Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Blunder Gimik Gibran

22/1/2024 21:00

DEBAT keempat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Minggu 21 Januari malam, menjadi pamungkas ajang adu gagasan bagi tiga calon wakil presiden, yakni cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar, cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka, dan cawapres 03 Mahfud MD.

Debat berlangsung panas. Ketiga cawapres saling serang, sindir-menyindir, dan mencoba menumbangkan argumen lawan. Lalu siapa yang unggul? Bila ditanyakan kepada pendukung masing-masing, mereka jelas akan membela pilihan mereka.

Yang menarik adalah fakta yang tersaji melalui pantauan percakapan di platform media sosial X. Lembaga analisis media sosial Drone Emprit menangkap seberapa banyak percakapan yang menyinggung nama tiap cawapres sepanjang tiga jam pelaksanaan debat. Dari ketiganya, nama Muhaimin alias Gus Imin dan Gibran yang paling banyak disebut.

Walau bersaing di percakapan terbanyak, sentimen yang diterima Gibran berbanding terbalik dengan Muhaimin. Gibran yang pada debat sebelumnya tampil memukau, kali ini mendapatkan sentimen negatif sebanyak 60%, sedangkan sentimen positif yang diarahkan ke pasangan capres Prabowo Subianto itu sekitar 33%.

Sebaliknya, Gus Imin yang merupakan pasangan capres Anies Baswedan meraih sentimen positif hingga 80% dan sentimen negatif hanya 6%. Proporsi sentimen percakapan di platform X yang diterima Mahfud  tidak jauh berbeda dengan Muhaimin. Pasangan capres Ganjar Pranowo itu meraih sentimen positif 79% dan sentimen negatif 12%.

Sentimen negatif yang diarahkan ke Gibran lebih banyak menyangkut gimik-gimik yang ia tampilkan. Dengan gimik, putra sulung Presiden Joko Widodo itu sesekali berniat melucu ketika menyindir lawan, tetapi justru menjadi blunder.

Percakapan media sosial dengan sentimen negatif yang ditujukan ke Gibran banyak menghakiminya dengan sebutan cringe, songong yang pada intinya bermakna tidak lucu dan menyebalkan. Gibran bahkan dinilai tidak bisa membedakan antara sikap kritis dengan perilaku merendahkan dan melecehkan orang lain.

Di sisi lain, besarnya porsi sentimen positif yang didapatkan Muhaimin maupun Mahfud setidaknya menggambarkan kepiawaian mengemukakan gagasan dan berdebat tanpa mengundang rasa sebal dari pemirsa. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira bahkan menobatkan Gus Imin sebagai pemenang debat keempat karena dinilai melebihi ekspektasi.

Yang banyak disayangkan dari pertarungan terakhir para cawapres adalah substansi gagasan kurang tergali. Seyogianya, debat menyajikan pertarungan gagasan yang kemudian ditangkap oleh pemirsa untuk menimbang-nimbang pilihan dalam pilpres.

Akan tetapi yang terjadi, sorotan masyarakat lebih fokus pada perilaku cawapres saat mengemukakan pendapat dan menyerang lawan. Memang tidak keliru fokus pemirsa yang seperti itu. Nyatanya, ketiga cawapres lebih  sibuk menyerang atau pun menangkis dengan diksi sindiran dan gimik, ketimbang pendalaman gagasan.

Debat Pilpres 2024 masih menyisakan satu kali debat yang menampilkan tiga capres. Alangkah baiknya jika para kontestan lebih intens mengadu gagasan secara substantif. Mari berikan pencerahan kepada calon pemilih untuk menentukan calon pemimpin yang terbaik bagi masa depan bangsa. Kebanyakan gimik justru jadi bumerang.
 



Berita Lainnya
  • asasf

    28/6/2025 19:24

    asfsafasf

  • Jangan Loloskan Calon Titipan

    02/8/2024 05:00

    PANITIA Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah kunci

  • Teladan Netralitas Jangan Omon-Omon

    01/8/2024 05:00

    Namun, seruan Menko Polhukam itu bak membuka kembali lembaran-lembaran pelanggaran yang terjadi pada masa lalu.

  • Hadirkan Keadilan untuk Dini

    31/7/2024 05:00

    VONIS bebas terdakwa Gregorius Ronald Tannur telah mencederai pemenuhan hak atas keadilan korban Dini Sera Afrianti beserta keluarga.

  • Jalan Akhir Tegakkan Muruah KPU

    30/7/2024 05:00

    SETELAH menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPU RI sejak 4 Juli 2024, Mochammad Afifuddin resmi menjadi Ketua KPU RI definitif periode 2022-2027 mulai kemarin.

  • Negara Jangan Kalah Lawan Judol

    29/7/2024 05:00

    SEBARAN racun judi daring atau judi online (judol) kian mengerikan.

  • Rumah Sakit Penilap Duit

    27/7/2024 05:00

    MEMALUKAN, amat memalukan.

  • Pertaruhan Pemberantasan Korupsi

    26/7/2024 05:00

    HARUS tegas dikatakan bahwa tekad bangsa ini untuk memberantas korupsi berada di ambang gawat darurat.

  • Setop Legislasi Transaksional

    25/7/2024 05:00

    PERIODE Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masa bakti 2019-2024 tinggal hitungan bulan lagi.

  • Harta, Takhta, Pilkada

    24/7/2024 05:00

    SEMAKIN dekat pada pemilihan umum, rakyat negeri ini sudah biasa melihat manuver politik yang makin menjadi. Lawan menjadi kawan, begitu pula sebaliknya.

  • Kejaksaan di Puncak Kepercayaan

    23/7/2024 05:00

    ADA pepatah populer bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha. Dari usaha yang keras akan dipanen hasil yang memuaskan.

  • Habis Tapera Terbitlah Asuransi

    22/7/2024 05:00

    FRASA gotong royong kembali dipakai untuk menjadi dalih dan alasan bagi negara untuk mengutip uang dari rakyat.

  • Utak-atik Anggaran Makanan Bergizi

    20/7/2024 05:00

    PROGRAM makan siang gratis merupakan janji politik pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang sedari awal membetot perhatian.

  • Wakil Menteri Muluskan Transisi

    19/7/2024 05:00

    PRESIDEN Joko Widodo melantik tiga wakil menteri sekaligus untuk membantu kerja menteri-menteri bidang ekonomi, kemarin.

  • Setop Pilih Pemimpin Korup

    18/7/2024 05:00

    PEMILIHAN kepala daerah (pilkada) akan digelar serentak pada November mendatang, dari wali kota, bupati, hingga gubernur.

  • Indonesia Darurat Rasuah

    17/7/2024 05:00

    MASYARAKAT Indonesia terpotret semakin permisif terhadap perilaku korupsi. Perbuatan lancung yang dahulu dianggap tabu itu perlahan-lahan mulai dianggap biasa dan ditoleransi