Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

IHSG Diproyeksi Menguat Usai Libur Lebaran

Insi Nantika Jelita
17/5/2021 13:26
IHSG Diproyeksi Menguat Usai Libur Lebaran
IHSG.(Antara )

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) diramalkan menguat pada perdagangan hari ini, Senin (17/5) usai libur lebaran 2021. Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher mengatakan, hal itu didorong oleh keyakinan para investor global.

"IHSG diprediksi menguat. Pergerakan masih minim akan sentimen dari dalam negeri namun akan didorong oleh optimisme penguatan bursa saham Amerika Serikat dan Jepang," ungkapnya dalam rilis Artha Sekuritas, Senin (17/5).

Baca juga: Pascalebaran, Free Ongkir Pasar Mitra Tani Diperpanjang

Menurutnya, investor akan mencermati beberapa emiten yang akan rilis laporan keuangan kuartal I 2021 dan yang akan membagikan dividen untuk tahun buku 2020.

Dennies meramal IHSG akan bergerak menguat dengan resistance 2 di level 5.993, resistance 1 di 5.965, support 1 di level 5.910 dan support 2 di level 5.883. Sementara, pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG berada di zona hijau dengan menguat 11,79 poin atau 0,20% ke level 5.950,14.

Dennies menyampaikan, pergerakan IHSG ditutup melemah menjelang libur Panjang Idul Fitri pada pekan lalu. Pelemahan juga diakibatkan oleh kekhawatiran pelemahan bursa saham secara global serta aksi profit taking di mana penguatan di hari sebelumnya sudah cukup signifikan.

Sementara, bursa US ditutup menguat pada perdagangan jumat lalu setelah mengalami penurunan cukup tajam pada hari kamis sebelumnya. Dow Jones ditutup 34,382.13 (+1.06%), NASDAQ ditutup 13,429.98 (+2.32%), S&P 500 ditutup 4,173.82 (+1.49%). 

Data inflasi US mencatat peningkatan inflasi sebanyak 4.2% yoy pada April 2020, pertama kalinya sejak 2008. Hal tersebut mengakibatkan kepanikan investor US bahwa The Fed dapat terpaksa mengubah suku bunga acuan dalam waktu dekat. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya