Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Hampir Semua Industri Telah Turunkan Produksi

Suryani Wandari Putri Pertiwi
07/4/2020 15:10
Hampir Semua Industri Telah Turunkan Produksi
Aktivitas pekerja di pabrik(Antara/M Agung Rajasa)

Di tengah wabah pandemi virus korona (covid-19), para pengusaha mulai menjerit. Mereka tidak saja t kesulitan bahan baku tapi juga pasar yang merosot dengan cepat. 

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani memastikan semua industri sudah terkena dampaknya.

Hal itu  bisa dilihat dari industri manufaktur yang sudah menurunkan kapasitas produksinya, merumahkan atau melakukan pemutusan huungan kerja (PHK) kepada sebagian pegawainya, belum lagi pasokan untuk bahan baku dari impor terkendala.

"Hampir semua, selama ini banyak indusri yang menurunkan kapasitasnya juga, bukan masalah bahan baku tapi juga masalah juga pasarnya. Jadi memang semua sudah meminimkan kapasitas mereka," kata Shinta ketika diwawancarai Media Indonesia, Selasa (7/4).

Ia menambahkan, saat ini hanya industri besar dan pasarnya masih ada yang mampu bertahan untuk bisa tetap berproduksi, seperti halnya industri makanan, tekstil maupun kesehatan. 

"Industri pabrik yang menengah sih sudah enggak bisa (produksi), paling tidak sudah menurunkan kapasitasnya. Jadi mungkin industri besar dan pasarnya besar masih jalan," lanjutnya.

Industri yang sangat terdampak langsung bahkan dari awal adalah sektor pariwisata, restoran, transportasi dan merambah pada elektronik hingga UMKM.


Oleh karena itu pengurangan tenaga kerja dan penutupan pabrik diperkirakan masih akan  terus berlanjut. "Jika dilihat dari laporan Dinas Ketenagakerjaan yang mana memuat pekerja yang diPHK beserta perusahaan yang terdampak, angka ratusan ribu itu akan terus naik," pungkas Shinta. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya