Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mencatatkan kinerja positif hingga Oktober 2022, dengan memperoleh laba bersih konsolidasi sebesar Rp5,06 triliun. Pencapaian tersebut meningkat 66% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian laba bersih tersebut, diperoleh dari peningkatan penjualan sebesar Rp44,9 triliun, di atas pencapaian tahun lalu sebesar 9,37%. Sementara EBITDA sampai Oktober tahun ini tercatat sebesar Rp12 triliun, atau naik sebesar 17,5% jika dibandingkan periode yang sama pada 2021.
PTPN Group berkomitmen untuk menerapkan operational excellence dan tata kelola yang berkelanjutan. Sebagai dasar, perseroan memiliki tiga pilar utama dan dua pondasi pendukung yang diimplementasikan dalam rencana aksi sejak tahun 2021, yang juga menjadi pedoman dalam mencapai target pencapaian kinerja operasional (produksi dan produktivitas) dan kinerja keuangan (laba, penjualan, EBITDA) serta penerapan keberlanjutan dan berdampak positif bagi ekosistem yang lebih luas.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (persero), Mohammad Abdul Ghani mengatakan, peningkatan kinerja ini menunjukkan bahwa strategi-strategi transformasi yang telah dilakukan perusahaan berjalan dengan baik. “Dengan transformasi menyeluruh yang kita lakukan di sejumlah lini bisnis dan anak perusahaan, PTPN Group mampu menghasilkan kinerja yang menggembirakan,” ujarnya di Jakarta, Senin (21/11).
Ia menyampaikan, margin pendapatan sebelum pajak, bunga, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA, yang menjadi faktor mendasar kinerja keuangan perseroan, juga sangat baik dan sehat. “Hingga Oktober tahun ini, EBITDA tercatat sebesar Rp12,29 triliun, atau naik 17,46% dari periode yang sama tahun sebelumnya, dan 11,01% di atas RKAP 2022,” terangnya.
Peningkatan kinerja keuangan tersebut, sejalan dengan perbaikan kinerja operasional, khususnya komoditi utama PTPN Group. Hingga Oktober 2022, perseroan berhasil memproduksi Tandan Buah Segar (TBS) 10,58 ribu ton, atau meningkat hampir 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Peningkatan operasional, lanjut Abdul Ghani, juga terjadi di komoditas tebu. Dari 170,19 ribu hektare lahan, PTPN Group mampu meningkatkan produksi tebu giling sebesar 12,76 juta ton, meningkat 18,81% dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Sementara itu, produksi gula mencapai 829 ribu ton, atau 10,69% lebih tinggi dari tahun 2021. Untuk produksi gula milik PTPN, capaian produksi sebesar 680 ribu ton atau meningkat 20,29% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. “Capaian kinerja positif ini tentu akan terus kita tingkatkan sebagaimana target yang telah ditetapkan perusahaan.”
Abdul Ghani mengatakan bahwa PTPN Group terus menjalankan komitmen berkelanjutan yang tertuang dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan mengacu pada empat pilar, yakni Pendidikan, Lingkungan, Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah dan Creating Share Value (CSV). (RO/M-3)
KOMITMEN dalam mewujudkan swasembada gula nasional mesti diiringi penguatan petani. Karenanya, swasembada gula membawa dampak peningkatan kesejahteraan petani.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus mendukung penguatan ekosistem gula nasional dengan menetapkan sekaligus menjaga harga yang baik di tingkat produsen.
KEMENTERIAN Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus sosialisasikan tata kelola tebu rakyat sebagai salah satu upaya penguatan bahan baku menuju swasembada gula nasional 2030
INSPEKTUR Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian (Kementan), Setyo Budianto, melakukan kunjungan kerja ke Cirebon.
Selamatan giling merupakan proses kearifan lokal yang biasa digelar sebelum memulai giling tebu
Pemerintah telah menentukan harga pembelian tebu demi menjaga keseimbangan harga gula dari hulu hingga hilir, di awal musim giling tebu yang akan berlangsung pertengahan bulan Mei 2024.
PP tersebut menyebutkan penentuan batas maksimal kandungan gula, garam, dan lemak mempertimbangkan kajian risiko serta standar internasional.
Masalah kesehatan seperti diabetes anak menjadi semakin umum, dan penting bagi kita sebagai orangtua untuk memahami batas aman konsumsi gula untuk anak-anak kita.
Tim gabungan melakukan inspeksi dan mengambil sampel gula merah di sebuah industri gula merah di Blora, Jawa Tengah yang diduga mengandung zat berbahaya.
Mengonsumsi terlalu banyak gula bisa menimbulkan beragam masalah. Mulai dari berat badan yang bertambah hingga persoalan kesehatan lain seperti obesitas dan kerusakan gigi.
PEMERINTAH menyasar minuman berpemanis dalam kemasan sebagai objek cukai baru. Ini mencakup minuman yang mengandung gula, pemanis alami, hingga pemanis buatan.
Diabetes mellitus, kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar gula atau glukosa dalam darah secara terus-menerus, tidak hanya terjadi pada orang dewasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved