Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KEMARIN, Mahkamah Agung (MA) telah mendapatkan ketua baru lewat pemungutan suara. Hakim Agung Sunarto menang jauh, mengumpulkan 30 dari total 45 suara, atas tiga hakim lainnya.
Dari sisi organisasi, pemilihan ketua baru ini memang normal karena M Syarifuddin, ketua yang sekarang, akan pensiun bulan depan. Namun, dari sisi momentum dan urgensi, terpilihnya Sunarto merupakan hal penting untuk menjadi tonggak mereformasi lembaga yudikatif tertinggi itu.
Apalagi, integritas MA terus dipersoalkan hingga kini karena ketiadaan terobosan besar untuk mereformasi diri. Hingga kini, publik masih menemukan hal-hal yang memicu citra negatif lembaga itu. Mulai dari hakim-hakim agung yang terjerat kasus suap sampai putusan MA yang dinilai bisa mengancam kelangsungan demokrasi negeri ini.
Pembenahan integritas jelas harus dimulai dari pimpinan tertinggi. Terpilihnya Sunarto bolehlah cukup membawa optimisme. Setidaknya, jika dibandingkan dengan beberapa nama lainnya, rekam jejak Sunarto cukup bersih.
Sunarto tidak termasuk majelis hakim yang membuat putusan yang mengubah batas usia calon kepala daerah. Hakim Agung Yulius, yang menjadi ketua majelis putusan itu, meraih 7 suara dalam pemilihan kemarin. Adapun calon lainnya, Hakim Agung Haswandi, yang juga pernah membuat putusan kontroversial dengan memenangkan permohonan praperadilan mantan Dirjen Pajak Hadi Poernomo pada 2015, hanya meraih 4 suara.
Di sisi lain, sebagai orang lama MA, Sunarto yang menjadi hakim agung sejak 2014 juga ikut bertanggung jawab atas kualitas integritas lembaga tersebut. Apalagi, ia menjabat Wakil Ketua MA Bidang Non-yudisial sejak 2018, membawahkan ketua muda pembinaan dan ketua muda pengawasan. Dengan begitu, ia juga mesti ikut menanggung hal-hal negatif yang disorot dan diarahkan kepada moral sejumlah hakim.
Kini, dengan raihan suara terbanyak, Sunarto harus menggunakan kemenangan telak itu sebagai modal untuk mereformasi MA. Kepercayaan dari mayoritas hakim lain harus digunakannya untuk memulai perubahan besar bersama.
Bersih-bersih di MA tentunya juga harus dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif. Sebab itu, mekanisme pembinaan dan pengawasan para hakim harus diperbaiki dan diperketat. Hanya dengan cara itu integritas dan profesionalitas hakim akan terbentuk sebagai budaya, bukan semata bergantung pada moral orang per orang.
Kita tidak menutup mata bahwa integritas juga harus disokong dengan kesejahteraan hakim. Hal itu pula yang menjadi pekerjaan rumah besar sekarang bagi MA. Masalah kesejahteraanlah yang membuat 1.748 hakim melakukan cuti massal pada 7 hingga 11 Oktober lalu. Mereka mempersoalkan besaran gaji yang tidak sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Begitu pula dengan tunjangan yang minim dan fasilitas tempat tinggal yang kerap jauh dari ukuran layak.
Beberapa hakim pun dikatakan sampai kelelahan dan meninggal dunia lantaran beban kerja yang begitu tinggi. Belum lagi, tak sedikit hakim yang mendapat beragam teror terkait dengan kasus yang tengah ditangani.
Karena itu, Sunarto sepatutnya mengupayakan serius perbaikan kesejahteraan hakim. Hasil mediasi Solidaritas Hakim Indonesia (SHI) dengan MA pada 7 Oktober juga harus didukung. Di antara yang urgen ialah mendiskusikan kembali Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Jabatan Hakim, mendorong RUU Contempt of Court atau Penghinaan terhadap Pengadilan, dan meminta adanya peraturan pemerintah yang menjamin keamanan keluarga hakim.
Tidak kalah penting, di hari-hari awal kepemimpinannya, Sunarto harus membuktikan integritasnya kepada publik dalam sidang peninjauan kembali (PK) kasus suap yang menjerat mantan Bupati Tanah Bumbu Mardani Maming. Sunarto yang menjadi hakim ketua peninjauan kembali (PK) kasus itu harus dapat menjaga muruah pemberantasan korupsi.
Bagi Sunarto yang dalam rekam jejaknya terkenal sebagai hakim jujur, dan bahkan kejujurannya itu pula yang diduga pernah membuatnya tiga kali gagal dalam seleksi hakim agung, jabatan Ketua MA adalah pertaruhan harga diri. Jabatan tertinggi di lembaga yudikatif tertinggi itu akan menentukan catatan sejarah Sunarto. Akankah ia tetap dikenang dengan catatan yang bersih atau malah sebaliknya, larut dalam tetabuhan genderang keculasan. Kita semua berharap ia tetap menjadi yang pertama.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.
PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.
SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.
EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.
BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.
MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mantan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi bebas dari tahanan.
Kebijakan itu berpotensi menciptakan preseden dalam pemberantasan korupsi.
ENTAH karena terlalu banyak pekerjaan, atau justru lagi enggak ada kerjaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir puluhan juta rekening milik masyarakat.
KASUS suap proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk kader PDI Perjuangan Harun Masiku ke kursi DPR RI masih jauh dari tutup buku alias belum tuntas.
Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.
KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.
KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.
NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.
Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.
EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.
SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved