Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Setiap orang memiliki hobi yang berbeda-beda. Salah satu yang terbaik adalah yang bisa memadukan hobi itu dengan peluang hingga menghasilkan keuntungan. Itulah yang dilakukan Yunia, perempuan asal Padang, Sumatra Barat, yang kini menetap di Bekasi, Jawa Barat.
Kesukaannya terhadap kerajinan tangan membawanya pada sebuah bisnis yang begitu menjanjikan, yaitu florist atau penjual bunga. Yunia fokus pada bunga sintetis yang menurutnya lebih disukai masyarakat karena ketahanan yang lebih kuat ketimbang bunga asli.
Yunia baru memulai usahanya saat pandemi covid-19 melanda. Saat itu, ia masih bekerja di sebuah yayasan di Bekasi. Namun, karena adanya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), jam kerjanya dikurangi dan ia jadi lebih sering berada di rumah.
Dari situ, ia berpikir untuk menyibukkan diri dan mulai merangkai bunga-bunga. Pada awalnya, Yunia tidak berniat menjual hasil karyanya. Namun, suatu ketika, ada tetangganya yang melihat dan tertarik untuk membeli rangkaian bunganya.
Dari situ, ia mulai berorientasi menjadi produsen dan penjual bunga sintetis. Yunia kemudian memasarkan produknya dengan jenama Anfira Florist.
Semesta pun mendukung. Ketika pertama kali menajajakan bunga di daerah Grand Wisata Bekasi, bunga-bunganya habis terjual tidak lebih dari lima jam.
“Waktu itu saya dapat Rp1,8 juta. Saya kaget bisa langsung laku semua. Dari situ saya semakin semangat untuk serius di usaha ini,”
ujar Yunia di Panen Hadiah Simpedes yang digelar di BRI Bekasi Kota, Jawa Barat, Sabtu (24/6).
Bunga yang dihasilkan Yunia memiliki bentuk dan harga yang beragam, mulai dari yang kecil dan sederhana seharga Rp10 ribu sampai yang besar dan rumit dengan nilai jutaan rupiah.
“Yang paling murah itu Rp10 ribu. Yang paling mahal bisa Rp2 juta. Kadang-kadang kita juga buat sesuai premintaan. Kalau pembeli mau lebih dari itu, kita buatkan. Jadi bisa tergantung pesanan,” tutur perempuan yang kini menjadi mitra UMKM Bank Rakyat Indonesia (BRI) itu.
Saat ini, Yunia mengaku bisa memperoleh penghasilan di kisaran Rp10 juta sampai 25 juta per bulan. Ia menyadari bahwa bunga sintetis bukanlah keperluan sehari-hari sehingga fluktuasi penjualan kerap terjadi. Namun, menurutnya, itu tidak menjadi persoalan.
“Penghasilan terbesar itu ketika Ramadan tahun lalu. Bunga saya laku sampai Rp27 juta dalam sebulan. Orang banyak beli karena untuk hiasan lebaran,” tandasnya. (Z-11)
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengungkapkan, pihaknya tidak perlu mengeluarkan peraturan baru untuk memberikan restrukturisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR).
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) merilis data terbaru Indeks Bisnis UMKM untuk Triwulan II 2024 pada Kamis (1/8).
Tumbuhnya ekonomi kerakyatan berkat skala operasi lokal. Mereka cenderung merekrut tenaga kerja di lingkungan sekitar, sehingga menciptakan lapangan pekerjaan di tingkat lokal.
PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Limau Field berkomitmen mendukung inisiatif-inisiatif kreatif yang lahir dari warga yang juga para pelaku UMKM di sekitar perusahaan.
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen UMKM mendorong peningkatan proporsi kredit UMKM secara kumulatif.
UMKM yang “melek” digital juga akan lebih mampu untuk berinovasi dalam produk dan layanan mereka, mengikuti tren pasar, dan memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih baik
115 UMK binaan dari kelima BUMN berpartisipasi di acara Euphoria Fest
Pada program tahun ini, RB Rembang melibatkan 110 UMKM di bidang makanan, minuman, fesyen, batik, dan kerajinan tangan.
Peeba Indonesia sebagai sebuah platform grosir digital, mengeksplorasi bagaimana tantangan-tantangan yang dialami para pemilik merk dapat dijawab dengan teknologi.
Karena keunggulan dan keunikan yang dimilikinya, beberapa pesohor seperti artis Jessica Iskandar (Jeddar) dan putranya El sampai rela datang langsung ke Jember.
Pemprov DKI meluncurkan pemutakhiran dashboard sistem Jakpreneur ini hasil kolaborasi untuk memudahkan dalam pendaftaran dan pembuatan QRIS Jakpreneur bagi para UMKM.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved