Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Jangan Biarkan Rakyat Mantab

04/1/2024 05:00

BADAN Pusat Statistik (BPS) baru saja mengumumkan data inflasi Desember 2023 yang mencapai 0,41% secara bulanan dan 2,61% secara tahunan. Inflasi itu disambut positif oleh pemerintah karena masih dalam rentang target yang dipatok Bank Indonesia (BI) di kisaran 2%-4%.

Rendahnya inflasi itu juga diikuti terus turunnya inflasi inti yang terjadi sejak awal tahun. BPS berpandangan, daya beli masyarakat terjaga. Benarkah demikian?

Dalam beberapa bulan jelang tutup tahun, hasil kajian sejumlah lembaga riset menyebut daya beli masyarakat sudah terganggu, bahkan sejak awal 2023. Inflasi yang terjaga sepanjang tahun, lebih disebabkan oleh upaya keras pemerintah menjaga flukutasi harga barang dengan menggelontorkan berbagai program subsidi dan bantuan langsung tunai (BLT) di sana-sini.

Namun, semua bantuan pemerintah itu tidak satu pun ditujukan bagi kelompok masyarakat menengah-bawah. Bantuan itu difokuskan ke masyarakat rentan yang selama ini kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.

Kelompok menengah-bawah ini yang sepertinya luput dari perhatian pemerintah. Padahal kelompok menengah-bawah yang mayoritas di negeri ini dipaksa berjuang sendiri menghadapi tekanan ekonomi yang sudah berlangsung sejak pandemi covid-19 pada 2020.

Survei Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2023 yang diumumkan BI menunjukkan penurunan menjadi 123,6 dari bulan sebelumnya yang tercatat 124,3. Survei konsumen BI juga menunjukkan rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang disimpan menurun, dari 15,7% pada Oktober 2023 menjadi 15,4% pada November 2023.

Begitu pula dengan proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi yang juga turut mengalami penurunan, dari 75,6% pada Oktober 2023 menjadi 75,3% pada November 2023.

Hal itu berbanding terbalik dengan proporsi pendapatan yang digunakan untuk membayar cicilan atau utang yang justru meningkat, dari 8,8% pada Oktober 2023 menjadi 9,3% pada November 2023.

Mandiri Spending Index (MSI) yang dikeluarkan Bank Mandiri pada akhir 2023 mencatat tingkat pengeluaran masyarakat kelas bawah meningkat drastis, tetapi tingkat tabungan dibanding 2022 mengalami penurunan.

Hal itu menunjukkan masyarakat mulai menggunakan simpanan untuk memenuhi kebutuhan harian mereka.

Sedikit demi sedikit, hasil tabungan digerus karena harga-harga barang terus naik, sedangkan pendapatan mereka tidak naik. Para ekonom menyebut fenomena makan tabungan sudah terjadi sejak April 2023. Dalam bahasa gaulnya, istilah 'makan tabungan' disingkat menjadi mantab, sebuah pelesetan dari kata mantap.

Kelompok menengah ke bawah merupakan kelompok yang paling terdampak dalam fenomena itu saat ini, di tengah meningkatnya pengeluaran dan sulitnya mencari lapangan pekerjaan.

Fenomena itu kemungkinan besar akan terus berlanjut hingga sepanjang tahun ini karena investasi yang juga diprediksi melambat. Maklum, para investor masih menunggu semua proses pemilu tuntas di tahun politik ini. Alhasil, perbaikan pendapatan atau tumbuhnya lapangan pekerjaan baru belum bisa diharapkan terjadi di tahun ini.

Ya, berjuang menjalani hidup dengan makan tabungan masih akan terus berlanjut di tahun ini. Jika tabungan masih ada, hal itu tentu tak jadi soal. Tapi bagaimana jika tiap bulan tabungan terus menipis dan bahkan akhirnya nol?

Situasi ini yang akan menyeret masyarakat masuk ke jeratan lembaga pembiayaan, termasuk pinjaman online (pinjol). Pinjol dengan terobosannya yang bisa menghadirkan pinjaman dalam hitungan jam akan dianggap menjadi dewa penolong.

Sah-sah saja memang, tapi masyarakat sudah harus paham sejak dini akan konsekuensinya karena bunga pinjol lebih tinggi daripada pinjaman kovensional. Jangan sampai gali lubang-tutup lubang jadi upaya bertahan hidup.

Meminjam sejatinya untuk hal-hal produktif. Tapi apa daya, sekadar mengamankan kebutuhan pokok saja sulit, apalagi menggunakan uang untuk tujuan produktif. Negara tidak boleh silau atas statistik moncer di atas kertas semata. Negara mesti memikirkan semua lapisan rakyatnya. Itulah yang disebut memajukan kesejahteraan umum.



Berita Lainnya
  • asasf

    28/6/2025 19:24

    asfsafasf

  • Jangan Loloskan Calon Titipan

    02/8/2024 05:00

    PANITIA Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah kunci

  • Teladan Netralitas Jangan Omon-Omon

    01/8/2024 05:00

    Namun, seruan Menko Polhukam itu bak membuka kembali lembaran-lembaran pelanggaran yang terjadi pada masa lalu.

  • Hadirkan Keadilan untuk Dini

    31/7/2024 05:00

    VONIS bebas terdakwa Gregorius Ronald Tannur telah mencederai pemenuhan hak atas keadilan korban Dini Sera Afrianti beserta keluarga.

  • Jalan Akhir Tegakkan Muruah KPU

    30/7/2024 05:00

    SETELAH menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPU RI sejak 4 Juli 2024, Mochammad Afifuddin resmi menjadi Ketua KPU RI definitif periode 2022-2027 mulai kemarin.

  • Negara Jangan Kalah Lawan Judol

    29/7/2024 05:00

    SEBARAN racun judi daring atau judi online (judol) kian mengerikan.

  • Rumah Sakit Penilap Duit

    27/7/2024 05:00

    MEMALUKAN, amat memalukan.

  • Pertaruhan Pemberantasan Korupsi

    26/7/2024 05:00

    HARUS tegas dikatakan bahwa tekad bangsa ini untuk memberantas korupsi berada di ambang gawat darurat.

  • Setop Legislasi Transaksional

    25/7/2024 05:00

    PERIODE Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masa bakti 2019-2024 tinggal hitungan bulan lagi.

  • Harta, Takhta, Pilkada

    24/7/2024 05:00

    SEMAKIN dekat pada pemilihan umum, rakyat negeri ini sudah biasa melihat manuver politik yang makin menjadi. Lawan menjadi kawan, begitu pula sebaliknya.

  • Kejaksaan di Puncak Kepercayaan

    23/7/2024 05:00

    ADA pepatah populer bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha. Dari usaha yang keras akan dipanen hasil yang memuaskan.

  • Habis Tapera Terbitlah Asuransi

    22/7/2024 05:00

    FRASA gotong royong kembali dipakai untuk menjadi dalih dan alasan bagi negara untuk mengutip uang dari rakyat.

  • Utak-atik Anggaran Makanan Bergizi

    20/7/2024 05:00

    PROGRAM makan siang gratis merupakan janji politik pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang sedari awal membetot perhatian.

  • Wakil Menteri Muluskan Transisi

    19/7/2024 05:00

    PRESIDEN Joko Widodo melantik tiga wakil menteri sekaligus untuk membantu kerja menteri-menteri bidang ekonomi, kemarin.

  • Setop Pilih Pemimpin Korup

    18/7/2024 05:00

    PEMILIHAN kepala daerah (pilkada) akan digelar serentak pada November mendatang, dari wali kota, bupati, hingga gubernur.

  • Indonesia Darurat Rasuah

    17/7/2024 05:00

    MASYARAKAT Indonesia terpotret semakin permisif terhadap perilaku korupsi. Perbuatan lancung yang dahulu dianggap tabu itu perlahan-lahan mulai dianggap biasa dan ditoleransi