Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEPANJANG perdagangan Rabu (23/8), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar +4,96 poin atau +0,07% ke level 6.921. Sektor basic materials (+1,63%) naik paling kuat, sementara di terlemah diisi oleh sektor infrastructure (-0,30%).
Sebelumnya Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Adrian Joezer menjelaskan pendorong IHSG pada semester II-2023 akan banyak digerakkan oleh perbankan dan consumer staples (barang-barang kebutuhan harian).
“Untuk perbankan di tahun ini, kami ekspektasikan bisa tumbuh 16%. Consumer staples masih bisa tumbuh 34%,” kata Adrian, pada media gathering bersama tim riset Bank Mandiri Group bertajuk ‘Perkembangan Ekonomi Global dan Indonesia 3Q2023’, Selasa (22/8).
Baca juga: IHSG Rabu Dibuka Menguat 14,07 poin
Adapun di luar sektor perbankan dan consumer staples, dia menilai kapitalisasi pasar dan bobotnya terhadap IHSG relatif kecil. Dengan demikian, perbankan dan consumer staples merupakan dua sektor penopang terbesar IHSG.
Oleh karena itu, Adrian menjagokan sektor perbankan dan consumer staples sebagai sektor unggulan dalam setahun ke depan. Sedangkan di luar dua sektor tersebut, seperti sektor telekomunikasi, pihaknya cenderung selektif.
Baca juga: IHSG Diproyeksi Capai Level 7.700 pada Akhir 2023
Mandiri Sekuritas juga merevisi turun proyeksi indeks harga saham gabungan (IHSG) tahun ini menjadi 7.180 dari semula 7.510. Penyebabnya terutama karena faktor valuasi, seiring dengan peningkatan risk premium menuju 5%.
“Kami yakin IHSG bisa mencapai 7.180 di akhir 2023 dengan estimasi price to earning ratio (PER) sekitar 13,6 kali,” kata Adrian.
Dia memperkirakan, pada semester II-2023, akan terjadi pemulihan pertumbuhan pendapatan, tepatnya pada kuartal IV-2023, seiring melandainya harga komoditas.
Faktor lainnya adalah perbaikan treasury rate dan pertumbuhan laba per saham (earning per share/EPS) emiten, yang diekspektasikan berada di level high single digit pada tahun depan.
“Pada semester II, kami melihat volatilitas masih akan terjadi karena penyesuaian dari IHSG yang mengalami pemulihan pertumbuhan pada tahun lalu, kini menjadi tumbuh normal, seiring tren penurunan harga komoditas,” kata Adrian.
Meski begitu, dalam 12 bulan ke depan, performa IHSG akan jauh lebih menarik. Sebab secara makro, Fed Fund Rate berpotensi turun pada tahun depan dan price-in para pelaku pasar terhadap pemilu.
Ditambah, tingkat inflasi yang lebih terkendali juga akan memberikan ruang bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan yang suportif. Sementara itu, di negara lain, masih akan terdampak post tightening pada tahun depan.
Imbasnya, pertumbuhan di pasar negara-negara maju akan bergerak slowing down dan efek komoditas di pasar domestik akan kembali, sehingga pertumbuhannya diharapkan bisa membaik.
“Ekspektasi kami dalam 12 bulan ke depan membaik, IHSG bisa outperform lagi,” kata Adrian. (Try/Z-7)
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved