Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Dunia Usaha tak Alergi Pilpres Dua Putaran

25/1/2024 21:00

PEMILU, termasuk di dalamnya pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) adalah keniscayaan demokrasi yang harus dilaksanakan. Apakah kemudian pilpres akan berlangsung satu putaran atau dua putaran, penentunya ialah kehendak dan suara rakyat. Tidak ada yang lain. 

Bila ada pihak yang memaksakan salah satunya dengan narasi-narasi menyesatkan, bahkan disertai dengan upaya mendikte dan menakut-nakuti masyarakat dalam menentukan hak pilih mereka, itu justru akan mencederai proses demokratisasi yang seharusnya kita junjung tinggi. 

Hal tersebut mesti tak bosan-bosan kita ingatkan mengingat sampai hari ini masih saja ada kelompok yang terus-terusan 'memprovokasi' masyarakat dengan gerakan sistematis dan narasi manipulatif bahwa pilpres satu putaran lebih menguntungkan negara, terutama dalam konteks ekonomi. 

Sebagai contoh, berkali-kali disampaikan oleh kelompok-kelompok itu bahwa pilpres satu putaran akan menghemat anggaran sebesar Rp27 triliun. Ada pula yang menyebut jika pilpres cukup selesai satu putaran, stabilitas nasional akan lebih terjaga sehingga iklim usaha dan investasi tidak terganggu. Laju perekonomian pun, kata mereka, akan dapat diakselerasi lebih cepat.

Harus kita katakan itu semua adalah klaim dan narasi sesat. Pada poin penghematan anggaran, misalnya, dana Rp27 triliun yang dianggarkan untuk pilpres putaran kedua itu tak sampai 1% dari pagu belanja negara pada APBN 2024 yang ditetapkan sebesar Rp3.325,1 triliun. 

Lagipula, biaya pemilu putaran kedua itu sudah dianggarkan sejak awal dan itu menjadi tanggung jawab negara. Lalu, mengapa tiba-tiba sekarang mereka seolah-olah ingin menjadi pahlawan penghematan anggaran? Itu namanya bukan lagi pahlawan kesiangan, melainkan oportunis yang kebablasan.

Kemudian, narasi bahwa pilpres satu putaran lebih ramah dengan iklim usaha dan investasi juga sudah terbantahkan. Kalangan pengusaha nyatanya tidak mempersoalkan pilpres bakal berlangsung satu putaran atau dua putaran. Pertumbuhan usaha maupun perekonomian di Indonesia bukan akan dipengaruhi oleh seberapa banyak putaran pilpres, melainkan seberapa demokratis pilpres tersebut menghasilkan pemimpin yang betul-betul merupakan pilihan rakyat.

Yang terpenting bagi kalangan pebisnis dan investor itu ialah bahwa pemimpin pilihan rakyat dari proses pemilu yang demokrastis tadi dapat membentuk pemerintahan yang legitimate, dipercaya, dan pro terhadap bisnis. Ekonomi otomatis akan bergairah kalau pemilu berjalan sukses membentuk pemerintahan yang dipercaya dan legitimate, probisnis, serta pro-penciptaan lapangan kerja.

Dengan fakta-fakta, maka makin nyata bahwa narasi-narasi pilpres satu putaran yang gencar diapungkan dan digaungkan kelompok tertentu itu amat tidak relevan, mengada-ada, menyesatkan, sekaligus melawan rasionalitas. Patut diduga ada skenario kotor di balik kengototan mereka memaksa publik menerima narasi yang penuh manipulasi tersebut.

Karena itu, semua pihak terutama publik mesti menguatkan lagi gerakan mengawal dan menjaga pemilu agar skenario-skenario sekotor apa pun, termasuk narasi pemaksaan pilpres satu putaran tidak mendapat ruang untuk berkembang dan kemudian mati tanpa pernah tereksekusi. 



Berita Lainnya
  • asasf

    28/6/2025 19:24

    asfsafasf

  • Jangan Loloskan Calon Titipan

    02/8/2024 05:00

    PANITIA Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah kunci

  • Teladan Netralitas Jangan Omon-Omon

    01/8/2024 05:00

    Namun, seruan Menko Polhukam itu bak membuka kembali lembaran-lembaran pelanggaran yang terjadi pada masa lalu.

  • Hadirkan Keadilan untuk Dini

    31/7/2024 05:00

    VONIS bebas terdakwa Gregorius Ronald Tannur telah mencederai pemenuhan hak atas keadilan korban Dini Sera Afrianti beserta keluarga.

  • Jalan Akhir Tegakkan Muruah KPU

    30/7/2024 05:00

    SETELAH menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPU RI sejak 4 Juli 2024, Mochammad Afifuddin resmi menjadi Ketua KPU RI definitif periode 2022-2027 mulai kemarin.

  • Negara Jangan Kalah Lawan Judol

    29/7/2024 05:00

    SEBARAN racun judi daring atau judi online (judol) kian mengerikan.

  • Rumah Sakit Penilap Duit

    27/7/2024 05:00

    MEMALUKAN, amat memalukan.

  • Pertaruhan Pemberantasan Korupsi

    26/7/2024 05:00

    HARUS tegas dikatakan bahwa tekad bangsa ini untuk memberantas korupsi berada di ambang gawat darurat.

  • Setop Legislasi Transaksional

    25/7/2024 05:00

    PERIODE Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masa bakti 2019-2024 tinggal hitungan bulan lagi.

  • Harta, Takhta, Pilkada

    24/7/2024 05:00

    SEMAKIN dekat pada pemilihan umum, rakyat negeri ini sudah biasa melihat manuver politik yang makin menjadi. Lawan menjadi kawan, begitu pula sebaliknya.

  • Kejaksaan di Puncak Kepercayaan

    23/7/2024 05:00

    ADA pepatah populer bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha. Dari usaha yang keras akan dipanen hasil yang memuaskan.

  • Habis Tapera Terbitlah Asuransi

    22/7/2024 05:00

    FRASA gotong royong kembali dipakai untuk menjadi dalih dan alasan bagi negara untuk mengutip uang dari rakyat.

  • Utak-atik Anggaran Makanan Bergizi

    20/7/2024 05:00

    PROGRAM makan siang gratis merupakan janji politik pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang sedari awal membetot perhatian.

  • Wakil Menteri Muluskan Transisi

    19/7/2024 05:00

    PRESIDEN Joko Widodo melantik tiga wakil menteri sekaligus untuk membantu kerja menteri-menteri bidang ekonomi, kemarin.

  • Setop Pilih Pemimpin Korup

    18/7/2024 05:00

    PEMILIHAN kepala daerah (pilkada) akan digelar serentak pada November mendatang, dari wali kota, bupati, hingga gubernur.

  • Indonesia Darurat Rasuah

    17/7/2024 05:00

    MASYARAKAT Indonesia terpotret semakin permisif terhadap perilaku korupsi. Perbuatan lancung yang dahulu dianggap tabu itu perlahan-lahan mulai dianggap biasa dan ditoleransi