Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Petaka Memainkan Isu Agama

22/12/2023 05:00

KESELEO lidah itu hal yang biasa terjadi. Namun, bila yang keseleo lidah itu pemimpin partai politik, bisa runyam segala urusan. Lebih parah lagi bila sumber ucapan yang membuat keseleo itu isu agama. Orang lalu bisa menafsirkan itu kesengajaan, bukan sekadar keseleo.

Yang terakhir ini dan kini tengah viral, yakni melibatkan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN). Bak tanpa beban, Zulhas, panggilan akrabnya, menabrak ranah yang sangat sensitif, yakni memolitisasi agama dan menjadikan agama sebagai guyonan.

Hal itu dilakukan Zulhas dalam kapasitasnya sebagai menteri perdagangan saat membuka acara Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (19/12). Dalam kegiatan itu, Zulhas menyatakan banyak jemaah yang tidak lagi menyambut dengan ucapan amin dan memilih diam setelah surat Al-Fatihah selesai dibacakan imam dalam salat magrib.

Bahkan, Zulhas juga melanjutkan bahwa saking cintanya sama Pak Prabowo (Subianto), saat tahiyat akhir jemaah tidak lagi menunjuk dengan satu jari telunjuk sebagaimana tuntunan salat, tetapi dua jari.

Dalam Pemilihan Presiden 2024, akronim Amin dipakai pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Sementara itu, PAN merupakan salah satu partai pengusung pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pilpres juga diikuti pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Barangkali, terlalu cintanya dengan Prabowo, Zulhas sampai berani menyerempet isu amat sakral dalam ibadah umat Islam sekaligus isu sensitif, yakni membercandai salat. Zulhas yang mengaku menemukan itu di sejumlah tempat pura-pura tidak bisa membedakan ucapan amin dalam salat dan akronim Amin untuk pasangan capres nomor urut 01.

Bahkan, Zulhas barangkali juga tidak sanggup lagi menghargai orang yang memaknai satu jari saat duduk tasyahud awal dan akhir dalam salat. Di kalangan muslim, makna 1 telunjuk itu ialah keyakinan total terhadap Tuhan Yang Maha Esa, selain memang dicontohkan oleh Nabi Muhammad.

Apa yang dilakukan Zulhas dengan menjadikan agama sebagai guyonan dan menampilkan politik identitas tidak sepatutnya ditiru para elite politik. Para elite politik dari seluruh pendukung pasangan capres sebaiknya jangan lagi memainkan politik identitas dan isu berbau agama dalam kampanye mereka.

Cara ini bisa mengadu domba masyarakat dan bak memantik kembali tudingan politisasi agama yang saat ini sudah mulai mereda.

Kini yang dinantikan dari Zulhas ialah memberikan klarifikasi dan permintaan maaf atas ujarannya yang telah memicu kemarahan banyak pihak. Bukan dengan pernyataan counter attack seperti disampaikan para pengurus PAN.

Hingga hari ini tanda penyesalan dan iktikad untuk mengakui kekeliruan belum kunjung ditunjukkan Zulhas. Padahal, yang dibutuhkan ialah mengakui kekeliruan, meminta maaf, dan menjadikan itu sebagai pelajaran pahit untuk tidak diulangi lagi.

Jangan suka bermain dan memainkan isu yang ada dalam zona sakral. Sudah banyak sosok, baik politik maupun pesohor, yang terpeleset karena kerap bergimik, bahkan menjadikan agama sebagai gimik lelucon yang kerap tidak lucu.



Berita Lainnya
  • asasf

    28/6/2025 19:24

    asfsafasf

  • Jangan Loloskan Calon Titipan

    02/8/2024 05:00

    PANITIA Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah kunci

  • Teladan Netralitas Jangan Omon-Omon

    01/8/2024 05:00

    Namun, seruan Menko Polhukam itu bak membuka kembali lembaran-lembaran pelanggaran yang terjadi pada masa lalu.

  • Hadirkan Keadilan untuk Dini

    31/7/2024 05:00

    VONIS bebas terdakwa Gregorius Ronald Tannur telah mencederai pemenuhan hak atas keadilan korban Dini Sera Afrianti beserta keluarga.

  • Jalan Akhir Tegakkan Muruah KPU

    30/7/2024 05:00

    SETELAH menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPU RI sejak 4 Juli 2024, Mochammad Afifuddin resmi menjadi Ketua KPU RI definitif periode 2022-2027 mulai kemarin.

  • Negara Jangan Kalah Lawan Judol

    29/7/2024 05:00

    SEBARAN racun judi daring atau judi online (judol) kian mengerikan.

  • Rumah Sakit Penilap Duit

    27/7/2024 05:00

    MEMALUKAN, amat memalukan.

  • Pertaruhan Pemberantasan Korupsi

    26/7/2024 05:00

    HARUS tegas dikatakan bahwa tekad bangsa ini untuk memberantas korupsi berada di ambang gawat darurat.

  • Setop Legislasi Transaksional

    25/7/2024 05:00

    PERIODE Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masa bakti 2019-2024 tinggal hitungan bulan lagi.

  • Harta, Takhta, Pilkada

    24/7/2024 05:00

    SEMAKIN dekat pada pemilihan umum, rakyat negeri ini sudah biasa melihat manuver politik yang makin menjadi. Lawan menjadi kawan, begitu pula sebaliknya.

  • Kejaksaan di Puncak Kepercayaan

    23/7/2024 05:00

    ADA pepatah populer bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha. Dari usaha yang keras akan dipanen hasil yang memuaskan.

  • Habis Tapera Terbitlah Asuransi

    22/7/2024 05:00

    FRASA gotong royong kembali dipakai untuk menjadi dalih dan alasan bagi negara untuk mengutip uang dari rakyat.

  • Utak-atik Anggaran Makanan Bergizi

    20/7/2024 05:00

    PROGRAM makan siang gratis merupakan janji politik pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang sedari awal membetot perhatian.

  • Wakil Menteri Muluskan Transisi

    19/7/2024 05:00

    PRESIDEN Joko Widodo melantik tiga wakil menteri sekaligus untuk membantu kerja menteri-menteri bidang ekonomi, kemarin.

  • Setop Pilih Pemimpin Korup

    18/7/2024 05:00

    PEMILIHAN kepala daerah (pilkada) akan digelar serentak pada November mendatang, dari wali kota, bupati, hingga gubernur.

  • Indonesia Darurat Rasuah

    17/7/2024 05:00

    MASYARAKAT Indonesia terpotret semakin permisif terhadap perilaku korupsi. Perbuatan lancung yang dahulu dianggap tabu itu perlahan-lahan mulai dianggap biasa dan ditoleransi