Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Industri Halal Dukung Neraca Dagang

M Iqbal Al Machmudi
24/10/2020 20:15
Industri Halal Dukung Neraca Dagang
.(ANTARA/Kahfie Kamaru)

INDUSTRI halal memiliki peran yang cukup signifikan terhadap neraca perdagangan Indonesia. Hal itu terlihat dari potret kinerja ekspor Indonesia ke negara-negara Organisasi Kerja sama Islam (OKI).

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan neraca perdagangan Indonesia ke OKI surplus sebesar US$2,2 miliar. Nilai ekspor kita mencapai US$10,94 miliar dan impor US$8,77 miliar.

"Produk pertanian memiliki kontribusi tertinggi bagi ekspor Indonesia ke negara OKI sebesar 25% dari total ekspor ke negara-negara tersebut," kata Agus saat webinar yang bertajuk Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia yang diadakan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sabtu (24/10).

Surplusnya ekspor Indonesia ke negara muslim juga didukung produsen produk halal, khususnya produk makanan, kosmetik, dan obat-obatan. Ketiga produk tersebut memiliki kontribusi totalnya mencapai US$515,79 juta.

Agus mengatakan meski neraca perdagangan Indonesia di negara OKI positif tetapi masih belum berperan secara maksimal sebagai negara kiblat produk halal dunia, khususnya pada produk makanan, kosmetik, dan obat-obatan.

"Pangsa pasar ketiga produk tersebut masih jauh di bawah negara-negara nonmuslim, seperti Brasil, Prancis, Amerika Serikat, dan Jerman," ungkapnya.

Produk makanan menjadi pangsa Brasil dengan 10,51%. Produk kosmetik di urutan pertama dari Prancis sebesar 17,38%. Obat-obatan didominasi Jerman sebesar 13,84%.

Pangsa Indonesia pada produk makanan halal hanya berkontribusi 1,86%, kosmetik hanya 1,41%, dan obat-obatan 0,12%.

Meningkatkan pangsa pasar produk Indonesia di negara-negara OKI dan menjadikan Indonesia sebagai kiblat produk halal merupakan tantangan yang kompleks. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kerja sama yang erat antara pemerintah, BUMN, organisasi kemasyarakatan, dan penduduk. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya