Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SIKAP dukung-mendukung yang dilakukan partai politik terhadap suatu pemerintahan adalah wajar. Begitu juga sebaliknya. Selama visi dan misi pemerintah selaras dengan visi-misi parpol yang bersangkutan dan demi kebaikan kehidupan bersama, sah-sah saja.
Begitu pula jika tidak sejalan, parpol boleh menjadi oposan pemerintah. Yang jadi masalah jika sikap itu disertai transaksi politik. Mendukung ada pamrihnya, menjadi pengkritik juga cuma lantaran sakit hati tidak kebagian kursi.
Sikap semacam itu jelas tidak baik dan melukai rakyat. Sebab, salah satu fungsi dan tujuan keberadaan parpol ialah sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam menyuarakan aspirasi dan mengembangkan demokrasi. Artinya, kepentingan rakyat mesti ditempatkan di atas segalanya, bukan semata mengakomodasi keinginan atau kepentingan segelintir elite partai.
Baca juga : Perlu Regulasi Larang Mudik
Berdasarkan pemikiran itu, apa yang disampaikan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh untuk mendukung tanpa pamrih terhadap pemerintahan Prabowo Subianto, kiranya patut diapresiasi. NasDem, demikian kata Surya, tidak perlu diragukan bakal mendukung penuh pemerintah tanpa perlu mendapat jatah menteri. Ia pun, kata dia, tidak akan mencampuri urusan tersebut karena itu sepenuhnya hak prerogatif presiden.
Harus tegas dikatakan, sikap yang disampaikan pimpinan Partai NasDem itu mencerminkan politik rasional, bukan transaksional. Selama pemerintahan itu punya program bagus dan sejalan, tidak ada salahnya didukung tanpa embel-embel apa pun. Begitu pun seandainya pemerintah ngawur, sudah sewajarnya diingatkan dan dikritik secara proporsional dan rasional, bukan atas dasar benci dan sakit hati karena tidak kebagian kursi menteri.
Lebih dari seabad merdeka, sudah semestinya kehidupan demokrasi dan bernegara di negeri ini semakin baik dan santun. Kembalikanlah kehidupan berbangsa dan bernegara ke khitahnya sesuai kaidah-kaidah etika politik dan demokrasi.
Baca juga : Mencegah LP dari Covid-19
Berpolitiklah layaknya negarawan, bukan seperti saudagar yang gemar tawar-menawar. Kalkulasi kepentingan sah-sah saja, tapi tetap harus didasari prinsip untuk kemaslahatan bangsa dan negara, bukan demi kepentingan institusi, apalagi pribadi.
Politik transaksional untuk bagi-bagi kekuasaan sudah semestinya ditinggalkan. Biarkan presiden terpilih untuk menentukan susunan kabinetnya. Tugas parpol ialah mengawal pemerintahan itu agar tidak melenceng dari arah dan tujuan cita-cita bersama.
Lagi pula, masih banyak hal yang dapat dilakukan parpol untuk terlibat dalam pemerintahan tanpa harus ribut-ribut meminta jatah menteri. Ikut membuat regulasi yang berpihak kepada kepentingan rakyat, misalnya, atau hal-hal positif lainnya.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.
PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.
SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.
EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.
BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.
MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mantan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi bebas dari tahanan.
Kebijakan itu berpotensi menciptakan preseden dalam pemberantasan korupsi.
ENTAH karena terlalu banyak pekerjaan, atau justru lagi enggak ada kerjaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir puluhan juta rekening milik masyarakat.
KASUS suap proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk kader PDI Perjuangan Harun Masiku ke kursi DPR RI masih jauh dari tutup buku alias belum tuntas.
Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.
KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.
KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.
NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.
Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.
EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.
SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved