriawan berpendapat 2024 merupakan momen penting pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Sebab, itu dapat menjadi momen yang dapat dilihat sebagai nilai dari pelaksanaan dan pencapaian pembangunan, serta target-target tambahan seperti stunting dan kemiskinan ekstrem yang dicanangkan. Elan menyampaikan, secara teknis ada target-target pembangunan yang pencapaiannya sudah relatif baik, salah satunya ialah penurunan tingkat kemiskinan ekstrem.
Pada Maret 2023, ungkap dia, tingkat kemiskinan ekstrem tercatat sudah 1,12%. Sehingga, Elan cukup optimistis tingkat kemiskinan ekstrem 0% pada akhir 2024 bisa tercapai. Namun, untuk pencapaian target-target lain bukan hal yang mudah dan penuh tantangan.
"Bagaimana anggaran yang ada saat ini bisa memanifestasikan pencapaian sejumlah target, perlu kondisi-kondisi tertentu. Dengan pendekatan yang business as usual, menurut Elan, sangat sulit untuk mencapai target kemiskinan RPJMN 2024 pada kisaran 6,5%-7, 5%," terang Elan.
Dia menilai, perlu kebijakan khusus untuk mencapai angka kemiskinan 7,5% pada 2024 atau setara dengan penurunan sebesar 1,86% dalam satu tahun. Itu karena prestasi penurunan angka kemiskinan yang bisa dicapai pemerintahan dalam setahun pada sebelum pandemi tercatat 0,8%.
Selain itu, Elan juga berpendapat, target pengangguran 5% sulit tercapai. Karena, tambah dia, yang tumbuh saat ini adalah sektor informal yang tidak tercatat.
Sedangkan Ketua Departemen Ilmu Ekonomi FEB Universitas Indonesia Vid Adrison berpendapat dibutuhkan biaya yang tak sedikit untuk terus mengakselerasi pembangunan. Ada kalanya biaya tidak mencukupi sehingga harus melakukan pembiayaan dan mengorbankan defisit anggaran.
Menurut Vid, implikasi pembiayaan lebih besar dari penerimaan adalah berutang. Tidak ada yang salah dengan berutang, asalkan pemanfaatannya terkendali dengan baik. Namun dia mengingatkan agar pemerintah mengelola utang dengan penuh kehati-hatian mengingat sejumlah kondisi global yang penuh ketidakpastian saat ini.
Vid berpendapat sektor penerimaan dari pajak berpotensi untuk ditingkatkan, karena saat ini baru 34% pekerja yang memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP). "Sehingga, masih banyak kelompok produktif yang berada di luar sistem perpajakan," tuturnya. (Mir/Z-7)
Program sekolah lapang memiliki kurikulum lengkap untuk meningkatkan keterampilan sumber daya manusia.
PENGAMAT energi dari UGM Deendarlianto menilai pemerintah tidak perlu membentuk satuan tugas (satgas) untuk memperbaiki investasi hulu minyak dan gas (migas) di Indonesia.
DIREKTUR Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menuturkan setidaknya terdapat empat permasalahan utama yang menimbulkan anomali hilirisasi di Indonesia.
WAKIL Menteri Pertanian Sudaryono menekankan pentingnya peningkatan populasi ternak melalui Inseminasi Buatan (IB).
MENGELOLA sumber daya manusia (SDM) di era disrupsi saat ini kian menantang. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan perubahaan tren di dunia kerja.
Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati menyebut pemerintah harus realistis dalam mencanangkan target Indonesia Maju 2045.
PADA penghujung semester pertama tahun anggaran 2024, informasi kinerja keuangan negara yang dipublikasi menyajikan kinerja APBN 2024 yang kurang mengembirakan.
ANGGARAN Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 tercatat surplus Rp22,8 triliun atau 0,1% dari produk domestik bruto (PDB), hingga 15 Maret lalu.
MENTERI Keuangan, Sri Mulyani, buka suara soal rencana program makan siang gratis oleh calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka.
Menko Airlangga sebut Menteri Keuangan sudah menyampaikan adanya kebijakan itu pada saat penyampaian DIPA.
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pemerintah akan menyasar tujuh sektor sebagai prioritas belanja di 2024.
Rerie, sapaan akrab Lestari berharap, di tengah tantangan global itu, Indonesia mampu memanfaatkan bonus demografi dan siap menghadapi disrupsi teknologi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved