Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Libatkan Rakyat di Isu Amendemen Konstitusi

06/6/2024 05:00

PERJALANAN demokrasi Indonesia berada di bawah bayang-bayang kelam. Wajahnya pun kian merapuh akibat lelah berlari di lintasan demokrasi angka-angka, bukan demokrasi yang substansial. Arenanya pun bersalin ke pertarungan menang-kalah. The winner takes all, pemenang mengambil semua, pihak yang kalah dipaksa meratapi nasib.

Kenduri rakyat setiap lima tahunan bukan lagi ajang untuk beradu ide, bersaing konsep, dan bertukar gagasan dalam menghadirkan kebaikan bersama. Semuanya kini terasa begitu prosedural. Yang penting ada pemilu dan pilkada, tapi bagaimana partisipasi masyarakat dan memastikan keadilan dalam setiap prosesnya malah diletakkan di urutan paling buncit.

Keresahan akan masa depan demokrasi yang suram itu coba didiskusikan Ketua Majelis Permusywaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo dengan sejumlah tokoh bangsa. Bamsut, demikian ia karib disapa, telah menemui Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait dengan hal tersebut. Safari politik itu kemudian berlanjut ke NasDem Tower untuk menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Telah terjadi resonansi, kesamaan frekuensi pemikiran, di antara para tokoh bangsa tentang buruknya demokrasi di Tanah Air. Ketika bertemu dengan SBY, semua pihak mengkhawatirkan masa depan demokrasi yang terjebak dengan demokrasi angka-angka, demokrasi yang lari dari substansial, sehingga Indonesia terjebak pada demokrasi transaksional yang begitu mahal.

Surya juga mengindikasikan hal serupa. Bahkan lebih jauh lagi dengan mensyaratkan pelibatan aspirasi publik serta evaluasi sebelum melakukan amendemen konstitusi. Bagi Surya, persoalan genting itu tidak bisa hanya menjadi wacana di tataran elite. Masalah itu harus melenting lalu turun ke bawah, ke akar rumput, sehingga tercipta momentum konstitusional.

Momentum itu akan tercipta manakala rakyat, dari hati dan pikiran, mengamini akan kondisi pemburukan demokrasi. Mereka sendirilah yang nantinya bergerak serentak meminta MPR mengamendemen konstitusi tanpa perlu dikomando. Tentunya amendemen UUD 1945 yang dimaksud tidak semata-mata untuk menempatkan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN). Amendemen itu harus memberikan pengaruh terhadap kehidupan kebangsaan yang lebih baik dan proses demokrasi yang semakin substansial.

Politikus Partai NasDem Taufik Basari bahkan mengatakan, ketika amendemen konstitusi sudah menjadi keinsafan bersama, pihaknya di parlemen siap berpartisipasi secara aktif. Itu sebabnya penting untuk mengevaluasi pasal mana yang akan diamendemen, yang memang menjadi penyebab utama mundurnya demokrasi di Tanah Air.

Evaluasi tersebut juga harus bersifat menyeluruh sehingga terungkap secara komprehensif kebutuhan tata kelola negara sehubungan dengan tantangan kekinian dan masa depan kehidupan bangsa yang lebih baik. Ujung dari evaluasi itu ialah kembali kepada tujuan dan semangat para pendiri bangsa, yakni semangat persatuan dan nasionalisme, demi Indonesia adil dan makmur. Indonesia yang dalam keadaan tata tentrem kerta raharja; tertib, tenteram, serta sejahtera dan berkecukupan segala sesuatunya.

Ini memang bukan tugas ringan, malah justru cenderung berat mengingat amendemen UUD1945 yang sudah dilakukan sebanyak empat kali telah membuat negeri ini seolah kehilangan arah atau mengalami disorientasi sebagai bangsa. Tugas itu menjadi kian terjal karena MPR sudah bukan lagi menjadi lembaga tertinggi negara setelah empat kali perubahan konstitusi.

Namun, seperti yang sudah disampaikan Surya Paloh, ketika momentum konstitusional itu tercipta, jalan untuk amendemen akan semakin lapang. Jalan itu menjadi terbuka lebar karena rakyat sendirilah yang berkehendak, bukan sekadar aspirasi para elite. Kehendak itu pun akan lahir ketika ada upaya aktif penyadaran masyarakat akan gejala politik Indonesia kontemporer.

Kita mendorong MPR untuk melanjutkan pekerjaan baik yang sudah mereka inisiasi. Kini kita nantikan upaya MPR selanjutnya dalam mengevaluasi pasal-pasal di UUD 1945 dan mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam mengevaluasi urgensi amendemen konstitusi.



Berita Lainnya
  • asasf

    28/6/2025 19:24

    asfsafasf

  • Jangan Loloskan Calon Titipan

    02/8/2024 05:00

    PANITIA Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah kunci

  • Teladan Netralitas Jangan Omon-Omon

    01/8/2024 05:00

    Namun, seruan Menko Polhukam itu bak membuka kembali lembaran-lembaran pelanggaran yang terjadi pada masa lalu.

  • Hadirkan Keadilan untuk Dini

    31/7/2024 05:00

    VONIS bebas terdakwa Gregorius Ronald Tannur telah mencederai pemenuhan hak atas keadilan korban Dini Sera Afrianti beserta keluarga.

  • Jalan Akhir Tegakkan Muruah KPU

    30/7/2024 05:00

    SETELAH menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPU RI sejak 4 Juli 2024, Mochammad Afifuddin resmi menjadi Ketua KPU RI definitif periode 2022-2027 mulai kemarin.

  • Negara Jangan Kalah Lawan Judol

    29/7/2024 05:00

    SEBARAN racun judi daring atau judi online (judol) kian mengerikan.

  • Rumah Sakit Penilap Duit

    27/7/2024 05:00

    MEMALUKAN, amat memalukan.

  • Pertaruhan Pemberantasan Korupsi

    26/7/2024 05:00

    HARUS tegas dikatakan bahwa tekad bangsa ini untuk memberantas korupsi berada di ambang gawat darurat.

  • Setop Legislasi Transaksional

    25/7/2024 05:00

    PERIODE Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masa bakti 2019-2024 tinggal hitungan bulan lagi.

  • Harta, Takhta, Pilkada

    24/7/2024 05:00

    SEMAKIN dekat pada pemilihan umum, rakyat negeri ini sudah biasa melihat manuver politik yang makin menjadi. Lawan menjadi kawan, begitu pula sebaliknya.

  • Kejaksaan di Puncak Kepercayaan

    23/7/2024 05:00

    ADA pepatah populer bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha. Dari usaha yang keras akan dipanen hasil yang memuaskan.

  • Habis Tapera Terbitlah Asuransi

    22/7/2024 05:00

    FRASA gotong royong kembali dipakai untuk menjadi dalih dan alasan bagi negara untuk mengutip uang dari rakyat.

  • Utak-atik Anggaran Makanan Bergizi

    20/7/2024 05:00

    PROGRAM makan siang gratis merupakan janji politik pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang sedari awal membetot perhatian.

  • Wakil Menteri Muluskan Transisi

    19/7/2024 05:00

    PRESIDEN Joko Widodo melantik tiga wakil menteri sekaligus untuk membantu kerja menteri-menteri bidang ekonomi, kemarin.

  • Setop Pilih Pemimpin Korup

    18/7/2024 05:00

    PEMILIHAN kepala daerah (pilkada) akan digelar serentak pada November mendatang, dari wali kota, bupati, hingga gubernur.

  • Indonesia Darurat Rasuah

    17/7/2024 05:00

    MASYARAKAT Indonesia terpotret semakin permisif terhadap perilaku korupsi. Perbuatan lancung yang dahulu dianggap tabu itu perlahan-lahan mulai dianggap biasa dan ditoleransi