Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEREKONOMIAN Indonesia terus bergeliat usai dihantam pandemi Covid-19 selama 2 tahun terakhir. Pelaku bisnis baru pun muncul, terutama di kalangan generasi milenial dan generasi Z. Berdasarkan penelitian Asia pacific Young Enterpreneurs Survey 2021 menunjukkan, 72 persen generasi Z dan milenial di Asia Pasifik ingin menjadi pengusaha.
Survei lainnya yang dilakukan perusahaan nutrisi global Herbalife Nutrition menunjukkan hampir 9 dari 10 atau 87 persen responden percaya bahwa usia terbaik memulai bisnis adalah di bawah 40 tahun. Rata-rata usia terbaik yakni 27 tahun.
Banyak cara dilakukan untuk menemukan peluang usaha. Selain memahami kebutuhan pasar, calon pengusaha juga harus memiliki pengetahuan tentang bisnis yang akan dijalaninya. Semua bisa dipelajari, mulai dari mengikuti seminar kewirausahaan, hingga mengikuti media sosial influencer pebisnis.
Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) memberikan tips untuk generasi milenial dan generasi Z bisa memulai bisnis. Pertama, buka mata lebar-lebar. Peluang untuk bisnis bisa datang saat kita tidak mengharapkannya. Misalnya, saat bertemu rekan dekat. Berbincang dengan teman baru atau teman lama bisa membuka pola pikir dan saling bertukar informasi. Jika melihat lebih dalam, terkadang potensi usaha tersebut muncul.
Kedua, jaga pikiran tetap prima. Mata kita harus terbuka untuk membaca peluang baru. Jangan sampai kehilangan peluang karena pola pikir kita. Ketika pola pikir kita terbuka, maka banyak hal yang ingin dicoba kemudian memunculkan ide bisnis yang bahkan belum pernah kita pikirkan sebelumnya.
"Sebaliknya, jika pikiran kita tertutup terhadap peluang, otak hanya sibuk untuk memikirkan kegagalan usaha yang bahkan belum pernah kita jalani," tulis WALI dalam keterangannya.
Ketiga, berlatih untuk maju. Six sense atau indera ke-6 mungkin dibutuhkan untuk menentukan usaha apa yang akan kita jalani. Untuk berlatih menjaga mata tetap terbuka, coba ingatkan diri kita untuk mencari peluang di tempat yang tidak terduga.
"Misalnya, saat berjejaring di sebuah ajang pameran, konferensi, atau kegiatan apapun. Keluarlah dari zona nyaman kita untuk bertemu rekanan baru bahkan di luar bidang kita," imbuh WALI.
Baca juga : Kementan Dukung Pulau Sumba Jadi Lumbung Sorgum Nasional
Saat ini, bisnis berbasis waralaba atau franchise juga digandrungi generasi milenial dan generasi Z. Kebanyakan mereka memilih bisnis franchise karena sistem bisnis yang sudah terbangun dan praktis.
Bisnis waralaba atau franchise menjadi pilihan karena produk yang ditawarkan semakin bervariatif yang berkaitan dengan kreatifitas para pebisnis muda.
Kini banyak jenama (brand) franchise yang dimiliki oleh para milenial, diantaranya: MangGang Beef Grilled Bowl, Kopi Anak Monopole, Sour Sally Group, Raja Se’i, Burger Bangor, Bakso Aci Akang dan masih banyak lagi.
Berkembangnya bisnis berbasis waralaba membuat rantai pasokan di berbagai jenis ikut berkembang. Contohnya seperti bisnis peralatan dapur modern, peralatan kedai kopi, penyedia bumbu masak siap saji, jasa ‘cloud kitchen’ atau ‘ghost kitchen’. Cloud kitchen atau ghost kitchen merupakan bisnis model dapur bersama yang menyediakan fasilitas untuk memproduksi makanan dari berbagai merek kuliner.
"Hakikatnya, penawaran bisnis waralaba tidak akan pernah habis. Bisnis waralaba mengkloning bisnis yang sudah terbukti sukses, sehingga risiko bisnisnya dapat ditakar dan relative terkendali. Tidak memiliki resiko besar seperti bisnis yang dirintis dari awal," jelas WALI.
Di sisi lain, WALI juga menggelar Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) 2022 yang memberikan peluang bagi pelaku bisnis masa kini. FLEI berlangsung di Assembly Hall, Jakarta Convention Center pada 3-5 Juni 2022. Mengusung tema “Getting Back To Growth” mempersembahkan “One Stop Solution for Business Opportunity Seekers”.
"FLEI adalah sebuah pameran berbasis ekosistem peluang bisnis yang membantu mempertemukan antara pemilik waralaba dan calon pewaralaba. Menciptakan koneksi, membangun komunikasi, menemukan peluang, mengambil keputusan memulai usaha atau meningkatkan pendapatan,:" tulis WALI.
FLEI diharapkan bisa menambah wawasan baru, sekaligus memberikan update terkini seputar dunia waralaba dan berbagai peluang bisnis lainnya agar dapat menumbuhkan pelaku usaha baru di Indonesia. Moto ‘Temukan Peluangmu’ menyiratkan pesan kuat agar pebisnis muda berani mengambil keputusan penting untuk berwirausaha. (RO/OL-7)
Pos Indonesia tidak hanya bertransformasi di bidang operasional dan bisnis perusahaan, tetapi juga reorientasi dari model bisnis tradisional ke bisnis logistik modern.
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen UMKM mendorong peningkatan proporsi kredit UMKM secara kumulatif.
Prioritas strategis utama bagi bisnis di Indonesia dalam dua tahun ke depan ialah meningkatkan produktivitas dan kinerja operasional (83%) serta kepuasan dan retensi pelanggan (77%).
MEMANFAATKAN dunia digital dalam bisnis merupakan hal yang sangat penting. Apalagi di era digitalisasi seperti sekarang.
Pendakwah Habib Jafar menyebut setiap kolaborasi yang dilakukan oleh para entitas bisnis lokal dapat memperkuat tali persaudaraan sebagai bangsa Indonesia.
Persaingan ketat mendorong produktivitas tenaga kerja, daya inovasi bisnis, dan tingkat upah yang semakin tinggi.
Alarm berbunyi di dunia medis! Penelitian terbaru mengungkapkan lonjakan signifikan dalam kasus 17 jenis kanker di kalangan generasi milenial dan Gen X, menurut studi terbaru.
Hadirnya perlindungan kesehatan lengkap yang terjangkau menjadi semakin dibutuhkan, mengingat biaya medis yang terus meningkat.
KENYAMANAN dalam bekerja menjadi faktor penting yang diperhatikan generasi Z dan milenial. Jessica Casey Jaya dari Apiary Academy, ekosistem yang memfasilitasi pertumbuhan karier dan bisnis
Laporan Pinhome menyebut bahwa preferensi dan tingkat kemampuan finansial generasi milenial umumnya pada segmen harga rumah menengah ke bawah.
Secara umum, kebanyakan responden tidak memiliki kredit, didominasi oleh Generasi Z (70%) dan Generasi X (60%). Sementara itu, sebanyak 45% Milenial memiliki kredit seperti kartu kredit.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) bersama PT Mastercard Indonesia melakukan revamp Kartu Kredit BNI Mastercard Titanium dengan fokus pada segmen generasi milenial dan Z.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved