Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MENTERI Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan tidak ada masalah dengan permintaan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) soal penambahan masa konsesi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
KCIC telah meminta kosesi KCJB menjadi 80 tahun dari sebelumnya 50 tahun. Dengan usulan penambahan kosesi itu, maka pengelolaan kereta cepat akan dikelola oleh pihak swasta selama 80 tahun sebelum dikelola oleh pemerintah.
"Tidak ada masalah soal itu, kan belum final. Mau 50 tahun, 80 tahun apa bedanya? Yang penting kan jalan (proyek KCJB)," ujar Luhut usai acara Anugerah Bangga Buatan Indonesia (ABBI) di Hotel Mulia, Selasa (13/12).
Diketahui bahwa usulan penambahan konsesi KCJB itu dilatarbelakangi untuk menutup pembengkakan biaya proyek atau cost overrun sebesar US$1,45 miliar.
Luhut berharap masalah tersebut akan diselesaikan pemerintah dalam waktu tidak lama. Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan beroperasi pada pertengahan tahun depan.
Baca juga: Luhut: Subsidi Motor Listrik akan Diterapkan Tahun Depan
"Kita harapkan masalah ini selesai dalam beberapa waktu ke depan. Tidak ada yang bikin alot, ini masalah teknis saja," ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal menjelaskan, berdasarkan perjanjian konsesi sebelumnya No. HK.201/1/21/ Phb 2016 juga Amandemen dan Pernyataan kembali perjanjian konsesi/kerjasama No. PJ 22 Tahun 2017, nilai investasi yang dibiayai oleh KCIC adalah US$5,99 miliar dengan masa konsesi mencapai 50 tahun sejak tanggal izin operasi prasarana dan sarana perkeretaapian.
"Butuh penyesuaian masa konsesi menjadi 80 tahun," kata Risal, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR RI, Kamis (8/12). (OL-4)
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat tiket kereta cepat Whoosh telah terjual sebanyak 85 ribu unit pada periode libur panjang Hari Raya Idul Adha 1445H/2024.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat kenaikan jumlah penumpang hingga 28% menjadi 20.454 penumpang pada periode libur panjang akhir pekan.
Di hari terakhir cuti bersama Lebaran 2024volume arus balik penumpang Kereta Cepat Jakarta Bandung, Whoosh, diprediksi mengalami peningkatan hingga 40% dibandingkan periode normal.
Hari ini, Minggu (14/4) merupakan puncak arus balik Lebaran penumpang Whoosh. Diprediksi ada lonjakan pergerakan penumpang untuk kembali ke Jakarta dengan lebih dari 20 ribu orang.
MENJELANG masa mudik dan libur lebaran 2024, PT KCIC menerapkan beberapa aturan terkait dengan jumlah dan jenis bagasi atau barang bawaan yang dapat dibawa oleh penumpang.
Tarif kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh, dijual lebih murah dari sebelumnya Rp200 ribu menjadi Rp150 ribu per Sabtu, 3 Februari 2024.
Pengoperasian kembali Exit Tol KM 149 Padaleunyi di Gedebage sangat penting sebagai salah satu akses strategis bagi penumpang Kereta Cepat Whoosh.
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach menyatakan kepercayaan penuh kepada otoritas Prancis setelah serangan pembakaran pada jaringan kereta cepat di Prancis.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer terkena dampak akibat sabotase jaringan kereta cepat Prancis jelang pembukaan Olimpiade 2024.
Layanan kereta api di Perancis dibatalkan dan mengalami keterlambatan pada Jumat (26/7) setelah jaringan kereta api berkecepatan tinggi di negara tersebut disabotase.
Jaringan kereta cepat Prancis mengalami serangan vandalisme termasuk pembakaran pada Jumat (26/7).
Pengamat ekonomi Agustinus Edy Kristianto mengungkapkan faktor penyebab proyek Kereta Cepat Whoosh yang membuat PT Wijaya Karya Tbk (Persero) Tbk (WIKA) merugi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved