THR Cair, Menkeu Harap Bisa Dorong Pertumbuhan Konsumsi

MENTERI Keuangan Sri Mulyani berharap tunjangan hari raya (THR) yang telah dicairkan hari ini (24/5) bisa mendorong pertumbuhan konsumsi di kuartal II 2019. Ia berharap konsumsi bisa tumbuh hingga 5,1%.

"Kita berharap untuk kuartal kedua ini konsumsi tetap terjaga di atas 5%. Kita berharap situasi politik juga akan tetap kondusif sehingga confidence dari konsumen akan tetap terjaga. Kita berharap ini akan tetap terjaga di atas 5%, bahkan mungkin mendekati 5,1%," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (24/5).

Apalagi, sambung Sri Mulyani, Bank Indonesia telah menyampaikan bahwa harga-harga komoditas stabil dan bahkan stagnan. Itu berarti, kata dia, daya beli masyarakat tidak tergerus oleh inflasi. "Itu indikator yang cukup baik," imbuhnya.

Lebih lanjut, dari sisi investasi, Sri Mulyani pun berharap dengan adanya kepastian secara politik, wait and see yang dilakukan investor semakin berkurang. "Kita harap dalam kuartal kedua momentum pertumbuhan ekonomi akan jauh lebih tinggi dari kuartal pertama, terutama dipacu oleh konsumsi dan investasi dari sisi demand," jelasnya.

Sementara, dari sisi supply, ia berharap produksi dari sektor-sektor penting tetap tumbuh dengan baik mulai dari sektor manufaktur, perdagangan, keuangan, transportasi maupun pertanian. "Kita harap momentum di kuartal kedua nanti lebih kuat dibandingkan kuartal pertama," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah telah mencairkan THR bagi pegawai negeri sipil (PNS), TNI, POLRI, pejabat negara, penerima pensiun dan penerima tunjangan yang bersumber dari APBN. THR yang telah dicairkan adalah sebesar Rp 19 triliun atau 95% dari proyeksi kebutuhan dana Rp 20 triliun.

Pencairan THR sebesar Rp 19 triliun tersebut terdiri atas Rp 11,4 triliun untuk pembayaran THR bagi PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI dan Rp 7,6 triliun untuk penerima pensiun/tunjangan. (OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Budi Ernanto